Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, Beda Batuk Pilek "Biasa" dan Influenza

Padahal, batuk pilek biasa ternyata berbeda dari influenza.

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SsPD, K-AI, FINASIM saat menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia pernah menjelaskan, batuk pilek yang umum kita alami sehari-hari adalah selesma.

Virus influenza berbeda dengan selesma.

Komplikasi influenza bisa menyebabkan radang paru, bahkan kematian akibat gangguan saluran nafas berat. Sementara, selesma tidak mengancam nyawa.

"Kalau selesma itu aneka virus, tapi virusnya tidak ganas," kata Iris waktu silam.

Ibaratnya, selesma akan sembuh sendiri tanpa disertai pengobatan asalkan penderitanya cukup istirahat dan minum hingga tidak kekurangan cairan.

Smeentara, Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD, saat dalam kapasitasnya sebagai Ketua Indonesia Influenza Foundation, menyebut, konsumsi obat bisa dilakukan untuk mengurangi gejala selesma.

Misalnya, konsumsi obat sakit kepala ketika selesma disertai sakit kepala, atau mengonsumsi obat demam ketika disertai gejala demam. Termasuk konsumsi obat-obatan herbal.

"Boleh enggak (konsumsi) jeruk nipis sama madu atau kecap saat ada batuk?"

"Boleh saja, tapi yang terpenting mempertahankan daya tahan tubuh dan minum cukup supaya jangan kekurangan cairan," kata dia.

"Obat herbal tidak menyembuhkan tapi hanya menghilangkan gejala," tutur dia lagi.

Lalu, apa saja perbedaan utama selesma dan influenza?

1. Demam

Penderita selesma jarang menderita demam, sementara penderita influenza bisa mengalami demam tinggi yang biasanya berakhir dalam 3-4 hari.

2. Sakit kepala

Penderita selesma jarang mengalami sakit kepala. Sebaliknya, penderita influenza seringkali mengalami sakit kepala hebat.

3. Nyeri dan pegal

Rasa nyeri dan pegal yang dirasakan penderita selesma umumnya ringan, sedangkan pada penderita influenza seringkali sangat sakit.

4. Lemah

Penderita selesma biasanya tetap bisa beraktivitas seperti pada umumnya. Sementara, penderita influenza bisa merasa tubuhnya sangat lemah, bahkan gejala bisa terjadi hingga satu bulan lamanya.

5. Terbaring di tempat tidur

Penderita influenza bisa tak berdaya dan berbaring di tempat tidur hingga 5-10 hari lamanya, sementara penderita selesma tidak.

6. Pilek

Penderita influenza biasanya jarang mengalami pilek. Hal ini justru sering dirasakan oleh penderita selesma.

7. Bersin-bersin dan sakit tenggorokan

Penderita selesma biasa mengalami bersin-bersin atau sakit tenggorokan, sementara pada penderita influenza kadang terjadi.

8. Batuk

Gejala batuk pada penderita selesma berkisar antara ringan ke sedang, sementara pada penderita influenza batuk-batuk biasa terjadi bahkan bisa menjadi parah.

9. Komplikasi yang biasa terjadi

Pada penderita selesma, komplikasi yang biasa terjadi adalah sinus atau infeksi telinga.

Sementara pada penderita influenza, komplikasi bisa berakibat serius, seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, hingga kematian.

Kapan harus mewaspadai influenza?

Influenza merupakan penyakit saluran nafas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh dunia.

Sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan. Padahal, penyakit ringan yang kerap disebut influenza oleh orang kebanyakan sebetulnya adalah selesma.

Keduanya memiliki gejala yang sama, hanya saja virus penyebabnya yang berbeda.

Meski kerap disebut influenza, selesma dalam literatur disebut sebagai Influenza Like Illness (ILI) atau penyakit mirip influenza.

Lalu, kapan kita perlu mewaspadai penyakit yang diderita adalah influenza?

Gejala pada anak dan orang dewasa pada umumnya tergolong serupa.

Cissy merinci, anak-anak yang mengalami influenza biasanya cenderung sangat rewel, panas tinggi dan tidurnya terganggu.

Demam pada penderita selesma bisanya akan berkurang dalam tiga hari dan kemudian hilang, sementara pada penderita influenza bisa bertahan selama lebih dari lima hari.

Selain itu, dokter juga bisa melihat apakah ada kemungkinan infeksi bakteri yang dialami penderita influenza tersebut.

Sebab, ketika mengalami infeksi virus, mekanisme pertahanan saluran pernafasan penderita akan menurun. Kondisi itu akan membuat mereka rentan terkena infeksi bakteri.

"Jadi kalau tiga hari tidak sembuh sendiri apalagi semakin parah, biasanya kami anjurkan berobat," ujar Cissy.

Nah, demi mencegah influenza, dinjurkan untuk melakukan vaksinasi rutin setahun sekali. Vakin influenza bisa didapatkan di sejumlah klinik dan rumah sakit dengan harga berkisar Rp 200.000 tergantung dari fasilitas penyedia kesehatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/25/182045920/perhatikan-beda-batuk-pilek-biasa-dan-influenza

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com