Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Mengapa Roti Tak Bikin Gemuk

Pelatih gizi Graeme Tomlinson menuturkan, banyak orang yang ingin mencapai berat badan ideal mulai mengeliminasi roti dari daftar makanan yang dikonsumsinya atau setidaknya memilih konsumsi roti gandum.

Namun, menurut dia, dalam hal energi sebetulnya tidak ada perbedaan antara roti putih dan gandum.

Roti gandum memang mengandung lebih banyak serat dan diasumsikan lebih mengenyangkan, namun sebaiknya kita menghitung total jumlah kalori yang dikonsumsi secara lebih holistik.

"Sebab roti jarang dikonsumsi sendiri," kata Tomlinson.

Tomlinson meyakini makanan pendamping roti berperan besar dalam menentukan jumlah kalori.

Ia mendemonstrasikan dengan meletakan dua lembar roti, satu roti putih dan satu roti gandum, dengan berat masing-masing 40 gram.

Kemudian, ia mengoleskan selai jeli kacang pada kedua roti. Kalori keduanya langsung berlipat ganda, menjadi sekitar 95-330 kalori.

Seketika, perdebatan soal kalori tidak lagi bergantung pada warna roti melainkan cara konsumsi roti.

Ketika kalori berlipat ganda, apakah itu salah dari roti? Tidak.

"Meski tidak tampak signifikan, selai lah yang membuat kalori makanan tersebut melonjak. Sementara kita sering menganggap roti itu sendiri sebagai makanan yang menyumbang banyak kalori," kata Tomlinson.

Cara terbaik menilai roti adalah dengan menghitung kalorinya sendiri atau sebagai variabel kalori tunggal.

Menurut grafik Tomlinson, selai kacang menjadi variabel kalori berikutnya. Variabel ini mengandung kalori lebih tinggi.

Menurut ahli gizi yang akun media sosialnya telah diikuti oleh 400 ribu lebih orang tersebut, model variabel kalori ini adalah sesuatu yang seharusnya diaplikasikan oleh banyak pegiat kebugaran sebagai pola makan yang rasional.

Memahami konsep ini bisa membantu orang-orang memberi jarak diri mereka dari penghitungan jumlah kalori makanan yang tak beralasan, sementara makanan itu sebetulnya bisa dijadikan sumber energi seperti makanan lainnya.

"Kalori surplus adalah hasil dari variabel kalori berbagai makanan, bukan hanya dari roti," kata dia.

Pada studi terpisah yang dipublikasikan oleh National Institute of Health pada 2015, para peneliti mengalamatkan hubungan antara roti dan peningkatan berat badan.

Apa yang mereka temukan sangat menarik dan sedikit bertolak belakang dengan klaim Tomlinson bahwa tidak ada perbedaan antara roti putih dan gandum.

Hasil studi menunjukkn bahwa mengurangi asupan roti putih (tidak semua roti) dengan pola makan Mediterania berkaitan dengan penurunan berat badan dan lemak perut.

"Ini menunjukkan bahwa komposisi yang berbeda antara roti gandum dan roti putih memberi efek yang berbeda terhadap berat badan dan lemak perut," tulis studi tersebut.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari ulasan ini adalah fakta bahwa apa yang kita tambahkan pada roti bisa berdampak pada berat badan kita, tidak hanya roti itu sendiri.

Pastikan asupan kalori yang seimbang dan perjalanan dietmu tidak akan seberat yang kamu pikirkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/24/110000320/penjelasan-mengapa-roti-tak-bikin-gemuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke