Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Ajak Anak Balita Melakukan "Playdate"

Anak yang jarang bertemu dengan anak-anak lain akan mengalami dua kecenderungan, yakni menutup diri atau justru bersikap berlebihan (overacting).

Hal itu diungkapkan salah satu penulis buku "#Buku Mama Bisa: Bikin Playdate Sendiri", Irna Nurul Fatimah yang juga penulis pada blog parenting @productivemamas.

"Ada dua kecenderungan, menutup diri atau overacting karena untuk menutup rasa ketidaknyamanan mereka (ketika bersosialisasi)," kata Irna ketika ditemui di Pacific Place, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Anak yang jarang berinteraksi dengan orang lain juga akan cenderung bereaksi berlebihan ketika berkonflik dengan orang lain sebab belum pernah menghadapi hal semacam itu sebelumnya. Misalnya, anak menjadu agresif atau trauma dengan bermain.

Pada usia anak, bersosialisasi dengan orang lain bisa dilakukan dengan bermain keluar, terutama dengan anak-anak lain, alias playdate.

Ketika waktu itu tiba, apa yang harus dipersiapkan oleh orang tua?

1. Beri penjelasan

Beri penjelasan atau ceritakan pada anak tentang kegiatan yang akan dilakukannya, termasuk tempat dan tujuannya. Dengan begitu, anak akan siap untuk melakukan satu kegiatan tertentu.

"Ini berlaku tidak untuk playdate saja tapi semua rutinitas baru yang akan dihadapi anak. Mulai dari menyapih, MPASI, masuk sekolah, punya adik, dan lainnya," kata Irna.

Rencana bermain seringkali dilakukan di pagi hari. Irna menyarankan para ibu untuk menjaga agar anak tidak tidur terlalu larut pada malam sebelum jadwal bermain itu tiba.

Kurang tidur akan memengaruhi suasana hati anak saat bermain yang pada akhirnya juga akan merugikan orangtuanya yang sudah merencanakan aktivitas dengan matang.

Selain suasana hati, anak yang kurang tidur bisa saja justru tertidur di tengah jadwal bermain.

"Misal, sudah sampai Ragunan anak masih mengantuk tapi kita paksa. Mereka jadinya akan rewel," tuturnya.

3. Antisipasi perubahan mood anak

Suasana hati anak bukanlah sesuatu yang bisa dikontrol oleh orangtua. Ketika waktu bermain ke luar, anak bisa saja tiba-tiba hilang mood bermain atau bahkan terlalu aktif dan sulit dikendalikan.

Bisa juga anak mengakami tantrum ketika bermain di luar. Pada kondisi-kondisi tersebut, orangtua dituntut untuk bisa mengatasi perubahan mood anak yang beragam.

"(Misalnya, ketika tantrum) aku ajak hangout dulu, dijauhkan dari anak lain. Atau ketika anak agresif saat mainan kesayangannya direbut kita berusaha nego sama anaknya," kata ibu lima anak itu.

4. Sediakan cemilan

Tak hanya ketika bermain di rumah, ketika bermain di luar pun idealnya ibu menyiapkan cemilan untuk anak. Tak perlu menyiapkan cemilan yang mahal atau rumit, ibu bisa menyiapkan cemilan sehat sederhana kesukaan anak.

Dalam buku yang ditulisnya bersama dua sahabatnya, Danesya Mayra Juzar dan Dyah Ayu Amallia, Irna juga mencantumkan beberapa inspirasi cemilan sehat untuk anak.

Beberapa di antaranya potongan buah segar, pancake, sandwich mini, jagung manis keju, popsicle, hingga infused water.

"Untuk membangkitkan mood biasanya makanan. Jadi, cemilan itu sangat penting," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/13/163000320/tips-ajak-anak-balita-melakukan-playdate

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com