KOMPAS.com - Pengaruh besar media sosial pada anak-anak bukan hanya masalah kecanduan tapi juga pada pilihan pola makannya.
Seperti dilansir Health Cleveland, anak-anak yang melihat unggahan iklan camilan tidak sehat di media sosial akan mengasup lebih banyak kalori.
Selain itu asupan makanan tidak sehatnya naik secara signifikan daripada anak-anak yang melihat tayangan camilan sehat, atau produk non-makanan.
Studi tersebut mengamati 176 anak-anak berusia antara 9 dan 11 tahun. Mereka secara acak ditugaskan untuk melihat berbagai profil influencer media sosial dengan camilan sehat, camilan tidak sehat, atau produk non-makanan.
Psikolog anak Kate Eshleman mengatakan tidak kaget jika iklan sangat persuasif terhadap anak-anak.
"Iklan memiliki banyak dampak pada anak-anak," kata psikolog yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Mereka melihatnya dan mereka menginginkannya, dan orang tua harus bersiap untuk membatasi hal-hal itu di rumah."
Eshleman mengatakan, salah satu cara menghindari perangkap iklan di media sosial adalah berbicara dengan anak-anak tentang pilihan makanan sehat.
Selain itu, orang tua juga harus selalu tahu apa yang ditonton anak-anak, sehingga mereka dapat menerangkannya.
"Secara umum, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang ditonton anak-anak mereka--dan itu termasuk iklan," katanya.
"Kamu ingin tahu mengapa seorang anak bertanya tentang ini atau membicarakan hal itu. Dan cara terbaik untuk memahami hal-hal itu adalah dengan mengetahui apa yang mereka tonton."
Eshleman mencatat, hasil penelitian ini bukan berarti orang tua tidak boleh membiarkan anak-anak mereka melihat konten secara daring.
Dia merekomendasikan agar mengawasi seluruh aktivitas anak-anak menonton di media sosial, dan tidak dianjurkan memberikan gawai seperti ponsel atau tablet.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/16/123200320/iklan-media-sosial-bisa-pengaruhi-pilihan-makan-anak