Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rambut Wajah Pria Lebih Kotor dari Bulu Anjing?

KOMPAS.com - Bagi pria, memiliki jenggot atau rambut di wajah dapat menunjang rasa percaya diri sekaligus menonjolkan sisi maskulin.

Sayangnya, hasil riset terbaru membawa kabar buruk bagi para pria dengan rambut di wajah.

Riset yang dilakukan oleh Profesor Gutzeit dari Klinik Hirslanden, Swiss, menemukan jenggot membawa lebih banyak kuman daripada bulu anjing. 

Menurutnya, jumlah bakteri secara signifikan lebih tinggi dalam spesimen yang diambil dari rambut wajah pria daripada bulu anjing.

Riset awalnya bertujuan untuk menentukan apakah penyakit yang ditularkan anjing juga dapat ditularkan oleh manusia melalui pemindai MRI yang digunakan oleh dokter hewan dalam pemeriksaan.

Penguji menganalisis sampel dari 18 jenggot pria dan 30 leher anjing, serta membandingkan hasil keduanya.

Sampel diambil dengan "swab" atau semacam kain yang diusapkan ke area rambut wajah dan leher anjing subjek penelitian.

Kelompok fokus riset terdiri dari pria berjanggut berusia antara 18 hingga 76 tahun, dan didapati semuanya memiliki mikroba tinggi di rambut wajah mereka.

Hasil ini sangat kotras dengan anjing yang diuji, dimana 23 dari 30 anjing memiliki jumlah mikroba tinggi dan sisanya hanya mengandung mikroba dalam jumlah sedang,

Kabar buruknya lagi, peneliti juga menemukan separuh rambut wajah pria mengandung serangga yang dapat memengaruhi kesehatan manusia.

"Berdasarkan temuan ini, anjing dapat dianggap lebih bersih dibandingkan dengan pria dengan rambut wajah," ucap Dr. Gutzeit.

Meski bukti ilmiah telah dipaparkan, masih banyak pria yang tidak mempedulikan kebersihan rambut di wajahnya.

Keith Flett, pendiri Beard Liberation Front, kelompok pendukung janggut dan menentang diskriminasi pogonophobia, mengatakan ada keraguan yang masuk akal tentang keabsahan penelitian terbaru ini.

Menurutnya, mikroba yang terdapat dalam sampel bisa saja berasal atau juga tercampur dari mikroba yang ada di tangan pengambil sampel.

“Saya tidak percaya jenggot tidak higienis. Tampaknya ada semacam cerita negatif turun menurun yang membuat lebih banyak pogonophobia," ucapnya.

Pogonophobia adalah ketakutan yang ekstrim dan tidak rasional terhadap janggut.

Riset sebelumnya juga pernah membuktikan hal serupa. Riset dilakukan oleh ahli mikrobiologi John Golobic dengan menyeka jenggot subjek riset secara acak .

Hasilnya, ilmuwan menemukan adanya bakteri usus yang baisa ditemukan dalam feses.

Menurutnya, bakteri jenggot memang tidak mungkin menyebabkan penyakit. Tapi, kita tetap harus memperhatikan kebersihannya.

Namun ilmuwan lain menentang ahsil riset Golobik. Pasalnya, mereka menganggap tidak ada landasan untuk klaim sensasional Golobik karena sebagian besar bakteri pada janggut juga dapat ditemukan di kulit kita.

Riset lain yang turut menentang temuan Golobik juga mengklaim rambut wajah pria dapat melindungi mereka dari infeksi yang resisten terhadap obat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/18/095225420/rambut-wajah-pria-lebih-kotor-dari-bulu-anjing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke