Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Hidup Sehat dan Panjang Umur? Terapkan 5 Pola Makan Ini

KOMPAS.com - Berencana untuk hidup hingga 100 tahun? Dilansir situs kesehatan dan kebugaran Well + Good, ada beberapa cara yang dilakukan centenarian untuk hidup panjang umur.

Beberapa cara tersebut juga diterapkan oleh orang-orang yang tinggal di blue zone atau zona biru – lima wilayah di dunia yang memiliki populasi paling lama hidup dan dalam kondisi sehat, yaitu:
- Okinawa, Jepang
- Sardinia, Italia
- Nicoya, Costa Rica
- Icaria, Yunani
- Loma Linda, California

Semua lokasi yang tercantum di atas memiliki sembilan kesamaan dan salah satunya adalah kebiasaan makan mereka, meskipun berada di lokasi geografis dan budaya yang sangat berbeda.

Meskipun umur panjang mereka tak lepas dari faktor tempat tinggal dan bagaimana mereka hidup, beberapa metode pola makan mereka untuk berumur panjang dapat dengan mudah diterapkan pada gaya hidup siapapun.

Awalnya hal ini dibagikan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Global Wellness Summit, jurnalis dan pakar Blue Zone, Dan Buettner memberi memaparkan beberapa nutrisi yang akan membantu kita hidup seperti orang yang paling lama hidup di Bumi, semua berdasarkan penelitian bertahun-tahun:

1. Plant based diet

Orang-orang yang tinggal di Zona Biru telah mempraktikkan plant based diet selama beberapa generasi.

Menurut Buettner, mereka mengonsumsi makanan nabati 90 hingga 100 persen tanpa keraguan.

Plant based diet telah terbukti ramah jantung, usus, dan ramah otak. Selain itu, sayuran, biji-bijian dan makanan nabati lainnya memiliki lebih sedikit jejak karbon dibandingkan dengan daging dan susu.

2. Banyak Karbohidrat

Buettner mengatakan, bahwa orang-orang di Blue Zones biasanya mengonsumsi sekitar 65 persen kalori harian mereka dalam bentuk karbohidrat.

Ini masuk akal karena satu alasan, karbohidrat biasanya hadir dengan banyak serat pengisi usus, selain vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh Anda agar berfungsi optimal.

Namun, karbohidrat yang mereka konsumsi bukanlah karbohidrat olahan seperti yang ditemukan dalam roti putih atau dalam makanan manis, tetapi karbohidrat yang berasal dari biji-bijian, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sumber-sumber alami lainnya.

Kacang, khususnya, mengalahkan semua jenis karbohidrat lainnya. Buettner mengatakan, makan secangkir kacang, menambah empat tahun harapan hidup.


3. Makan Daging Sesekali

Menurut Buettner, daging dianggap sebagai makanan perayaan di Zona Biru dan biasanya hanya dimakan sekitar lima kali per bulan.

Dia menambahkan, mereka yang tinggal di komunitas ini biasanya sangat disiplin membatasi porsi daging. Mereka tidak akan makan daging lebih besar dari ukuran setumpuk kartu atau sekitar 3 ons.

Ini masuk akal, jika dilihat dari perspektif ilmiah, daging mungkin mengandung protein, vitamin B, dan zat besi yang tersedia, tetapi terlalu banyak daging dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan kanker kolorektal.

Selain itu, asupan daging yang lebih tinggi pada pria dan wanita telah dikaitkan dengan tingkat kanker yang lebih tinggi dan semua penyebab kematian.

4. Hanya Minum Air, Kopi, dan Anggur

Itu berarti tidak ada soda dan minuman manis lainnya. Buettner mengatakan, bahwa orang yang tinggal di Blue Zone minum enam gelas air sehari, ditambah kopi di pagi hari, dan segelas anggur untuk makan malam.

5. Modifikasi Puasa Intermiten

Ini bukan berarti mereka yang tinggal di Blue Zone adalah pelaku diet. Lebih tepatnya, mereka biasanya makan dengan cara yang mirip dengan apa yang disebut puasa intermiten.

Menurut Buettner, mereka sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin, dan mereka cenderung makan semua kalori mereka dalam jendela delapan jam, menyisakan 16 jam agar sistem pencernaan mereka beristirahat.

Ini berarti mereka makan lebih banyak pada saat sarapan dan makan malam lebih sedikit dan tidak makan larut malam.

Puasa intermiten diketahui memiliki salah satu manfaat terkait umur panjang. Namun, perlu dicatat bahwa puasa intermiten tidak untuk semua orang, terutama mereka yang sedang hamil, menyusui atau memiliki riwayat gangguan makan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/16/230317020/mau-hidup-sehat-dan-panjang-umur-terapkan-5-pola-makan-ini

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com