Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Microgreens, Solusi Menanam Jika Tak Punya Lahan

Padahal, saat ini sudah banyak teknik menanam yang bisa dilakukan pada lahan sempit. Bahkan, microgreens bisa ditanam jika kamu tidak punya lahan sama sekali.

Microgreens adalah benih sayur-sayuran berukuran kecil yang biasanya menjadi hiasan atau salah satu bahan pada menu-menu masakan Barat atau menu makanan sehat.

Di laman Gardeners.com disebut, microgreens dipanen kurang dari sebulan setelah perkecambahan. Batang, kotiledon (daun biji) dan set pertama daun sejati semuanya bisa dimakan.

Jika iklim di tempatmu cocok, microgreens bisa ditanam di luar ruangan seperti kebun, di bawah naungan.

Swastika Nohara adalah salah satu orang yang menanam microgreens.

Penulis naskah film layar lebar dan dokumenter itu mempelajari microgreens dari berbagai sumber yang ditemukannya secara online.

"Selama ini pas makan salad di restoran enggak ngeh bahwa itu microgreens, ternyata menanamnya gampang."

"Setelah itu cari tahu beli di mana benihnya dan mencoba sendiri," tutur dia kepada Kompas Lifestyle.

Swastika biasa mengonsumsi microgreens panenannya sebagai lalap yang dilengkapi dengan berbagai jenis sambal.

Karena ukurannya yang kecil-kecil, satu pot microgreens biasanya hanya bisa untuk satu kali makan empat orang anggota keluarganya.

Rasa microgreens dan sayuran biasa juga berbeda. Menurut Tika, microgreens cenderung tidak mempunyai rasa yang terlalu kaya, namun segar saat dimakan.

Ketika dikonsumsi bersama batangnya, rasanya mirip dengan sayuran dewasa dengan jenis yang sama.

"Misalnya lobak dewasa dengan lobak microgreens, mirip rasanya."

"Ada sedikit pahit, sedikit pedas, mostly tawar. Makanya biasanya kami perlakukan sebagai lalap. Pakai sambal tomat, sambal bawang, sambal matah," ungkap dia.

Ada pun beberapa tanaman microgreens yang dimiliki Tika di antaranya Red Radish, Crysanthemum, Beet, Wheatgrass, hingga Sun Flower.

Microgreens menjadi salah satu solusi jika kamu tidak memiliki lahan cukup untuk memelihara tanaman.

Ukurannya yang kecil-kecil membuat microgreens, bahkan bisa ditanam di wadah bekas makanan.

"(Solusi) kalau enggak punya lahan bahkan, taruhnya bisa di depan tv, di meja," kata Swastika.

Bagi kamu yang ingin mencoba menanam microgreens, Tika membagikan beberapa tips yang bisa dipraktikkan.

1. Cari benih microgreens

Microgreens memiliki benih khusus. Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah di situs-situs e-commerce atau penjual microgreens lainnya.

"Cari benih microgreens betulan karena mereka benar-benar non-GMO (genetically modified organisms), organik, dan sudah dipersiapkan untuk treatment microgreens," kata Tika.

2. Kumpulkan informasi

Saat ini, kita bisa mendapatkan informasi dari banyak sumber, termasuk internet.

Tika turut membagikan pengalamannya menanam microgreens melalui akun Instagram miliknya, @swastikanohara dan blog lifetimejourney.me.

Beberapa situs, blog, atau video YouTube lain juga bisa dimanfaatkan untuk memperkaya ilmu menanam microgreens.

"Pelajari caranya dan diterapkan. Sabar saja menghadapi progress-nya," tambah dia.

3. Pelajari tanamannya.

Setelah mendapatkan informasi cukup mengenai menanam microgreens, jangan lupa untuk mempelajari karakter tanamannya.

Kenali tanaman mana saja yang masa panennya bisa lebih cepat dan lebih lambat, sehingga kamu bisa mengatur masa panennya.

Hal ini penting karena tanpa pengaturan yang baik, waktu panen tanaman microgreens bisa jatuh pada hari yang sama.

"Penting untuk mempelajari dan mengenali masa tanam supaya panennya bisa bergilir," kata dia.

4. Manfaatkan peralatan yang ada

Para penanam microgreens profesional memang menggunakan tray khusus untuk menanam microgreens.

Namun, untuk memulai, manfaatkan peralatan menanam yang sudah kita miliki di rumah.

Tika sendiri memulai microgreens dengan memanfaatkan kotak-kotak kue bekas hantaran saat bulan Ramadhan lalu.

Kotak tersebut berbentuk persegi dengan tinggi sekitar empat centimeter.

"Satu kotak, sekali potong, gunting, panen cukup untuk sekali makan kami berempat. Jadi kebetulan ukurannya pas," tutur dia.

Sementara untuk media tanam, perempuan yang pernah membawa tanaman langsung dari Nabire, Papua itu menggunakan cocopeat yang dimilikinya di rumah.

"Jadi enggak usah beli lagi karena sudah ada kotak bekas dan media tanam yang sudah ada. Tinggal beli benihnya," kata Tika.

Jika kelak kamu sudah mulai serius dan ingin menjadi penanam microgreens profesional, barulah disarankan membeli tray, dan peralatan khusus lainnya.

5. Membangun kebiasaan merawat

Penting pula untuk berkomitmen dengan diri sendiri bahwa kita akan merawat tanaman itu secara rutin.

Bangunlah sebuah kebiasaan yang bisa kita nikmati, sehingga rutinitas merawat tanaman tidak menjadi kewajiban yang memberatkan.

"Bangun habit, misalnya setiap pagi disiram, disemprot," kata dia.

Terakhir, hindari menyiram microgreens dengan terlalu banyak air karena tanaman yang mungil itu bisa ambruk. Gunakan botol semprot air dan siram air secukupnya.

Bagaimana? Tertarik mencoba menanam microgreens di rumahmu?

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/14/173621520/mengenal-microgreens-solusi-menanam-jika-tak-punya-lahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke