Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, Kesalahan Banyak Orang Saat Berolahraga Lari

Namun mungkin, keringat yang dihasilkan ternyata belum memberikan hasil maksimal, karena cara berlari yang salah.

Pelatih olahraga daya tahan dan lari daya tahan Equinox, Michael Olzinski, MSc, sudah bekerja bersama banyak sekali pelari dari segala level di sepanjang usianya.

Mike berbagi informasi soal posisi lari yang tepat, agar lari yang kamu lakukan bisa memberikan hasil sesuai target --baik target kebugaran maupun penurunan berat badan.

Jadi, apa kesalahan umum yang dilakukan banyak orang saat berlari?

"Hal paling umum yang dilakukan para pelari adalah (pada) posisi tubuh bagian atas mereka, seperti bahu, lengan, dan perut bagian atas," kata Mike seperti dilansir laman Popsugar.

Ya, posisi tubuh bagian atas memiliki peran penting terhadap efektivitas lari. Padahal, pada saat yang sama, faktor ini justru seringkali diabaikan saat kita berlari.

Mike menjelaskan, lari adalah tipe olahraga yang baik dan memerlukan keseimbangan antara tubuh yang kaku dan rileks.

Jika para pelari justru bersikap kaku pada saat seharusnya rileks, maka olahraga lari yang dilakukan menjadi tidak menyenangkan, atau bisa menimbulkan sakit.

Hal ini awalnya mungkin terdengar sedikit aneh. Namun, semakin rileks lengan dan bahu saat berlari, akan semakin lama dan cepat kita berlari.

Mike mencatat, pada umumnya tubuh bagian atas akan memberi sinyal bagaimana bagian tubuh lainnya bereaksi saat berlari.

Itulah mengapa, tujuan utamanya adalah membuat orang-orang rileks saat berlari dengan bagian tubuh atas yang santai.

"Ini adalah cara holistik dari pendekatan dalam berlari yang akan akan membuat sesi kardiomu jauh lebih efektif," kata dia.

Mike menjelaskan, ada dua komponen utama yang bisa membuat tubuh bagian atas rileks, yakni fisik dan mental.

Untuk komponen fisik, Mike menyarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk 'menggabungkan' bagian atas tubuh.

Sangat sederhana, cukup dengan jumping jack, kamu bisa sedikit merenggangkan tubuhmu.

Setelah itu, saat berlari cobalah berlari dengan ayunan lengan yang santai, di mana lengan berada dekat dengan tulang rusuk atau terdorong ke belakang.

Selain itu, jangan biasakan tangan terlalu banyak berada di sisi depan tubuh. Posisi itu menginsikasikan bahumu terlalu kaku dan lengan menempel pada dada.

Dari aspek mental, pelari mana pun akan menyampaikan bahwa pikiran adalah hambatan terbesar dalam berlari.

Untuk itu, Mike merekomendasikan agar kita mencoba selalu merelaksasi pikiran.

Pikirkanlah hal-hal yang mampu membuat kita seolah terbang di awan atau rileks seperti air.

"Otak sangat berkaitan dengan leher, bahu, dan lengan."

"Sehingga aku mencoba untuk mengajari orang membayangkan sesuatu yang menenangkan," kata Mike.

Terakhir, ingatlah bahwa meskipun tubuh kita bekerja keras, bukan berarti seluruh tubuh juga harus ikut tegang.

Kamu mungkin akan terkejut dengan hasil yang diperoleh setelah mempelajari bahwa bagian atas tubuhmu memegang peran penting saat kamu berlari.

Selamat berolahraga!

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/22/190000820/perhatikan-kesalahan-banyak-orang-saat-berolahraga-lari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke