Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengedukasi Anak Bahaya Kecanduan Narkoba

KOMPAS.com -  Remaja merupakan kelompok yang rentan akan bahaya penggunaan zat adiktif seperti narkoba karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, namun pengetahuannya terbatas.

Tidak hanya membahayakan kesehatan dan jiwa, penggunaan narkoba juga bertentangan dengan hukum. Itu sebabnya bahaya narkoba perlu diajarkan sejak dini kepada anak.

Sebuah laporan di Amerika pada tahun 2016  menyebutkan 8,7 juta anak di bawah usia 18 tahun hidup bersama setidaknya satu orang tua dengan gangguan pemakaian narkoba.

Di Indonesia, menurut Badan Narkotika Nasional (BNN)  angka penyalahgunaan narkoba di tanah air tahun 2017 mencapai tiga juta pengguna.

Pada 2019, jumlah pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,6 juta orang dengan pengguna berusia di atas 15 tahun.

Seringkali kita sebagai orang tua ingin memberi tahu bahaya kecanduan narkoba kepada anak, namun tidak tahu bagaimana membuka obrolan yang tepat, tidak sekadar menakut-nakuti.

"Anak-anak jauh lebih cerdas hari ini. Percakapan terbuka dan jujur dapat menjadi dasar untuk menjaga masa depan mereka," kata John Sovec, pakar pencegahan dan kesehatan mental yang berbasis di Pasadena, California.

Sedikitnya ada sembilan poin yang perlu diketahui orangtua agar bisa mengedukasi anak tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Mulai sejak awal

"Yang terpenting, percakapan ini perlu dimulai jauh sebelum anak-anak terpapar narkoba dalam kelompok sebaya mereka," ujar Lindsey Prevost, direktur layanan pencegahan di Council on Alcohol & Drug Abuse for Greater New Orleans, kepada HuffPost.

"Kita bisa berbicara dengan anak-anak sejak pra-sekolah dan menyoroti beberapa hal itu."

Dengan memulai percakapan lebih awal, kita dapat menanamkan gagasan bahwa orangtua akan selalu menjadi sumber dan anak-anak bisa datang dengan pertanyaan atau masalah apa pun.

"Katakan kami peduli padamu. Jika kita tak tahu jawabannya, tidak apa-apa. Kami akan mencari tahu."

Sesuaikan dengan umur anak

Mengatakan lebih awal bukan berarti Anda menjelaskan semua seluk-beluk mengenai kecanduan narkoba. Sesuaikan diskusi dengan usia anak.

Dengan balita atau anak-anak pra-sekolah, Anda dapat mengawali percakapan dengan 'ketika mama memberimu vitamin, maka itu penting untuk membantumu tumbuh. Tapi jangan pernah mengambilnya sendiri',".

"Bisa dimulai dengan keamanan obat-obatan. Katakan pada mereka, walau ada lemari obat keluarga, tidak berarti semua obat bisa kamu konsumsi," kata Prevost.

Biarkan percakapan berkembang

Begitu anak memasuki usia dua belas tahun, Sovec menyarankan agar orangtua tidak menyangkal berapa banyak anak-anak terpapar gagasan kecanduan dan narkoba.

"Walau hal itu tidak berada di depan mata, narkoba ada di media sosial dan berita yang mereka lihat. Jadi mereka terpapar oleh kisah kecanduan di usia yang jauh lebih muda daripada yang dibayangkan orangtua."

Dorong percakapan terbuka mengenai apa yang dilihat, didengar, dan dibaca anak.

Menggunakan metafora

Menggunakan metafora dapat membantu menjelaskan konsep kecanduan atau penyalahgunaan narkoba kepada anak-anak.

Sovec memberi contoh sepiring kue di atas meja karena lebih akrab dengan pengalaman anak.

"Bagi sebagian orang, mereka dapat mengambil satu kue, memakannya, dan baik-baik saja. Tapi beberapa orang mungkin mengambil seluruh piring kue karena mereka tak dapat menghentikan diri. Sesudahnya, mereka merasa tidak enak badan," ujarnya.

Jujur

Kejujuran adalah kunci ketika kita sebagai orang tua berbicara dengan anak terkait kecanduan.

"Saat kita coba menyembunyikan sesuatu dari anak-anak, mereka tahu ada sesuatu yang terjadi," ucap Sovec. "Jika kita tidak memvalidasi informasi atau menjelaskan seperti apa kecanduan itu, kita menganggapnya merugikan dalam pengembangan pribadi mereka sendiri."

Banyak orang tua ragu berbicara dengan anak tentang narkoba jika mereka sendiri pernah menggunakan narkoba. Namun, melakukan percakapan yang konstruktif masih memungkinkan, tanpa menyembunyikan kebenaran.

"Kamu tidak perlu mengungkapkan setiap detil yang terjadi, tapi anak-anak mengandalkan kredibilitas dan bisa mengetahui apakah kamu berbohong kepada mereka."

Jangan menakuti

"Menakuti anak-anak tidak akan berhasil. Ini mungkin berpengaruh di awal, ketika mereka masih kecil. Begitu mereka melihat seseorang menggunakan narkoba dan tidak masuk penjara atau mati, kamu akan kehilangan kredibilitas," ujar Prevost.

Jelaskan bahwa pengguna narkoba sedang mengalami kesakitan

Penting untuk menegaskan, jika seseorang kecanduan, itu tidak lantas membuat mereka jadi orang jahat. Itu artinya mereka sakit.

"Meski sulit untuk pulih dari kecanduan narkoba, seseorang bisa menjadi lebih baik. Mereka hanya membutuhkan dokter dan dukungan untuk mengobatinya", lanjut Prevost.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/10/120000520/mengedukasi-anak-bahaya-kecanduan-narkoba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke