Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari 4 Kesalahan Umum Saat Memilih Cincin Tunangan

Tunangan sepertinya menjadi cara bagi seseorang untuk meyakinkan kepada keluarga kekasih bahwa tidak lama lagi, ia akan menyunting kekasihnya menjadi pasangan hidup di bawah janji pernikahan.

Dalam sebuah upacara pertunangan, selain izin dan restu dari kedua pihak keluarga, ada satu hal lain yang menjadi perhatian utama, yaitu cincin pertunangan.

Cincin tunangan akan menjadi simbol seseorang sudah terikat dan akan segera dinikahi. Untuk itulah, banyak orang yang memperhatikan jenis dan model dari cincin pertunangan yang akan melingkar di jari tangan sang kekasih.

Namun, dikutip dari The Insider, terdapat empat kesalahan yang paling sering dilakukan orang saat membeli atau memesan sebuah cincin pertunangan.

Namun, ahli perhiasan yang juga pendiri dan CEO Taylor and Hart, Nikolay Piriankov tidak merekomendasikannya.

"Memilih berlian dengan warna dan kejernihan terbaik kemudian membayar harga premium adalah kesalahan,” kata Piriankov.

Hal itu dikarenakan mata telanjang kita tidak bisa membedakan warna dan kejernihan terbaik dengan yang ada di level bawahnya.

Warna berlian terbagi dari skala D hingga J. Tingkat D memiliki kualitas warna terbaik di bandingkan tingkat selanjutnya. 

Jika Anda melihatnya dengan lensa 10 kali pembesaran, maka skala G akan terlihat sama dengan skala D.

Sementara kejelasan berlian yang paling bagus ada di tingkat FL (flawless), di bawahnya adalah kelas S12 (slightly included).

Namun, Piriankov merekomendasikan Anda untuk memilih tingkat kejelasan berlian di tingkat VS (very slight).

Orang-orang mungkin akan mengira warna D dan tingkat kejernihan FL adalah yang terbaik, namun akan lebih baik membeli berlian dengan warna D dan tingkat kejernihan VS.

Meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang, namun berlian dengan tipe ini memiliki kualitas yang tidak kalah bagus. Selain itu, Anda dapat menghemat uang hingga 40-50 persen.

Namun, lagi-lagi hal itu tidak dianggap tepat oleh Piriankov. Menurut dia, cincin akan dipakai dalam jangka waktu bertahun-tahun.

Cincin yang tipis membuat kandungan bahan akan lebih cepat pudar, bahkan patah.

Jadi bagi Anda yang akan memesan cincin penting untuk memperhatikan dua aspek utama sebuah perhiasan, bukan hanya keindahan namun juga keawetannya.

Jangan mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli cincin pertunangan. Seorang laki-laki mungkin berpikir bahwa kekasihnya akan sangat merasa diistimewakan apabila ia membelikan sebuah perhiasan dengan harga yang mahal.

Namun, berdasarkan pengalaman Piriankov, hal ini bisa menjadi masalah pada saat hidup bersama nantinya.

"Budget membeli cincin ini merupakan keputusan bersama, berbeda ketika mereka belum memutuskan untuk hidup bersama. Ketika pasanganmu tidak ingin menghabiskan banyak dana di bagian ini, tapi kamu melakukannya, ini akan menjadi masalah," kata Piriankov.

Ciptakan desain yang unik dengan sentuhan-sentuhan sederhana namun memiliki makna pada cincin tunangan Anda.

Hal itu bisa menjadi opsi menarik lain daripada harus mengeluarkan uang dengan jumlah banyak hanya untuk sebuah cincin pertunangan.

Piriankov menyebut cincin putih yang terbuat dari platinum lebih baik jika dijadikan sebagai investasi untuk waktu ke depan, jika dibandingkan dengan cincin yang terbuat dari emas putih.

Emas putih memiiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan platinum, akan tetapi emas putih merupakan emas kuning yang diberi campuran sehingga semakin lama warnanya akan pudar.

"Seiring berjalannya waktu, pelapisan emas putih akan luntur dan Anda harus mereplikasikannya ulang. Hal ini benar terjadi dan Anda harus menyadarinya," kata Piriankov.

Ada perawatan khusus yang harus dilakukan agar perhiasan yang terbuat dari emas putih bisa awet dan warnanya tidak mudah memudar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/10/185556120/hindari-4-kesalahan-umum-saat-memilih-cincin-tunangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke