Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lari Vs Sepeda, Mana yang Lebih Baik?

Kamu juga mungkin saja memiliki kerabat yang sangat senang bersepeda. Atau, bisa juga salah satu dari olahraga tersebut adalah favoritmu.

Lalu, dari keduanya mana yang sebetulnya lebih baik?

Kamu memang tak perlu memilih salah satunya dan bisa melakukan keduanya.

Sebab, jika kamu sedang ingin memulai rutinitas kardio, ada baiknya mengetahui mana jenis olahraga yang lebih baik dan cocok untukmu.

Lari menggunakan lebih banyak otot, artinya lebih banyak pula pembakaran energi yang terjadi.

Hal itu diungkapkan celebrity trainer tersertifikasi NASM sekaligus instruktur di Barry's Bootcamp, Astrid Swan.

Meskipun lari dianggap banyak menggunakan kaki, namun otot inti dan bagian atas tubuh juga ikut bergerak.

Lari mampu membakar sekitar 566-839 kalori setiap jamnya.

Selain meningkatkan kesehatan jantung dan membakar kalori, lari juga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Swan mengatakan, lari memiliki manfaat jangka panjang.

"Lari akan menimbulkan stres positif bagi tubuh dan mencegah osteoporosis."

"Lari juga merupakan jenis olahraga yang bisa menguatkan jantung serta meningkatkan metabolisme," kata dia.

Satu riset telah membuktikan, lari bisa membantu menguatkan kesehatan tulang.

Meski hanya merupakan studi kecil, namun terungkap stres yang ditimbulkan karena aktivitas fisik yang menahan berat seperti lari dapat melindungi tulang lebih baik.

Hal itu jika dibandingkan dengan aktivitas fisik tanpa menahan berat seperti bersepeda.

Lari juga merupakan aktivitas fisik yang -relatif, tak memerlukan uang. Kamu hanya membutuhkan sepasang sepatu agar bisa berlari.

Jadi, lari bisa menjadi pilihan cerdas. Bukan begitu?

"Lari juga bisa dilakukan secara alami. Kamu tinggal melangkah saja," kata Swan.

Nah, bersepeda memang tidak membutuhkan skill khusus, kecuali kamu bersepeda di luar ruangan.

Tetapi, lari juga bisa dengan mudah disisipkan ke dalam aktivitas harianmu, di mana pun kamu berada.

Jika kamu sedang bepergian, lari juga menjadi pilihan olahraga yang sangat praktis. Kamu hanya tinggal memakai sepatumu dan berlari.

Namun, lari seringkali dikaitkan dengan risiko cedera, seperti patah tulang kering, retak tulang, sakit lutut, dan lainnya.

Karena lari merupakan aktivitas berdampak tinggi (high-impact activity), maka penting untuk memperhatikan kondisi tubuhmu, sehingga cedera bisa dihindari.

Trainer tersertifikasi NASM, sekaligus instruktur Peloton Bike and Tread, Olivia Amato mengungkapkan pandangannya.

Menurut dia, salah satu manfaat bersepeda adalah dampak yang tidak terlalu besar terhadap sendi.

Sehingga, bersepeda bisa menjadi pilihan olahraga yang tepat bagi yang baru memulai olahraga.

Jika kamu memiliki lutut yang cedera atau harus menghindari olahraga high impact, kamu bisa memilih olahraga sepeda sebagai pengganti kardio high impact, seperti lari.

Meski merupakan kardio low impact, namun bersepeda juga bisa membakar kalori dan memberikan manfaat kardio yang sama.

Bersepeda bisa membakar sebanyak 498-738 kalori dalam satu jam.

Selain itu, Swan menjelaskan, bersepeda bisa membantu membangun otot terutama otot kaki.

Sebab, ketika bersepeda kita akan bekerja melawan resistensi dan menggunakan glute serta quad untuk memacu kecepatan.

Manfaat lainnya dari bersepeda adalah kita bisa melakukan banyak hal sambil bersepeda. Misalnya, pergi ke kantor, swalayan, atau tempat lainnya.

Penelitian ilmiah pun menunjukkan beragam manfaat olahraga ini terhadap kesehatan.

Sebuah studi besar mengaitkan aktivitas bersepeda ke tempat kerja dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyebab kematian secara umum.

Dengan kata lain, bersepeda juga bisa membantu kita untuk hidup lebih lama.

Namun, salah satu hal negatif dari bersepeda adalah biaya.

Bersepeda bukanlah olahraga gratis. Jika ingin mengikuti kelas bersepeda, kamu harus rela mengeluarkan uang yang tidak murah.

Sementara jika ingin bersepeda di luar ruangan, kamu juga membutuhkan sepeda yang mumpuni.

Jadi, jika biaya adalah salah satu pertimbangan utamamu, sepeda bukanlah opsi yang tepat.

Faktor krusial yang harus dipertimbangkan ketika memilih jenis olahraga adalah, kamu harus memilih olahraga yang membuatmu bahagia dan bisa dilakukan secara berkelanjutan.

Jadi, jika kamu mencoba lari namun tidak merasa suka dengan olahraga tersebut, kamu bisa mencoba bersepeda atau bahkan jenis olahraga lainnya.

Apa pun yang kamu pilih, kamu akan mendapatkan latihan kardio yang luar biasa.

Faktanya, sebuah penelitian menemukan, jika kita bekerja pada upaya yang sama (khususnya dengan persentase VO2Max yang sama), kita akan mendapatkan peningkatan daya tahan yang sama dari berlari maupun bersepeda.

Dua jenis olahraga tersebut juga mampu membakar kalori dalam jumlah yang sama-sama signifikan.

Menurut American College of Sports Medicine, lari umumnya membakar 566-839 kalori per jam, sementara bersepeda dengan kecepatan tinggi bisa membakar 498-738 kalori per jam.

Selain itu, hal penting lainnya agar rutinitas olahragamu berkelangsungan adalah mulailah dengan perlahan.

"Jangan berpikir kamu akan langsung bisa lari lima kilometer dalam satu hari. Kamu mungkin baru bisa berlari jarak pendek ketika memulai," kata Swan.

Bangunlah ketahanan tubuhmu, dan terus menerus meningkatkan jumlah langkah.

Jika tidak, bisa jadi kamu justru membenci olahraga tersebut karena menganggapnya terlalu berat dan pada akhirnya berhenti melakukannya.

"Tahapan tersulit sebetulnya adalah memulai," kata Amato.

Banggalah pada dirimu sendiri, karena sudah memulai olahraga. Sebab, hal itu adalah langkah yang penting.

"Tak peduli di mana kamu memulai, perkembangan akan datang bersama dengan waktu dan usaha," tambah dia.

Jadi kesimpulannya adalah, baik lari maupun bersepeda menawarkan manfaat kardiovaskular dan pembakaran energi yang sama.

Pilihlah olahraga yang kamu suka dan sesuai dengan gaya hidupmu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/15/060000720/lari-vs-sepeda-mana-yang-lebih-baik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke