Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak

KOMPAS.com - Mendampingi anak dalam belajar adalah salah satu tugas mutlak dari orangtua, demi mencapai perkembangan optimal bagi si buah hati.

Namun dalam banyak pengalaman, mendampingi anak belajar bukanlah hal yang mudah, dan bahkan tidak sederhana.

Alhasil, tak sedikit orangtua yang mengeluh karena merasa terbentur, putus asa, dan patah semangat melihat hasil yang dicapai dari pendampingan tersebut.

Nah, salah satu pendekatan solutif yang bisa dicoba dalam menghadapi masalah semacam ini adalah dengan mengenali karakter anak, dan melakukan pendekatan belajar berdasarkan karakter itu.

“Untuk dapat lingkungan belajar yang kondusif, perlu komunikasi yang efektif. Ini bisa dicapai jika orangtua mengenali dan memahami karakter kepribadian anak sehingga bisa menyesuaikan diri.”

Demikan kata psikolog Ajeng Raviando dalam sebuah kesempatan beberapa waktu silam.

Manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda dan unik. Karakter atau kepribadian manusia bisa dipelajari, dan manusia kadang memiliki kesamaan karakter antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Ajeng, orangtua dapat mengenali dan menyesuaikan sistem pengajaran sesuai dengan karakteristik anak, agar dapat menciptakan sistem pengajaran di rumah yang menyenangkan dan membawa kegembiraan.

Kepribadian manusia telah dikaji dan dirangkum menjadi empat jenis, keempatnya masuk dalam teori proto-psikologis.

Ada empat tipe kepribadian mendasar, yaitu sanguinis, koleris, melankolis,  dan plegmatis. 

  • Sanguinis (hidup, optimis, ringan, dan riang)

Memiliki ciri senang bicara, banyak ide, mudah mencairkan suasana, tanggap dan kekinian. Mudah menyampaikan perasaan.

Anak dengan tipe ini perlu diajarkan untuk berpikir sebelum berbicara, mereka juga cenderung moody.

Kalau ada masalah kecil suka dibesar-besarkan. Dalam mendampingi belajar, orangtua bisa membuat poin-poin pembicaraan agar terstruktur.

  • Koleris (cerdas, analitis, logis, dan sangat praktis)

Memiliki ciri berani bicara dan mengungkapkan diri, dominan, kaku, praktis, efisien. Namun, mereka gampang marah dan mudah tersinggung.

Perlu diajari untuk melakukan komunikasi dengan menghargai lawan bicara, berempati, lebih fleksibel.

  • Melankolis (analitis, bijak dan tenang)

Memiliki ciri detil, analitis, berhati-hati, berpikir logis, objektif. Mereka senang melihat data dan mereka adalah tipe observer yang baik.

Perlu diajari agar bisa menjelaskan inti pembicaraan dengan sederhana, hindari pengulangan dan rinci, berani mengungkapkan opini.

  • Plegmatis (santai dan cinta damai)

Memiliki ciri tenang, pendengar yang baik, konsisten, rendah hati dan menghindari konflik. Namun mereka juga cuek pada orang di sekitar dan sering menunda-nunda pekerjaan.

Perlu diajari agar lebih berani bicara dan mengekspresikan diri, jangan malu dan takut salah.

“Dari keempat karakter tersebut, tidak ada yang paling baik mau pun paling buruk. Semua tipe kepribadian itu memiliki keunikan masing-masing,” kata Ajeng.

Ia mengatakan, setiap anak bisa memiliki gabungan antara beberapa karakter tersebut, oleh karenanya orangtua perlu mencari apa karakter dominan yang dimiliki buah hatinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/01/134659620/memilih-gaya-belajar-yang-sesuai-tipe-kepribadian-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke