Brooklyn Nikah, David dan Victoria Beckham Dapat Laba Besar, Kenapa?

Sebab, pasangan pesohor dunia tersebut berniat untuk mendongkrak angka penjualan produk yang mereka miliki. 

David dan Victoria berharap dapat memperluas bisnis dengan mengadakan pernikahan mewah untuk Brooklyn aktris Nicola Peltz, hingga memberi manfaat dari sisi penjualan produk.

Selain sebagai aktris, Nicola adalah putri dari pebisnis kaya raya Amerika Serikat Nelson Peltz, dan mantan model Claudia Heffner.

Sementara Victoria pada waktu yang bersamaan bersiap untuk meluncurkan merek kecantikannya di AS.

Keluarga Beckham juga diperkirakan akan menghabiskan lebih banyak waktu di AS, karena David juga memiliki komitmen dengan tim sepak bola MLS miliknya, Inter Miami FC.

Seorang sumber mengatakan, momen ini adalah masa yang menyenangkan bagi David dan Victoria.

Selama ini, mereka selalu mencari cara untuk menghabiskan lebih banyak waktu di AS, karena komitmen klub David.

Namun ke depannya, mereka tetap memiliki lebih banyak alasan untuk menetap.

"Dengan rencana pernikahan dan kemungkinan Brooklyn pindah ke AS, mereka menggandakan upaya mereka," kata sumber tersebut, seperti dilansir laman Mirror.co.uk.

Di samping itu, ayah Nicola sangat terhubung dengan baik, dan telah menawarkan untuk membantu David dan Victoria.

Nelson Peltz selain dikenal sebagai pengusaha, juga adalah pendukung Presiden AS saat ini, Donald Trump.

Nelson memegang peran tingkat tinggi dalam bisnis, termasuk raksasa kesehatan pribadi Procter & Gamble dan rantai makanan cepat saji Wendy's.

Momen ini tentu perlu dimanfaatkan oleh David dan Victoria.

Meskipun keluarga Beckham disebut memiliki kekayaan 350 juta Poundsterling atau sekitar Rp 6,5 triliun, namun mereka menunjukkan tanda-tanda bahwa kekuatan bintang mereka mulai berkurang.

Terutama setelah tak henti-hentinya menjadi sorotan karena laporan tahun lalu menunjukkan mereka mengalami penyusutan dari pendapatan bersama untuk pertama kalinya.

Merek fesyen Victoria juga pernah mendapatkan kecaman dan dianggap sebagai "proyek kesombongan yang gagal" oleh orang-orang seperti Piers Morgan.

Pasalnya, brand ini selama bertahun-tahun mencetak angka penjualan yang rendah dan laporan terakhir menyebutkan mereka melakukan pemutusan hubungan kerja dengan staf-nya.