Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Pelukis Jaket Jokowi yang Dipakai Saat Kunjungan ke Kalimantan

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dikenal memiliki selera berpakaian yang unik. Apa saja yang dikenakannya sering menjadi perhatian publik, dari sepatu, kemeja, dan jaket yang dikenakannya pada acara tertentu.

Kali ini, pakaian Jokowi kembali dilirik oleh publik saat dirinya berkunjung ke Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada Jumat (20/12/2019).

Pada kunjungannya, Jokowi memakai jaket berwarna merah dengan artwork grafity pada bagian punggung jaket.

Diketahui, seniman yang mendesain jaket tersebut adalah Muhammad Haudy. Ia juga selaku pemilik studio seni yang mengerjakan sepatu dan jaket custom dari sejumlah seniman di Indonesia, Never Too Lavish.

Tidak hanya pihak Never Too Lavish yang berkontribusi, mereka juga berkolaborasi dengan komunitas motor "Bulls Syndicate".

"Kita menggunakan jaket Bulls Syndicate dan baru di-custom beberapa hari sebelum Bapak ke Kalimantan," ujar Haudy saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (24/12/2019).

Ia menyebutkan, bahwa jaket itu dibuat atas permintaan Jokowi sekitar tanggal 10 Desember 2019.

Adapun tema yang diusung dalam jaket tersebut adalah "Graffiti Tagging".

Menurutnya, tema itu dipilih untuk mengangkat seniman grafiti di Indonesia.

"Jadi artisan di Never Too Lavish kan aslinya rata-rata seniman graffiti. Nah, supaya kita back to the roots, kita mau angkat grafiti tangging ini menjadi sebuah artwork di jaket yang digunakan oleh Presiden," ujar Haudy.

"Dan jaket tersebut artwork-nya dikerjakan oleh beberapa artisan kita agar dapat berkontribusi terhadap hasilnya," lanjut dia.

Tidak hanya kali ini saja Jokowi memesan jaket lukis custom kepada Never Too Lavish.

Haudy mengaku, jaket Bulls Syndicate dengan tema "Graffity Tagging" merupakan produk ke-6 yang dipesan Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi pernah memesan jaket Asian Games berwarna hitam dengan gambar sejumlah atlet di bagian punggung, jaket denim tema Indonesia, jaket berwarna hitam bertuliskan "Kerja, kerja, kerja", dan lainnya.

Puas dengan hasil karya anak bangsa, hal ini lah yang membuat Jokowi langgeng memesan produk Never Too Lavish sejak 2018.


Proses pengerjaan

Selain itu, Haudy mengungkapkan bahwa dalam proses pengerjaan jaket "Graffity Tagging" ini dikerjakan oleh 4 orang seniman, yakni Hardthirteen (Bernhard Suryaningrat), Nebster, Lessco, dan Masabhi.

Pengerjaannya terbilang cukup singkat, karena 4 orang seniman professional ini harus menyelesaikan jaket tersebut dalam waktu kurang lebih 3 hari dengan cara manual.

"Bikin secara manual. Prosesnya kemarin lumayan dipercepat sekitar 3 harian ya, supaya pas dengan schedule-nya Bapak. Karena rencana mau dipakai di kunjungan ke perbatasan kemarin," ujar Haudy.

Ia pun mengaku tidak ada kesulitan atau kendala yang berarti selama proses pembuatan.

Meski proses pengerjaan produk pada umumnya selesai dalam 3 mingguan.

"Enggak kok aman-aman saja," ujarnya.

Sementara itu, produk-produk yang dibuat oleh studio seni ini memiliki tarif jasa untuk custom jaket antara Rp 4 juta-5 juta.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Jokowi dalam kunjungan ke Kalimantan sembari mengenakkan jaket kreasi Never Too Lavish dapat dilihat di akun Instagram @nevertoolavish.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/24/211103920/ini-pelukis-jaket-jokowi-yang-dipakai-saat-kunjungan-ke-kalimantan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke