Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mendampingi Anak yang Cemas Ujian

KOMPAS.com— Untuk naik ke level lebih tinggi anak-anak harus melewati ujian. Ini adalah hal yang normal, namun karena mereka menjalaninya di tengah pandemi, kemungkinan besar tekanan yang dihadapi akan lebih besar.

Pandemi memaksa sekolah-sekolah dan universitas ditutup dan siswa belajar di rumah. Kegiatan belajar anak tentu tidak seoptimal jika dilakukan di sekolah. Mereka juga dilanda rasa bosan karena harus melalui hari-harinya di rumah.

Profesor psikiater anak dan remaja Seher Akbas dari Rumah Sakit Liv memberikan beberapa saran penting kepada orang tua dalam mendampingi kecemasan ujian yang akan dihadapi oleh anak-anak.

Kecemasan adalah keadaan waspada berlebihan secara fisik, emosional dan mental, yang dialami seseorang dalam menghadapi stimulus, dalam hal ini adalah ujian dan karantina pandemi.

Dalam kasus kecemasan yang disebabkan oleh ujian, anak-anak mungkin mengalami keadaan tekanan emosional ini sebelum, selama dan setelah ujian.

Berlawanan dengan kepercayaan umum, ujian itu sendiri tidak menyebabkan stres. Namun, cara ujian dirasakan oleh peserta ujian adalah apa yang menyebabkan kecemasan.

Inilah sebabnya mengapa kita melihat beberapa siswa bersikap dingin saat menghadapi ujian dan mendapatkan hasil yang memuaskan, sementara yang lain penuh dengan kecemasan yang akhirnya menyebabkan mereka gagal.

Anak-anak dan remaja memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan atau menafsirkan hal negatif yang mereka hadapi sebagai bencana besar. Tak heran jika kelompok usia ini mudah cemas.

Anak dengan kecenderungan seperti ini kemudian melihat ujian sebagai ancaman atau situasi berbahaya. Pikiran mereka terus-menerus dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatif seperti kekecewaan pasca-ujian dan terus membuat skenario tentang apa yang akan terjadi selama dan setelah ujian.

Mengapa sebagian anak mengalami kecemasan ujian dan yang lain tidak?

Kebanyakan anak yang mengalami kecemasan adalah mereka yang perfeksionis, memiliki harapan yang terlalu tinggi, pesimis, memiliki kebiasaan belajar yang buruk, takut gagal, kelelahan,susah tidur dan gizi buruk.

Untuk menghadapi hal ini, Akbas memberikan tips bagi orangtua agar tidak membuat anak semakin tertekan:

1. Bangun keseimbangan realistis antara harapan Anda sebagai orangtua dan kemampuan anak.

2. Hindari komentar yang memicu kecemasan seperti “Kamu tidak akan lulus dengan belajar sedikit ini," atau "Jangan mengecewakan kami" bahkan jika niat Anda hanyalah membuat mreka belajar lebih tekun.

3. Dengarkan apa yang disampaikan anak ketika mereka berbicara tentang ujian, jangan membuat komentar di tengah pembicaraan, pahami mereka dan tunjukkan empati.

4. Alih-alih mengeluh karena mereka tidak belajar, tanyakan pada mereka bagaimana porses belajar yang mereka jalani. "Apa yang sudah kamu lakukan?" atau "Apakah kamu ingin belajar bersama ayah atau ibu?" adalah pertanyaan yang lebih baik untuk diajukan. Terlalu banyak bercerita dan berkhotbah dapat menyebabkan lebih banyak kecemasan.

5. Jangan membandingkan anak dengan anak lain, terutama dengan teman atau saudara mereka.  Tiap anak memiliki sifat dan karakteristik pribadi yang berbeda yang akan berubah seiring bertambahnya usia. Berdamailah dengan ini.

6. Pastikan mereka melakukan kegiatan yang mereka sukai juga. Hanya belajar saja akan membuat anak merasa bosan.

7. Jelaskan kepada anak-anak bahwa ujian ini hanyalah sebuah peluang, dan akan selalu ada peluang lain dalam hidup. Ciptakan suasana keluarga yang damai.

8. Luangkan waktu untuk mereka dan lakukan kegiatan bersama. Ini berlaku untuk kedua orang tua.

9. Akui upaya mereka, dan pada akhirnya beri mereka pesan bahwa orangtua berada di pihak mereka terlepas dari apa pun hasilnya. Umpan balik yang positif akan mampu menenangkan mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/18/194034320/tips-mendampingi-anak-yang-cemas-ujian

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com