Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Usaha Lebih" Ratu Elizabeth demi Sambut Meghan Markle, Benarkah?

Mungkin, Ratu tak ingin Meghan merasa terasing, seperti yang pernah dialami Putri Diana dulu.

Pendapat itu diungkapkan pengamat Kerajaan Inggris Duncan Larcombe.

Dia mengatakan, the Duchess of Sussex kini telah menjalin ikatan yang sangat erat dengan Ratu Elizabeth.

“"Meghan tampaknya telah mendapat hubungan yang sangat dekat dengan Ratu, coba bandingkan perlakuan itu dengan orang lain yang menikah dengan keluarga kerajaan," kata Larcombe.

Bukan karena Meghan, tetapi di bulan-bulan pertama perempuan 38 tahun itu masuk ke keluarga kerajaan, Ratu Elizabeth-lah yang terlihat melakukan upaya pendekatan khusus, dan sedikit tak biasa untuk menyambut dia.

Misalnya, bulan Juni lalu, Duchess of Sussex menemani Ratu dalam kunjungan ke Cheshire, setelah mereka melakukan perjalanan semalam dengan Royal Train bersama-sama.

“Ratu melakukan perjalanan yang tak biasa dengan Meghan kala itu. Saya 99 persen yakin dia tidak pernah memberikan tawaran itu kepada Kate (Kate Middleton)," kata dia.

Tak terhitung berapa kali, kata Larcombe, Ratu dengan jelas meminta agar Meghan bergabung dengannya, dan agar terlihat bersama di depan umum.

Larcombe menilai, pilihan itu memang sengaja dilakukan Ratu, untuk memberi tanda bahwa Meghan memang diterima dengan baik di dalam keluarga kerajaan.

“Mungkin karena Meghan juga sangat terbuka dan ekspresif ketika berada di lokasi, dan hal itu jelas tak akan dilakukan Kate."

"Semua orang mengenal Kate dan keluarganya jauh sebelum mereka bertunangan," kata Larcombe lagi.

"Juga mungkin Ratu melihat dari pelajaran masa lalu, di mana Putri Diana terasa seperti orang luar di dalam keluarga kerajaan."

Sekretaris pribadi Diana dari tahun 1988-1996, Patrick Jepson, memberi kesaksian bagaimana Putri Diana merasa terasing dari keluarga kerajaan. Apalagi, setelah perceraiannya.

"Baik dari masa kecilnya sendiri maupun dari pengalaman pernikahannya, dia merasa bahwa dia adalah orang luar, bahwa dia telah dikeluarkan," kata Japson.

Jepson menyebut, Putri Diana lalu menyalurkan perasaan terkucilnya dengan membantu orang lain yang merasakan hal yang sama.

Salah satu momen besar terjadi ketika Putri Diana datang dan menjabat tangan seorang pria yang menderita AIDS.

Kala itu, Diana dengan terbuka menentang gagasan bahwa HIV/Aids ditularkan dari orang ke orang melalui sentuhan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/07/165047420/usaha-lebih-ratu-elizabeth-demi-sambut-meghan-markle-benarkah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com