Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Main Video Game Tingkatkan Rasa Bahagia Selama Karantina

KOMPAS.com — Sesaat setelah pemerintah Australia mengumumkan lockdown dan menjalankan protokol kesehatan untuk memutus penularan virus corona mulai 16 Maret sampai 22 Maret, penjualan konsol game melonjak 285,6 persen. Padahal, sebelumnya penjualan menurun dari bulan ke bulan.

Lonjakan penjualan juga dialami oleh game fisik, yakni sebesar 278,5 persen, seperti yang dirilis oleh Doom Eternal dan Animal Crossing: New Horizons.

Covid-19 jelas berdampak pada kebiasaan belanja kebanyakan orang. Angka penjualan hardware dan software video game pun meroket.

Lima besar penjualan terbanyak untuk game terutama adalah game yang bisa dimainkan banyak orang, misalnya saja Call of Duty, FIFA, dan Mario Kart yang masing-masing dari mereka juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 200 persen.

Game-game ini bukan hanya soal melarikan diri dari kenyataan, tetapi tentang pergi ke suatu tempat bersama.

Bagi mereka yang tidak suka bermain, video game mungkin dipandang sebagai permainan yang hanya dimainkan remaja dan buang-buang waktu.

Di era segala hal selalu diukur, kita didorong menggunakan teknologi untuk melacak dan mengoptimalkan diri kita tanpa henti, bahkan mereka yang menikmati video game mungkin merasa bersalah karena jadi kurang produktif.

Berbeda dengan anggapan tersebut, video game terbukti membantu memenuhi kebutuhan psikologis mendasar, dan karenanya memiliki nilai yang sangat besar untuk segala usia.

Apa yang orang butuhkan

Menurut teori self-determination, setiap orang memiliki tiga kebutuhan psikologis, yakni

1. Otonomi, yakni tentang perasaan memiliki pilihan, dapat bertindak sesuai dengan nilai-nilai, dan mengejar tujuan yang bermakna.

2. Kompetensi, adalah tentang perasaan efektif dan mampu mengatasi masalah.

3. Keterkaitan, adalah tentang perasaan terhubung dengan orang lain.

Terpenuhinya kebutuhan psikologis dasar ini akan mengarah pada kesejahteraan dan motivasi yang lebih besar.

Jika terjebak di dalam rumah karena pandemi telah mengurangi kebahagiaan, hal itu antara lain disebabkan oleh berkurangnya kepuasan satu atau lebih dari kebutuhan ini.

Misalnya, rasa kebebasan dapat rusak ketika dipaksa untuk mengisolasi diri, karena kamu tidak dapat mengambil bagian dalam banyak kegiatan yang biasa dilakukan.

Rasa kompetensi mungkin juga terpukul, karena kita kehilangan sensasi "menang" setiap hari dari keberhasilan menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Kamu juga mungkin tidak dapat melihat kolega, tetangga, teman, dan keluarga sesering mungkin, yang dapat merusak perasaan keterkaitan. Merasa tidak berdaya juga biasa terjadi selama pandemi

Untungnya, banyak dari kita telah menemukan cara lain untuk memenuhi kebutuhan ini melalui teknologi, seperti menggunakan aplikasi meeting melakukan interaksi online.

Ini mungkin memang tidak sama dengan pertemuan tatap muka, tetapi itu membantu menjaga koneksi dan memuaskan hasrat kita untuk berhubungan.

Efek bermain video games

Video game dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan mungkin cara yang bagus untuk memanfaatkan waktu luang selama krisis ini.

Penelitian menunjukkan permainan games membantu menjembatani rasa kebebasan dengan memberikan kita kebebasan memilih dan, tergantung pada permainan, berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau misi.

Game yang dirancang dengan baik juga memfasilitasi perasaan persaingan dengan menghadirkan tantangan yang tidak terlalu sulit atau terlalu mudah dan terasa bermanfaat untuk diatasi.

Mereka menawarkan rasa kemajuan dan pencapaian yang jelas. Ini sangat berharga selama masa karantina, ketika hari-harimu mungkin terasa monoton.

Game juga menawarkan rasa keterkaitan. Ini bisa melalui bermain dengan teman-teman, atau bahkan terhubung dengan orang asing secara online (dengan siapa kamu mungkin dan bersekutu untuk bertarung dengan musuh yang sama).

Manusia dirancang untuk menjalin koneksi. Banyak literatur telah membangun hubungan antara kesepian dan kematian dini, dan peningkatan risiko penyakit untuk orang tua.

Penelitian menunjukkan gamer juga dapat merasakan rasa keterkaitan dengan karakter virtual dan dunia game itu sendiri, menambah kenikmatan bermain secara keseluruhan.

Peduli karakter dan keadaan mereka (keterkaitan) memotivasi pemain untuk membantu mereka (otonomi), dan meningkatkan rasa kompetensi mereka ketika mereka berhasil.

Semua hal adalah baik bila tidak berlebihan

Meskipun bermain game bernilai psikologis, penting untuk melakukannya dalam jumlah yang cukup.

Child Mind Institute merekomendasikan sekitar satu (dua) jam (maksimum) per hari permainan untuk anak-anak.

Untuk anak berusia lebih dari 6 tahun, orangtua dapat menentukan jumlah waktu yang tepat.

Meskipun tidak ada konsensus universal tentang seberapa banyak game dirasa terlalu banyak untuk orang dewasa, jawabannya cenderung kurang berkaitan dengan durasinya, tetapi menyadari kerentanan seseorang terhadap kecanduan video game.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/17/204055120/main-video-game-tingkatkan-rasa-bahagia-selama-karantina

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com