Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Berat Tidak Kunjung Turun Meski Sudah Makan Sayur

Akan tetapi, tidak sedikit yang malah melaporkan berat badan tidak turun setelah lama melakukan diet tinggi serat. Apa alasannya? Berikut 6 penyebabnya:

1. Jumlah asupan serat keliru

Dilansir dalam laman British Nutrition Foundation, kebutuhan mininum serat berkisar antara 25-30 gram per hari untuk orang dewasa di atas 17 tahun. Apabila ingin memperbanyak asupan makanan berserat, kita setidaknya harus mencukupi hingga 50 gram serat setiap hari.

Jika masih kurang dari ini, kita sebenarnya belum melakukan diet tinggi serat. Bahkan menurut British Nutrition Foundation, kebanyakan orang hanya memenuhi setengahnya dari batas minimal yang dianjurkan.

Kita bisa memperkirakannya dengan melihat daftar bahan makanan tinggi serat dan mencocokan sudah berapa gram serat sebenarnya yang kita makan dalam sehari.

2. Cuek terhadap asupan protein

Diet tinggi serat bukan berarti setiap hari hanya makan sayur dan buah. Selama diet, kita juga harus memperhatikan kebutuhan protein setiap hari.

Asupan protein yang mencukupi dapat membantu metabolisme tubuh bekerja membakar kalori yang lebih banyak. Selain itu, protein juga membantu menekan nafsu makan yang secara otomatis akan membatasi asupan kalori dengan lebih mudah.

Maka meski sedang diet, tetap usahakan untuk mencukupi asupan protein 10-15% dari kebutuhan sehari-hari.

Di samping memperbanyak makanan berserat sepanjang hari, saat sarapan kita bisa konsumsi 1 butir telur, lalu siang hari 1-2 potong tempe dan 1 potong daging, dan malam konsumsi 1-2 potong tahu dan 1 potong ikan.

3. Jarang minum

Memperbanyak makan makanan berserat harus didampingi dengan banyak minum air, setidaknya 2 hingga 2,5 liter per hari. Ya. Anjuran ini bahkan lebih tinggi daripada rekomendasi umum minum air 2 liter per hari.

Pasalnya, memperbanyak asupan makanan berserat akan meningkatkan risiko feses mengeras sehingga kita mengalami sembelit. Minum air dapat melembutkan tekstur feses sehingga ebih lancar BAB.

4. Masih minum minuman manis

Jika kit mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum minuman manis, seperti minuman olahraga, jus kemasan, bahkan soda, tentu hal ini dapat membuat berat badan tidak turun padahal sudah diet ketat.

Minuman-minuman tersebut menyumbang jumlah kalori yang besar, bahkan parahnya tidak menimbulkan respon kenyang seperti apa yang dilakukan makanan padat.

Tidak heran jika orang suka kebablasan dan tidak merasa kenyang saat mengonsumsi minuman berkalori tinggi. Ini kesalahan yang sering kali dilupakan orang saat sedang mengatur berat badan dengan jenis diet apapun.

5. Tidak berolahraga

Selain mengatur pola makan, kita juga tetap perlu olahraga untuk membantu menurunkan berat badan.

Jika tidak, kita justru akan kehilangan lebih banyak massa otot dan menurunkan tingkat metabolisme tubuh. Padahal, semakin cepat metabolisme bekerja, semakin banyak lemak yang dibakar.

6. Terlalu fokus pada angka di timbangan

Banyak orang yang merasa dietnya gagal karena angka berat badan tidak turun di timbangan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal seperti berat badan air (penumpukan cairan tubuh), peningkatan massa lemak, dan berat makanan yang masih dicerna dalam tubuh.

Oleh karena itu, sangat mungkin lemak tubuh kita sudah banya menghilang, hanya saja belum terlihat pada skala timbangan.

Dilansir dalam laman Healthline, makanan dan cairan yang kita konsumsi dan masih dalam proses cerna di tubuh juga dapat meningkatkan berat hingga 1.8 kg.

Mengukur pinggang atau mengambil foto diri setiap bulan bisa menjadi pilihan lain untuk memastikan sebenarnya kita kehilangan lemak atau tidak, bahkan meskipun angka timbangan belum berubah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/12/140847720/penyebab-berat-tidak-kunjung-turun-meski-sudah-makan-sayur

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com