Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyesap Kopi Sambil Menikmati Keakraban di "Kisaku"

Itulah yang membuat orang-orang tersebut betah berlama-lama di gerai kopi kesukaan mereka.

Kesan keramahan dan kehangatan kemudian menjadi nilai yang ingin diangkat oleh Raline Shah dan kawan-kawannya ketika mendirikan gerai kopi "Kisaku".

Konsep gerai minimalis dengan dominasi warna tanah sengaja ditonjolkan agar membuat para pengunjungnya guyup sembari menikmati kopi favorit.

Konsep ini sejalan dengan arti "Kisaku" sendiri yang diambil dari Bahasa Jepang, artinya adalah bersahabat, ramah, tulus, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal positif.

Meski mengusung konsep minimalis, namun Kisaku sama sekali tak terkesan dingin.

"Bisa juga sosialisasi, enggak excluded. Jadi Kisaku seperti social hub. Banyak orang yang jadi berteman karena ramai di Kisaku," kata Raline.

Kisaku punya logo khusus yang cukup ikonik. Adik Raline yang juga pendiri Kisaku, Rollin Shah menjelaskan, burung itu adalah Yatagarasu, burung gagak berkaki tiga dalam mitologi Jepang.

Yatagarasu melambangkan kemakmuran dan nasib baik. Nilai-nilai itu diambil agar para pengunjung Kisaku nantinya mendapatkan banyak kebaikan lewat sajian kopi Kisaku.

Mengapa kesan kehangatan?

Masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta dianggap rentan merasa kesepian dan tertarik ke luar dari kehidupan sosial di sekitarnya.

Padahal, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dalam menjalani hidup.

"Kalau dilihat dari luar, kafe ini seperti rumah cerah yang terbuka yang jika masuk ke dalamnya akan membawa perasaan nyaman. Itu yang kami ingin orang alami," ucap Rollin.

Kisaku ingin memanjakan pengunjungnya dengan kopi-kopi berkualitas yang harganya terjangkau.

Untuk segelas kopi, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang sekitar Rp 20.000-30.000.

Sebagai pilihan, gerai kopi dengan konsep grab and go ini punya beberapa opsi kopi susu.

Mulai dari ice latte (tanpa gula), pandan latte hingga kampoeng latte yang ditambah gula aren.

Tidak hanya kopi dengan susu gandum, kamu juga bisa memilih kopi dengan susu biasa.

Biji kopi yang digunakan adalah Aceh Gayo dan Flores Bajawa. Keduanya dianggap memiliki rasa yang unik.

Aceh Gayo, misalnya, memiliki rasa seperti gula merah. Sementara Flores Bajawa memiliki 'hint' seperti dark chocolate.

Ketika dikombinasikan, keduanya mampu menciptakan rasa yang ditargetkan oleh Kisaku untuk dicicipi banyak orang, baik penyuka kopi maupun peminum kopi pemula.

"Kami ingin rasa yang friendly. Rasa yang chocolaty, sweet. Jadi untuk peminum kopi bisa diterima, peminum baru juga bisa menerima," ucap Product & Operation Kisaku, Lionel Hanjaya.

Bagi kamu yang ingin merasakan suasan hangat Kisaku sambil minum kopi pilihan, kamu bisa mengunjunginya di Jalan Laksana I No. 24, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/15/190000120/menyesap-kopi-sambil-menikmati-keakraban-di-kisaku-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke