Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?

KOMPAS.com - Wabah virus corona sudah masuk ke Indonesia. Tercatat dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona.

Indonesia kini masuk ke dalam daftar 73 negara yang terkena dampak virus corona. Kebanyakan dari kita fokus melindungi diri dengan menjaga higienitas dan daya tahan tubuh.

Namun, kondisi daya tahan tubuh pada ibu hamil berbeda dari orang biasa dan cenderung lebih rentan mengalami penurunan. Lalu, bagaimana mencegah ibu hamil terkena dampak virus corona?

Sampai saat ini, data yang berkaitan dengan efek virus corona pada perempuan hamil masih sangat terbatas.

Dilansir dari Times of India, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, tidak ada informasi yang cukup dari laporan ilmiah yang diterbitkan tentang kerentanan perempuan hamil terhadap virus corona. 

Perempuan hamil mengalami perubahan imunologis dan fisiologis yang mungkin membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan virus, termasuk virus corona.

Menurut CDC, virus corona menyebar utamanya melalui kontak dekat dengan orang terdampak melalui tetesan pernafasan.

Namun, dalam serangkaian kasus baru pada bayi lahir dari ibu dengan virus corona, tidak ada bayi yang terbukti positif terkena virus tersebut.

Beberapa gejala virus corona antara lain infeksi saluran pernafasan, hidung berair, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, hingga demam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC menganjurkan beberapa langkah pencegahan umum yang harus diikuti semua orang, antara lain:

1. Mencuci tangan secara berkala dengan durasi sekitar 20 detik, terutama setelah batuk, bersin atau menggunakan toilet.

2. Menjaga jarak setidaknya 1 meter antara tubuh kita dan orang yang batuk atau bersin.

3. Beristirahat di rumah jika merasa tidak sehat.

4. Bersin atau batuk di lipatan tangan bagian dalam, usahakan tidak menggunakan tangan.

Sementara itu, laman Today menuliskan, meski virus influenza berbeda dari virus corona, ibu hamil dianjurkan melakukan vaksin flu jika belum mendapatkannya.

Vaksin akan melindungi ibu hamil dari flu, yang bisa menjadi lebih serius jika terjadi pada ibu hamil.


Jika kasus infeksi flu minim, artinya para dokter dan tenaga medis bisa lebih fokus menangani pasien virus corona.

"Semakin banyak orang yang divaksinasi influenza, semakin sedikit beban yang harus kami tanggung di rumah sakit."

“Kita perlu memiliki ruang untuk merawat pasien yang mungkin memiliki terkena virus corona," kata akademisi senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins dan dokter penyakit menular, Dr. Amesh Adalja.

Apakah ibu hamil membutuhkan masker?

Jawabannya, tidak.

Ibu hamil tidak perlu menggunakan masker untuk melindungi diri. Hanya respirator N95 yang efektif untuk mencegah penyebaran virus.

Hanya gunakan masker jika sedang sakit dan dilakukan agar tidak menyebarkan virus pada orang lain.

"Tetapi untuk pergi keluar di depan umum mengenakan masker, terutama masker bedah yang tipis seperti yang banyak orang pakai, itu tidak akan mencegah kontak virus dari tubuh kita," kata spesialis pediatrik di Rumah Sakit Anak Helen DeVos di Grand Rapids, Michigan, Dan McGee. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/03/154905920/cegah-virus-corona-apa-yang-harus-dilakukan-ibu-hamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke