Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kesalahan yang Kerap Dilakukan saat "Bebersih"

KOMPAS.com - Kebersihan lingkungan juga menentukan kesehatan kita. Sayangnya, banyak orang yang justru menyepelekannya.

Padahal, benda-benda di sekitar kita mengandung kuman yang mengancam kesehatan.

Juga, banyak orang yang melakukan kesalahan saat membersihkan barang-barang di sekitarnya, yang justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit.

Menurut ahli gaya hidup dan rumah tangga dari Australia, Melisa Penfold, ada beberapa kesalahan yang dilakukan orang ketika merapikan rumah mereka.

Mulai dari membersihkan jendela hingga tolilet rumah. Nah, berikut kesalahan yang kerap dilakukan banyak orang.

1. Jangan gunakan deterjen biasa pada talenan

Bagi yang terbiasa memasak di rumah, talenan pasti menjadi alat yang tak pernah dilupakan. Demi kebersihan, mencuci talenan wajib dilakukan.

Penfold mengatakan, membersihkan talenan dengan menggunakan sikat dan deterjen tidak cukup untuk mencegah kontaminasi bakteri atau virus.

Cara terbaik untuk mencuci talenan adalah merendamnya dalam larutan pemutih agar makanan yang akan kita olah aman dari kontaminasi.

2. Jangan simpan sikat gigi di tempat tertutup

Menyimpan sikat di sebuah kotak tertutup mungkin tampak seperti lingkungan bebas kuman karena tersembunyi jauh dari debu dan toilet.

Namun, cara ini justru membuatnya menjadi tidak higienis. Kotak tertutup, seperti kabinet, biasanya kurang mendapat cahaya.

Menurut Penfold, kurangnya cahaya mendorong pertumbuhan bakteri.

Sehingga, cara terbaik adalah menyimpannya di luar wastafel. Namun, pastikan kita menutup toilet saat menyiramnya.

3. Jangan mencuci jendela saat cuaca cerah

Banyak orang berpikir cuaca cerah adalah waktu yang tepat untuk membersihkan jendela.

Namun, para ahli mengatakan waktu terbaik untuk membersihkan jendela adalah saat cuaca berawan.

"Panas akan menyebabkan pembersih jendela mengering sebelum kita selesai membersihkan jendela dan meninggalkan goresan di belakangnya," kata Penfold.

4. Selalu bersihkan remote televisi

Lebih dari satu orang mengambil remote setiap hari, namun kami hampir tidak pernah berpikir untuk membersihkannya.

Penfold mengatakan, ini adalah kesalahan besar dan mereka harus diberi pembersihan yang baik dengan disinfektan setiap minggu.

Hal yang sama berlaku untuk area yang sering disentuh lainnya seperti gagang, keran, keyboard komputer dan kenop pintu.

5. Jangan letakkan sikat toilet basah ke tempat semula

Saat membersihkan kamar mandi, kita biasanya menggunakan sikat toilet dan desinfektan. Tapi, jangan langsung meletakkan sikat toilet langsung usai menggunakannya.

"Letakkan di posisi yang memungkinkan air menetes di atas wadah khusus sebelum meletakannya di tempat semula," ucap Penfold.

Ini mencegahnya dari menumbuhkan bakteri ketika kita meletakkannya kembali di tempatnya.

6. Selalu bersihkan tas belanja

Kita cenderung lupa tas yang kita selalu gunakan untuk berbelanja perlu seringkali dibersihkan.

Apalagi, jika tas yang kita pakai memiliki bakteri makanan yang melekat padanya. Kita bisa membersihkannya dengan mencuci seperti kain biasa di mesin cuci.

7. Jangan pakai gerakan memutar saat bersihkan spons

Pakar kebersihan Melissa Maker mengatakan, ini adalah cara terburuk untuk menghilangkan kotoran.

"Yang Anda lakukan hanyalah memindahkan kotoran dari satu area ke area lain," ucapnya.

Menurut dia, membersihkan spons dengan pola "S" atau dari kiri ke kanan dan perlahan-lahan bergerak ke bawah permukaan, hanya membersihkan bagian permukaan spons saja.

8. Bersihkan blender secara terpisah

Membersihkan blender dengan air panas dan deterjen saja tak cukup.

Blender yang telah digunakan, harus kita pisahkan setiap bagiannya dan dicuci secara terpisah untuk menghilangkan kotoran yang melekat.

Teknik mencuci ini juga bisa kita terapkan untuk pembuka kaleng elektrik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/07/120000820/8-kesalahan-yang-kerap-dilakukan-saat-bebersih-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke