Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mural "Segitiga" Kobe Bryant di Melrose Avenue Jadi Tempat Melayat...

Pemandangan itu terlihat saat kabar duka tentang meninggalkan legenda klub bola basket Lakers itu tersiar, pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat.

Seperti yang telah diberitakan, bintang kelahiran Philadelphia, Pennsylvania itu meninggal dalam sebuah kecelakaan helikopter di Calabasas, California.

Pada bagian sisi mural raksasa itu terdapat tulisan. “on 4.13 Kobe played his final game ... this tribute has 413 triangles.”

Artinya, mural itu memang dibuat sebagai penghormatan untuk gim terakhir Kobe di ajang NBA pada 13 April 2016. sehingga mural Kobe di dinding itu pun tersusun dari perpaduan 413 segitiga.

Pada sisi tulisan itulah, para penggemar melekatkan pesan duka dalam potongan kertas, untuk mengenang kepergian sang bintang.

Maka, tembok berwarna ungu itu pun mulai dipenuhi potongan post-it kuning, dari penggemar yang "melayat" sang legenda.

Post -ti itu sengaja dibagikan oleh pegawai dari Shoe Palace, lengkap dengan alat tulisnya.

“Kobe, kamu adalah raja LA dan legenda bola basket R.I.P. bro."

"Thx Kobe untuk semua nya. kamu adalah LA, dan terima kasih 'mamba' untuk menunjukkan kepada kami apa artinya menjadi juara. "

Tulisan-tulisan semacam itulah yang melekat di dinding tersebut. Tapi tak cuma pesan dalam potongan kertas. ekspresi lain pun terlihat di sana.

Daryl Vaskerville misalnya. Sang penggemar Kobe ini menyimpan setangkai mawar merah dan tiga lilin sebagai tugu peringatan bagi Kobe Bryant.

Di sisi lain, ada buket bunga, sepatu Nike hitam dan emas, serta banyak orang yang secara emosional mengenakan kaus Kobe Bryant.

Ada juga seorang pengunjung yang mengisi sepatu Nike dengan bunga.

"Dia menjelaskan secara mendalam apa artinya menjadi juara," kata Vaskerville.

Ada pula Jaxon Brown. Ramaja 17 tahun ini meninggalkan sepasang Nike berwarna emas dan hitam yang selalu dikenakannya untuk latihan bola voli.

"Aku ingin meninggalkan sepatu ini di sini untuk menghormati dia," kata Brown.

"Kobe sudah seperti pahlawanku untuk tumbuh," sambung dia.

Banyak orang mengambil foto baik di depan mural atau dari seberang jalan.

Lalu, banyak pula yang duduk di sepanjang trotoar, wajah mereka terus tertutup tangan saat menyaksikan kian banyaknya pelayat yang datang.

"Bintang Lakers terhebat yang pernah ada," teriak seseorang pengunjung.

"Ini seperti mimpi," kata Shon Benjamin, penggemar Kobe yang tumbuh di Inglewood.

"Dia adalah Michael Jordan kami. Ada banyak kenangan tentang dia di ruang tamu saya dan kausnya di tubuh saya," kata Benjamin.

"Dia adalah pahlawan L.A," ungkap dia lagi.

"Michael Jordan menjadikan basket sebagai bisnis, Kobe menjadikan basket sebagai passion," sebut dia.

Benjamin mengaku pertama kali mendengar kabar duka itu dari rekan kerjanya, dan berpikir bahwa kabar itu palsu.

Namun, setelah mengetahui kejadian sebenarnya, pria 44 tahun itu pun meninggalkan pekerjaan pada jam istirahat untuk datang ke mural.

"Semua orang menyempatkan waktu untuk datang ke sini," kata dia.

Putranya yang berusia 21 tahun, katanya, berada di rumah, menangis. "Kobe juga adalah pahlawan dia, pemain favoritnya sepanjang masa," kata Benjamin.

Uniknya, mereka yang berkumpul di sekitar mural berbicara dalam beragam bahasa. Ada bahasa Inggris, Spanyol, dan berbagai bahasa lain. 

"Lihatlah di sekitarmu, lihat semua orang yang berbeda, datang dari berbagai jalan kehidupan namun semua memandang Kobe," kata Benjamin.

"Black Mamba selamanya," kata Benjamin sambil menatap mural itu.

Vaskerville juga mengaku datang untuk memberikan penghormatan.

"Saya sudah menonton dia sejak musim pertama. Dia salah satu pemain favorit saya," kata dia.

Vakserville mendengar tentang mural itu dan memutuskan untuk bergabung dengan kerumunan pengunjung di sini.

"Ini bukan kejadian kecil, ini kejadian yang sangat besar," kata dia lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/27/102915120/mural-segitiga-kobe-bryant-di-melrose-avenue-jadi-tempat-melayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke