Perusahaan Induk Vans dan The North Face Laporkan Penurunan Pendapatan

KOMPAS.com - VF Corporation, perusahaan yang menaungi label apparel seperti Vans dan The North Face, dilaporkan mengalami penurunan pendapatan sebesar 50 persen di tahun ini.

Perusahaan itu telah mengeluarkan laporan kuartal pertama (Q1) 2021, dihitung dari 1 April hingga 29 Juni 2020.

Dalam jangka waktu 13 minggu tersebut, pendapatan VF Corporation anjlok secara drastis akibat pandemi Covid-19, mencapai hampir 50 persen penurunan ke angka 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16 triliun.

Penurunan keuntungan perusahaan dinilai wajar, sebab terjadi penutupan toko dan berkurangnya permintaan konsumen yang merupakan faktor utama munculnya kerugian.

VF Corporation melaporkan kerugian operasional sebesar 247 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,6 triliun.

Walau begitu, perusahaan yakin jika kuartal kedua (Q2) 2021 akan jauh lebih baik.

Mereka memprediksi, keuntungan akan menurun kurang dari 25 persen, dan cash flow atau laporan keuangan setahun penuh berada pada angka lebih dari 600 juta dollar AS atau setara Rp 8,8 triliun.

"Ketegaran finansial dan operasional, ketertarikan konsumen terhadap merek kami, dan kemajuan kami beberapa tahun terakhir dengan transformasi digital menjadikan kami memiliki posisi yang baik, bukan hanya dalam menangani kesulitan kondisi terkini, melainkan juga pertumbuhan jangka panjang."

Begitu kata Steve Rendle selaku chairman, presiden sekaligus CEO VF Corporation dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan membangun kekuatan yang sudah kami lihat dalam unsur inti dari strategi kami, termasuk mempertahankan posisi kas dan likuiditas yang kuat dan mempercepat bisnis digital kami di seluruh dunia, terutama di Cina."