Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan "Sarapan" dengan Teh Manis Memicu Kurang Gizi

Konsumsi sarapan yang direkomendasikan adalah terdiri dari makanan dan minuman, bukan salah satunya saja.

Menurut ahli gizi Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menu sarapan idealnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral, dan air.

Mengonsumsi teh manis saja di pagi hari, menurut Rita, tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi tubuh.

"Rata-rata orang Indonesia membutuhkan sekitar 2.000 kalori perhari. Kalau hanya dibagi dalam dua waktu makan, misalnya makan siang dan malam, tidak akan terpenuhi kebutuhan energinya," paparnya dalam acara "Nestum 101 Healthy Bowl" yang diadakan oleh Nestle di Jakarta (29/1/2019).

Meski pun porsi makan bisa diperbanyak, tetapi kebutuhan serat, vitamin, dan zat gizi mikro lainnya mungkin tidak bisa dipenuhi.

"Kemungkinan besar akan terjadi defisiensi, misalnya kekurangan protein, kalsium, vitamin, atau zinc," ujarnya.

Dalam jangka panjang, kebiasaan makan ini akan menyebabkan perubahan organ, misalnya massa otot berkurang atau tulang tidak bisa berkembang dengan baik pada anak-anak karena kekurangan kalsium.

"Imunitas juga akan menurun jika kita kekurangan nutrisi," imbuh Rita.

Kegiatan mengunyah makanan, lanjut dia, sangat penting untuk organ pencernaan karena akan merangsang enzim-enzim, termasuk mendapatkan rasa kenyang yang lebih lama.

"Mengunyah dapat menurunkan hormon grelin yang merangsang nafsu makan. Karenanya pilih makanan dengan bijak, sebaiknya mengandung multigrain, serat pangan, serta vitamin dan mineral," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/30/162200120/kebiasaan-sarapan-dengan-teh-manis-memicu-kurang-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke