Kate Cerita soal Makanan Favorit Putri Charlotte dan Kesehatan Mental

KOMPAS.com - Kate Middleton mengunjungi taman kanak-kanan Lavender di London Utara, Inggris, pada hari Selasa (5/2/2019) lalu.

Pada momen itu, The Duchess of Cambridge menyempatkan diri untuk berbincang dengan para murid dan menceritakan makanan favorit anak-anaknya.

"Charlotte suka zaitun," ucap Kate.

Ibu tiga anak itu juga bercerita, Putri Charlotte dan Pangeran George menyukai makanan manis, sama seperti kebanyakan anak-anak di dunia ini.

Sebagai seorang anak bangsawan, Charlotte dan George juga sangat suka memasak. Kate bercerita, mereka baru saja memasak pasta keju bersama.

Di hadapan anak-anak itu, istri Pangeran William mengatakan, makanan dan energi adalah dua hal yang dibutuhkan untuk menentukan suasana hati.

"Sangat menarik mengetahui makanan, energi, dan apa yang kita rasakan ternyata saling mempengaruhi."

"Antara kesejahteraan fisik dan mental memiliki hubungan yang sangat menakjubkan," ucap Kate.

Apa yang dikatakan oleh Kate Middleton juga disepakati oleh para ahli.

Selain mempengaruhi kesehatan fisik, makanan memang turut menentukan kesehatan mental.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, misalnya, akan meningkatkan risiko kecemasan.

Ahli gizi bernama Lini Cruz mengatakan, ada sejumlah studi yang membuktikan makanan olahan bisa menghilangkan banyak nutrisi penting.

Vitamin B, omega 3, magnesium, dan nutrisi kunci lainnya bakal lenyap, dan berdampak pada kesehatan mental.

Di sisi lain, riset juga menunjukkan konsumsi buah dan sayuran dapat menurunkan gejala penyakit mental, seperti depresi, dan peningkatan tingkat kesejahteraan psikologis.

Namun, cara pengolahan makanan juga berperan penting dalam hal ini.

Riset dalam jurnal Frontiers in Psychology mengklaim, mempertimbangkan cara pengolahan makanan menjadi hal penting ketika menyangkut masalah kesehatan mental.

Tamlin Conner, salah satu periset sekaligus dosen psikologi senior di the University of Otago, mengungkap temuannya.

Dia menyebut, konsumsi buah dan sayuran yang belum diolah terkait erat dengan kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan dengan buah atau sayuran yang dimasak, dikemas dalam kaleng, dan telah diolah.