Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Keharuman Parfum Dituangkan ke dalam Koleksi Busana

Sama dengan pentingnya keharuman, tampilan busana seorang perempuan juga tak kalah pentingnya. Keduanya menjadi unsur yang bisa meningkatkan kepercayaan diri perempuan.

Perpaduan keharuman dan busana menjadi dua hal yang ingin dipadukan oleh desainer Diana Putri lewat koleksi "Eau de Couture".

Koleksi tersebut merupakan kolaborasi Diana bersama Vitalis dalam rangka peluncuran Vitalis Perfumed Moisturising Body Wash.

Lalu, bagaimana jadinya ketika keharuman dipadukan dengan kecantikan busana couture?

Peragaan busana yang dilangsungkan Jumat (27/9/2019) menampilkan 16 busana dari label Diana Couture.

Koleksi didominasi warna dan detail emas dengan finale look yang merepresentasikan tiga produk Vitalis Perfumed Moisturising Body Wash.

Produk "Soft Beauty" yang berwarna violet direpresentasikan dengan sebuah digital printing gown dengan handmade pearl encrusting dan cape flowy yang bersifat prestigious.

Sedangkan produk "Fresh Dazzle" yang berwarna hijau direpresentasikan oleh two piece asymmetrical look berbahan velvet dan rok laser cutting yang bersifat powerful.

Terakhir, produk "White Glow" yang berwarna merah muda direpresentasikan oleh tulle ball gown dengan detail laser cutting yang merepresentasikan seorang perempuan layaknya seorang princess atau putri.

Bodystocking tulle tetap menjadi bahan yang mendominasi koleksi Diana kali ini, seperti koleksi yang biasa diluncurkannya.

Pemilihan bahan busana disesuaikan dengan pasar konsumen Diana yang tak hanya Indonesia, tapi juga banyak dari Los Angeles, Amerika Serikat.

"Di sana sangat mengutamakan bahan yang nyaman dan bisa mengikuti lekuk badan," tuturnya.

Selain tulle, bahan lainnya yang juga banyak digunakan Diana untuk koleksi ini adalah organza silk.

Namun secara umum, desainer yang memproduksi busananya di Surabaya itu banyak mengolah bahan mentah dan mengkreasikannya menjadi sebuah karya.

"Semuanya benar-benar mengolah. Karena kalau di Amerika, yang namanya couture tidak bisa dari bahan langsung jahit. Jadi sesuatu yang bisa dikatakan couture apabila diolah dari bahan mentah jadi satu karya seni yang bisa diapresiasi, tapi harus wearable," ucapnya.

Meski 16 busana yang ditampilkan tampak menekankan pada detail yang rumit dan sempurna, ternyata waktu pengerjaannya tidak terlalu lama, lho.

Desainer yang banyak merancang busana artis Hollywood itu mengungkapkan, waktunya hanya berkisar selama tiga minggu.

"Karena bersama Vitalis tek-toknya (diskusinya) sebentar, tidak terlalu lama. Mungkin tiga minggu," tuturnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/27/183917920/ketika-keharuman-parfum-dituangkan-ke-dalam-koleksi-busana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke