Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Orang yang Memiliki Kecenderungan Bunuh Diri

KOMPAS.com - Robin Williams, Kurt Cobain, Chester Bennington, Kate Spade, dan Anthony Bourdain. Apa kesamaannya? Ya mereka adalah orang terkenal, terbilang sukses, namun mengakhiri hidupnya sendiri.

Kita sering tidak habis pikir mengapa orang yang memiliki harta dan ketenaran justru merasa depresi dan akhirnya nekat bunuh diri. Apa penyebabnya? Apakah ada ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri?

Bunuh diri bukanlah penyakit mental, namun biasanya adalah potensi hasil dari penyakit mental yang serius, yang dapat meliputi depresi, kelainan bipolar, stres, kegelisahan, atau gangguan post-trauma.

Mewaspadai diri terhadap gejala umum bunuh diri dapat membantu kita menghindari konsekuensi yang buruk dan mengetahui akar penyebab perasaan ingin bunuh diri.

Apa saja tanda-tanda seseorang berpotensi ingin bunuh diri?

1. Merasa tidak punya harapan

Hal ini adalah gejala paling umum pada orang-orang yang menderita depresi. Orang-orang yang memikirkan tentang bunuh diri sering merasa terjebak atau tidak memiliki harapan terhadap suatu situasi.

Tidak adanya harapan dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan negatif terhadap kondisi saat ini dan bahkan ekspektasi terhadap masa mendatang.

2. Perasaan sedih dan moody yang ekstrem

Memiliki mood swings, yaitu merasa senang secara ekstrem dan sedih secara mendalam pada keesokan harinya.

Menghadapi kesedihan pada waktu yang berkepanjangan dapat membuat stres. Kesedihan yang berlebihan adalah penyebab utama kencenderungan untuk bunuh diri.

3. Masalah tidur

Tidur adalah salah satu cara otak untuk memperbaiki kerusakan dan melancarkan fungsi. Orang yang mengalami masalah tidur secara berkepanjangan dapat mengalami cedera pada otak yang tidak dapat diperbaiki.

Tidak dapat tidur adalah salah satu risiko berbahaya yang terkait dengan rasa ingin bunuh diri.

4. Perubahan pada kepribadian dan penampilan

Perubahan pada perilaku dan penampilan adalah tanda-tanda yang terlihat pada orang yang memikirkan bunuh diri, seperti berbicara dengan pelan, makan berlebih, tertarik dengan kematian atau kekerasan.

Orang ini juga tidak memperhatikan penampilan mereka yang berdampak buruk. Beberapa orang mengalami perubahan pada rutinitas, seperti pola makan atau tidur.

5. Perasaan terisolasi

Orang-orang yang berencana untuk bunuh diri tidak ingin berinteraksi dengan keluarga atau teman. Mereka menarik diri dari kontak sosial dan ingin sendirian. Mereka biasanya memilih untuk tinggal sendirian dan menghindari aktivitas publik.

Selain itu, mereka juga kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulu mereka senangi.

6. Perilaku menyakiti diri sendiri

Mereka mulai memiliki perilaku yang berpotensi bahaya, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan berlebih, berkendara dengan sembarangan, atau terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman.

Mereka tampak tidak peduli terhadap keselamatan mereka atau tidak lagi menghargai hidup mereka.

7. Pikiran ingin bunuh diri

Kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri memberikan tanda-tanda pada teman atau keluarga, seperti mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang seperti mereka tidak akan bertemu lagi.

Mereka juga dapat mengulangi kalimat-kalimat seperti “saya ingin bunuh diri saja”, “andai saya mati saja” atau “andai saya tidak pernah dilahirkan”.

Mereka dapat mempersiapkan kematian mereka, seperti membeli pistol atau mengumpulkan obat-obatan, atau memberikan benda kepunyaan mereka, atau terlibat dalam masalah agar tidak ditemukan penjelasan yang logis terhadap bunuh diri.

Angka bunuh diri bervariasi pada kelompok orang yang berbeda. Remaja, dewasa muda, dan orang tua adalah kelompok yang dapat mengalami masalah bunuh diri.

Selain itu, terdapat beberapa jenis orang yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri, seperti:

  • Orang yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan
  • Orang dengan sejarah keluarga bunuh diri
  • Orang dengan teman-teman yang pernah bunuh diri
  • Orang dengan sejarah korban kekerasan fisik, emosional, atau seksual
  • Orang dengan depresi jangka panjang atau penyakit mental
  • Orang yang tidak menikah, tidak memiliki ketrampilan, atau tidak bekerja
  • Orang yang pernah mencoba bunuh diri sebelumnya
  • Orang dengan masalah obat-obatan
  • Orang yang sering berinteraksi dengan pasien yang tidak dapat disembuhkan
  • Wanita 3 kali lebih berpotensi melakukan bunuh diri dibanding pria

Jika kamu memiliki pikiran bunuh diri namun tidak berpikir untuk melukai diri sendiri, sebaiknya tidak menutup diri dan mengekspresikan apa yang kamu rasakan pada orang lain.

Hampiri teman atau keluarga, atau cari konselor atau kelompok dukungan untuk membantu mengatasi pikiran tersebut.

Perasaan ingin bunuh diri tidak dapat ditangani dengan penanganan medis biasa, namun dapat disembuhkan dengan dukungan dari keluarga dan teman, serta penanganan pada akar permasalahan.

Kunjungi dokter untuk menemui masalah utama kapan pun kamu memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/21/221303220/mengenali-orang-yang-memiliki-kecenderungan-bunuh-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke