Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Takut, Pap Smear Tak Menimbulkan Rasa Sakit

KOMPAS.com - Pap smear adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakikan untuk melihat ada tidaknya kelainan di sel-sel mulut rahim yang dapat mengarah kepada penyakit kanker mulut rahim atau kanker serviks.

Pemeriksaan pap smear idealnya dilakukan secara berkala jika seseorang sudah berusia 21 tahun atau sudah pernah berhubungan seksual.

Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan, Dr. Valencia Astri Yuwono, B.Med. Sc, Sp.OG menjelaskan, hubungan seksual membuka peluang untuk terkena infeksi Human papillomavirus (HPV), virus yang menyebabkan kanker serviks.

"Jika terinfeksi HPV kita berisiko terkena kanker serviks. Jadi kalau sudah pernah berhubungan seksual, di atas 21 tahun, perlu dilakukan pap smear."

Demikian diungkapkan oleh Valencia dalam IG Live bersama Eka Hospital BSD, Jumat (3/7/2020).

Sayangnya, masih banyak perempuan yang enggan melakukan pemeriksaan pap smear, salah satunya karena takut merasa sakit.

Terkait hal tersebut, Valencia meyakinkan para perempuan untuk tidak perlu takut menjalani pemeriksaan pap smear. Hal yang perlu dilakukan adalah rileks ketika pemeriksaan berlangsung. Apa alasannya?

Valencia menjelaskan, otot vagina memiliki bentuk lingkaran. Oleh karena itu, ketika ototnya menegang (berkontrasi), dokter akan sulit memasukkan spekulum atau cocor bebek ke dalamnya.

Cocor bebek tersebut berfungsi untuk membuka vagina sehingga dokter bisa melihat mulut rahim.

"Sebenarnya tidak sakit. Kalau kita rileks, otot pasti tidak menjepit. Tapi kalau tegang akan lebih nyeri," tuturnya.

Setelah itu, dokter akan mengambil lendir yang mengandung sel-sel mulut rahim untuk kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Valencia menekankan, kepedulian masyarakat terhadap kanker serviks saat ini masih rendah.

Padahal, kanker serviks menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia setelah kanker payudara.

Pap smear dilakukan agar lesi-prakanker bisa ditemukan sejak awal.

"Karena kalau sudah kanker ada yang bisa dioperasi dan ada yang sudah tidak bisa. Istilahnya, kasihan kalau tahunya terlambat," tutur Valencia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/03/184637320/jangan-takut-pap-smear-tak-menimbulkan-rasa-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke