Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Kulit Kusam dan Kiat Mengatasinya

Namun kenyataan, harapan tidak selalu berjalan sesuai dengan kenyataan. Kita mengenalnya dengan sebutan wajah kusam.

Dokter kulit di Union Square Dermatology, New York, Claire Chang, MD menyebutkan, kusam merupakan istilah yang menggambarkan kondisi kulit yang tidak segar, tidak bercahaya, dan warnanya tidak merata.

"Kulit kusam bisa disebabkan oleh beberapa hal, dan mengetahui penyebabnya sejak awal bisa membantu kita mencari solusi demi mendapatkan kulit yang bercahaya," kata Chang.

Jika kamu memiliki masalah serupa, berikut ini adalah tujuh penyebab kulit kusam yang perlu kamu ketahui.

1. Kulit kering

Bayangkan bagaimana jika apel yang kering dan layu dibandingkan dengan apel segar yang lembap.

Hal sama terjadi pada kulit kita ketika dehidrasi. Tanpa kelembapan, kulit menjadi kering dan dehidrasi, sehingga membuatnya tampak kusam.

Kulit kering juga dapat memunculkan garis-garis halus dan kerutan terlihat lebih jelas.

Kurang memakai pelembap, iklim kering, smandi air panas dalam durasi panjang, hingga udara dalam ruangan semua dapat berkontribusi membuat kulit kering.

2. Sel kulit mati berlebih

Kulit secara alami membuang sel-sel kulit mati, tetapi seiring bertambahnya usia proses ini semakin melambat.

Ketika sel-sel kulit mati mulai menumpuk, kulit yang baru dan segar di bawahnya untuk bersinar.

3. Penuaan

Menurut Chang, seiring bertambahnya usia, jumlah pelembap yang diproduksi kulit secara alami berkurang bersamaan dengan produksi kolagen. 

Padahal, kolagen adalah kandungan yang membuat kulit menjadi kenyal.

Sementara, produksi melanin meningkat, sehingga bintik hitam semakin bermunculan dan menyebabkan warna kulit tidak merata.

4. Kerusakan lingkungan

Paparan sinar matahari dan polusi lingkungan memproduksi radikal bebas pada kulit, dan membahayakan sel-sel.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan pigmen berlebih, kehilangan kolagen dan kerusakan kulit.

5. Stres

Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan kortisol dalam tubuh dan kulit, yang berkontribusi pada peningkatan peradangan kulit.

"Ini juga dapat memperburuk kondisi kulit yang meradang, seperti rosacea dan jerawat, tetapi juga dapat berkontribusi membuat warna kulit tidak merata dan kusam," kata Chang.

6. Sirkulasi darah tidak lancar

Cobalah ingat momen ketika pipi merona merah muda setelah sesi olahraga. Ini disebabkan oleh aliran darah yang bergerak lebih cepat.

Kurangnya aliran darah berarti lebih sedikit nutrisi dan oksigen yang dibawa ke sel-sel kulit dan pada gilirannya menghilangkan cahaya dan menimbulkan kesan kulit kusam.

7. Kerusakan lapisan lipid

Ketika kulit tampak kusam, itu bisa jadi karena lapisan atas kulit kita terganggu dan menyebabkan hilangnya kelembapan.

"Ini terjadi ketika ada celah kecil yang tak terlihat di kulit yang tidak lagi menyegel kelembapan di antara sel-sel permukaan," kata Rohleau.

Mengatasi kulit kusam

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kulit kusam, di antaranya:

- Menggunakan hydrating cleanser yang lembut. Sebab, sabun cuci muka yang kasar bisa mengikis minyak alami wajah.

Hal itu menyebabkan wajah lebih kering dan mudah iritasi. Cobalah cari produk dengan kandungan ceramide atau formula lainnya yang tidak mudah berbusa.

- Gunakan pelembap setelah mandi pada kulit yang masih lembap.

- Pijat wajah dengan gerakan memutar setelah menggunakan pelembap.

- Gunakan alat pelembap udara di ruangan untuk kulit yang lebih terhidrasi.

- Rutin eksfoliasi.

- Menggunakan produk dengan kandungan retinol.

- Menambah produk antioksidan, seperti vitamin C dan niacinamide.

- Menggantung kepala secara terbalik, bisa atau lakukan headstand sehingga kulit terangkat. Lakukan secara rutin untuk memperlancar sirkulasi darah di wajah.

- Menggunakan facial roller.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/03/120114320/7-penyebab-kulit-kusam-dan-kiat-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke