Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengisi Peran Orangtua yang Hilang pada Anak Korban Perceraian

KOMPAS.com - Perpisahan adalah momentum yang berat untuk dijalani bagi pasangan suami-istri. Apalagi jika sudah hadir buah hati di tengah keluarga.


Setelah orangtua bercerai, anak mungkin kehilangan figur salah satu orangtuanya dan orangtua yang mendapatkan hak asuh perlu mengatasi masalah ini.

Misalnya, ketika anak ikut dengan ibunya. Maka mereka mungkin akan merasa kehilanhan figur ayah di sampingnya.

"Ada atau tidak ada figur ayah di sekitar kita yang bersedia sukarela, sukarela bukan cuma memberi perhatian dan kasih sayang tapi juga menunjukkan tampilannya."

Demikian diungkapkan oleh Psikolog anak dan keluarga, Samanta Ananta, M.Psi dalam Live Instagram bersama @singlemomsindonesia, Selasa (9/6/2020).

Menunjukkan tampilan yang dimaksud adalah menunjukkan perilaku selayaknya sebagai seorang ayah. Seperti mengganti lampu yang mati di rumah, membetulkan genteng, dan lain sebagainya.

Jika menghadapi situasi ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Beri buku bacaan bertemakan ayah

Jika anak masih berusia di bawah 5 tahun, berikan anak buku bacaan dengan tema laki-laki yang banyak menceritakan mengenai figur seorang ayah.

2. Beri aktivitas terkait peran maskulin

Beberapa aktivitas yang dimaksud bisa seperti mencuci mobil, membetulkan pipa air yang rusak, membetulkan atap yang bocor, dan lainnya.

Menurut Samanta, hal ini penting dilakukan agar anak dapat nenyalurkan energi maskulinnya, jika mereka anak laki-laki.

"Kalau ada tukang datang, suruh dia ikutin. Minimal dia lihat tukangnya ngapain," katanya.


3. Mengajak anak berpartisipasi dalam aktivitas rumah tangga

Jika anak tersebut adalah laki-laki, ajak mereka turut serta dalam semua aktivitas rumah tangga, termasuk aktivitas yang identik dengan pekerjaan perempuan.

Misalnya, memasak, menyiapkan suguhan untuk tamu, dan lainnya.

Dengan begitu, anak akan belajar dan membawa apa yang dipelajarinya sejak kecil ketika dia menikah nanti.

"Dia akan belajar, 'oh ketika menikah peran kita bisa apa saja terlibat, bahwa tidak semuanya peran ibu. Bahwa laki-laki bisa punya inisiatif, berperan juga'," kata Samanta.

4. Beri tontonan bertemakan ayah

YouTube bisa menjadi salah satu platform yang digunakan untuk memperkenalkan figur ayah kepada anak, ketika orangtua sudah berpisah dan ikut dengan ibu.

Samanta kemudian menyinggung salah satu channel YouTube yang menggambarkan peran-peran keseharian seorang ayah.

Cara tersebut bisa membuat anak tak hanya memahami peran seorang ayah, tapi juga seolah berinteraksi dengan ayah.

Secara umum, kebanyakan anak pasti merasakan kekosongan ketika orangtuanya berpisah.

Bagi orangtua yang mendapatkan hak asuh, penting untuk juga menenangkan anak dan memberi anak kehangatan.

Beri anak penjelasan sesuai dengan tingkat usia mereka. Jangan berbohong atau memberikan penjelasan palsu pada anak perihal perceraian.

Sebab, ketika kelak anak mengetahui orangtuanya berbohong, kepercayaan yang dibangun bisa rusak.

"Itu benar-benar mentally breakdown. Lebih hancur daripada kalau kita bicara (soal perceraian) sesiai dengan tahapan kognisi anak," ucap Samanta.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/10/172533720/mengisi-peran-orangtua-yang-hilang-pada-anak-korban-perceraian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke