Demi Hutan Sumatera, Stella McCartney Rancang Busana "Upcycling"

KOMPAS.com - Stella McCartney mempersembahkan koleksi baru di Paris Fashion Week yang terbuat dari pakaian bekas yang dimodifikasi secara kreatif atau "upcycling".

Desainer asal Inggris itu memamerkan karya terbarunya Senin (4/3/2019), selama pertunjukan di Opera Garnier, Paris, Perancis.

Gaun karyanya terbuat dari kaus bekas yang dimodifikasi dan diikat menjadi satu.

Proses "upcycling" menggunakan produk bekas yang kembali digunakan untuk menciptakan produk baru dengan kualitas lebih tinggi.

"Ada kaus bekas yang akan dibuang, dibakar atau ditimbun, yang kami potong dan membuat rajutan," ucap dia.

Namun, terlepas dari karya unik yang ditampilkan Mccartney dalam pekan mode bergengsi ini, koleksi terbaru desainer kelas atas ini menawarkan kesadaran lingkungan yang tinggi.

Karya terbarunya ini merupakan bentuk kampanye baru dari desainer 47 tahun itu untuk melindungi kawasan ekosistem Leuser, sebuah hutan yang terancam punah di Sumatera, Indonesia.

Kawasan Ekosistem Leuser merupakan rumah bagi orangutan, gajah, harimau, dan badak.

Undangan dalam pertunjukan itu juga berupa pohon ek yang dikemas dalam wadah kedap udara.

Tamu yang hadir juga diminta bergabung dalam kampanye dengan mendedikasikan sebuah pohon untuk kelangsungan hutan.

Berdasarkan laporan, Gwyneth Paltrow, Pink, Drew Barrymore, Jimmy Fallon dan Rooney Mara turut ambil bagian dalam langkah ini.

Bahkan, Oprah Winfrey berada dalam barisan terdepan.

"Pertunjukan ini didedikasikan untuk yang kami cintai di masa lalu, sekarang, dan masa depan," ungkap McCartney lewat Instagram pribadinya.

Koleksi musim gugur/dingin McCartney tahun 2019 ini adalah komitmen terbaru untuk dunia fesyen yang berkelanjutan.

Sebagai pendukung dan pelopor pakaian ramah lingkungan dan industri tanpa penggunaan bulu bunatang, McCartney telah berkomitmen untuk hanya menggunakan bahan tanpa hewan dalam karyanya.

Tren keberlanjutan dan fokus pada lingkungan telah menjadi tema umum tahun ini. BBC pun turut meluncurkan garis mode berkelanjutan baru selama London Fashion Week.

Bahkan, banyak orang melakukan protes mengenai dampak perubahan iklim untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyemalatan lingkungan.