Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kucir Rambut Terlalu Kencang Bisa Bikin Rontok!

KOMPAS.com - Mengucir rambut sudah menjadi kebiasaan mereka yang memiliki rambut panjang. Sayangnya, kucir rambut yang terlalu kencang dan keseringan ternyata bisa mengakibatkan kerontokan yang disebut dengan alopecia traksi.

Alopecia traksi adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh penarikan berulang yang sama, sering, dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Hal ini terjadi pada mereka yang sering mengikat rambut dengan kucir yang terlalu kencang atau mengepangnya.

Tarikan yang terlalu kuat dan berulang dapat merusak folikel dan menarik rambut keluar dari kulit kepala. Akibatnya, rambut mengalami kerontokan.

Selain rontok, berikut beberapa gejala yang menandai alopecia traksi, yaitu:

  • Kemerahan, gatal, nyeri, dan muncul bisul di kulit kepala.
  • Jarak rambut di kulit kepala melebar (kulit kepala jadi lebih terlihat).
  • Garis rambut di sekitar dahi yang terlihat lebih mundur.
  • Jerawat kecil yang muncul di kulit kepala.
  • Rambut mengalami penipisan bahkan patah di bagian yang biasanya diberikan tekanan.
  • Peradangan di folikel rambut (folikulitis).

Menurut American Academy Dermatology, manusia kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per harinya. Rambut yang rontok ini nantinya akan digantikan pertumbuhannya oleh rambut-rambut baru.

Meskipun kerontokan akibat kucir rambut yang ketat dapat tumbuh kembali, jika dibiarkan terus maka akibatnya bisa serius. Folikel rambut bisa rusak dan rambut tidak tumbuh kembali sehingga menyebabkan kebotakan di beberapa bagian rambut.

Berbagai penyebab alopecia traksi

Beberapa penyebab umum dari alopecia traksi, yaitu:

  • Gaya rambut tertentu, misalnya kucir rambut terlalu ketat, kepang yang terlalu kencang, dan serangkaian gaya rambut lainnya.
  • Menyambungkan (extension) rambut. Mengikat erat rambut palsu ke pangkal rambut asli bisa menegangkan akar rambut.
  • Helm atau ikat kepala yang terlalu ketat.
  • Aksesori rambut.
  • Rambut yang terlalu panjang sehingga menjadi berat dan menarik folikel rambut.
  • Krim atau gel rambut.
  • Penggunaan catokan disertai bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan rambut.

Umumnya, orang yang lebih tua akan lebih mudah mengalami kerontokan akibat hal ini karena kekuatan rambut yang mulai melemah.

Mengatasi alopecia traksi akibat kucir rambut terlalu kencang

Jika kamu sudah terlanjur mengalami alopecia traksi akibat kucir rambut yang terlalu kencang dan berbagai penyebab lainnya, segera konsultasikan ke dokter kulit.

Biasanya dokter akan memeriksa kulit kepala dan mengambil sampel jaringan untuk mencari kemungkinan penyebab kerontokan rambut lainnya.

Perawatan utama yang akan dokter sarankan adalah mengubah gaya rambut. Hindari mengikat rambut terlalu kencang dan menggunakan berbagai ikat rambut dengan bahan yang terlalu kuat.

Selain itu, jika rambutmu terlalu panjang, dokter mungkin meminta untuk memotongnya. Tak hanya itu, kurangi penggunaan catokan dan bahan kimia yang dapat merusak rambut.

Mencegah alopecia traksi

Mencegah tentu saja jauh lebih baik daripada mengobati. Ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk kesehatan rambut.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah rambut rontok akibat kucir rambut yang terlalu kencang, yaitu:

  • Menggerai rambut dan kalau dikucir jangan terlalu ketat.
  • Jangan pakai karet gelang untuk kucir rambut.
  • Membatasi penggunaaan catokan dan juga bahan kimia lainnya seperti gel rambut yang keras.
  • Rutin mengubah gaya rambut setiap minggunya untuk mencegah ketegangan pada satu area kulit kepala.

Mulailah mempraktikkan hal ini dari sekarang agar kesehatan rambut tetap terjaga. Jangan sampai menyesal di kemudian hari hanya karena kebiasaan buruk yang tetap kamu pertahankan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/17/101737220/kucir-rambut-terlalu-kencang-bisa-bikin-rontok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke