Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Buruk yang Membuat Jantung Rusak

KOMPAS.com - Penyakit jantung masih menjadi permasalahan global, termasuk di Tanah Air. Menurut berita dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2017, penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia.

Untunglah ada banyak cara menjaga kesehatan jantung, yang bahkan bisa dilakukan dengan menyenangkan. Misalnya tertawa, menari, bahkan bermain sepatu roda.

Selain itu, hindari pula beberapa kebiasaan yang membuat jantung rusak. Contoh kebiasaan tersebut, misalnya, duduk di kantor sepanjang hari, tidak menjaga kebersihan gigi, atau tidak mencukupkan durasi tidur.

Sejumlah kebiasaan berikut ini, bisa meningkatkan risiko jantung rusak. Kebiasaan tersebut, juga mungkin tak terlalu kita sadari karena terlihat sepele.

Duduk sepanjang hari

American Heart Association (AHA) mengungkapkan, orang yang tidak aktif bergerak dan hanya duduk selama 5 jam atau lebih dalam sehari, memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita penyakit jantung. Tentunya, hal ini sering terjadi pada para pekerja.

Apabila profesimu menuntut untuk duduk di depan komputer sepanjang hari, luangkan waktu untuk bergerak atau berjalan selama lima menit, setiap jamnya.

Langkah kecil ini bisa membuat pembuluh darah menjadi lebih fleksibel, serta melancarkan peredaran darah.

Tidak menjaga kebersihan mulut

Membiarkan rongga mulut tidak bersih, merupakan contoh kebiasaan yang tidak baik. Selain meningkatkan risiko gigi berlubang, tidak menjaga kebersihan gigi juga membuat jantung rusak.

Beberapa penelitian telah membuktikan hal ini. Salah satunya, sebuah studi yang dimuat dalam International Scholarly Research Notices.

Penelitian tersebut mengungkapkan, bakteri penyebab penyakit gusi, memicu peradangan di tubuh. Peradangan di tubuh telah dihubung-hubungkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Terlalu banyak mengonsumsi garam

Garam mengandung mineral makro natrium dan klorida, yang memiliki peran tertentu untuk tubuh.

Walau begitu, asupan garam yang terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan, karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Seperti yang kita tahu, tekanan darah memicu berbagai penyakit pada jantung.

Selain dengan memperhatikan jumlah sendok garam yang masuk ke masakan, perhatikan pula informasi nilai gizi, yang tertera di bungkus makanan kemasan. Mengurangi makanan berproses, tentunya juga menjadi hal yang bisa kita lakukan.

American Heart Association merekomendasikan asupan garam, tidak lebih dari 1.500 mg dalam satu hari.

Tidak mengendalikan stres

Stres yang tidak dikendalikan, membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin. Produksi hormon tersebut dapat memengaruhi fungsi tubuh dengan sementara. Kondisi tersebut, termasuk denyut jantung dan tekanan darah yang meningkat.

Apabila terus dibiarkan, terlalu sering stres dapat merusak pembuluh darah, serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Kita dapat melakukan beberapa kegiatan, untuk mengendalikan stres. Misalnya, dengan curhat bersama teman dekat, berolahraga, serta menjadwalkan aktivitas yang harus dilakukan.

Mengonsumsi alkohol berlebihan

Contoh kebiasaan buruk lainnya yakni mengonsumsi alkohol, jika berlebihan. Satu porsi bagi wanita, dan dua porsi untuk pria, memang membantu meningkatkan mood.

Namun jika berlebihan, alkohol dapat menambah kadar lemak tertentu di tubuh, serta membuat tekanan darah menjadi naik.

Kurang tidur

Saat bekerja sepanjang hari, jantung juga berupaya keras memompa darah. Tidur yang cukup, bisa membantu tubuh ‘beristirahat’, termasuk untuk sistem jantung dan peredaran darah.

Denyut jantung dan tekanan darah menurun selama fase pertama tidur (fase non-REM). Kemudian, detak jantung dan tensi tersebut naik dan turun, sebagai respons terhadap mimpi selama fase kedua (tidur REM). Perubahan-perubahan tersebut, mampu meningkatkan kesehatan jantung.

Kita memang harus menghindari kebiasaan tidur terlalu larut. Sebab, kebiasaan kurang tidur juga memicu tingginya hormon kortisol dan adrenalin, yang juga menciptakan kondisi stres. Oleh karena itu, usahakan tidur cukup sebanyak 6-8 jam, dalam satu hari.

Membiarkan diri terpapar asap rokok

Rokok tidak hanya buruk untuk kesehatan penggunanya. Asap yang kita hirup dari perokok di sekitar, dapat membuat jantung serta pembuluh darah rusak.

Tegas terhadap perokok di dekatmu, perlu dilakukan. Termasuk bagi orang terdekat atau teman yang merokok sekali pun.

Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk di atas, untuk melindungi jantung. Selain itu, jalani pemeriksaan kesehatan jantung dan indikatornya, secara berkala. Indikator tersebut, termasuk kolesterol, tekanan darah, hingga gula darah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/17/095053620/kebiasaan-buruk-yang-membuat-jantung-rusak

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com