Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Mudah Membujuk Anak Mau Minum Obat

KOMPAS.com - Membujuk anak agar mau minum obat adalah tantangan berat bagi orangtua. Tentu kita tidak ingin si kecil menjadi trauma karena dipaksa minum obat, tetapi jika dibiarkan penyakit anak tidak kunjung sembuh.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar momen minum obat tidak menjadi pengalaman yang mengerikan bagi anak.

1. Jelaskan kenapa perlu minum obat

Jika anak sudah cukup besar, bantulah mereka memahami kenapa perlu minum obat. Beri pemahaman bahwa minum obat bisa membuat mereka kembali sehat serta kembali bermain dengan teman-temannya seperti sebelumnya.

Terkadang anak tidak memahami hubungan itu, terutama jika tidak suka dengan rasa obat yang mereka minum. Jadi, bantulah mereka memahami itu.

2. Pilih jenis obat yang tidak bikin stres

Beberapa obat menyediakan pilihan jenis. Jadi, tanyakan pada dokter pilihan yang lebih mudah bagi anak. Misalnya, obat dengan jenis kapsul bisa dibuka dan dicampurkan ke dalam makanan, sehingga lebih gampang dikonsumsi, daripada harus meminta anak menelan obat jenis pil atau puyer menggunakan sendok.

3. Menguatkan anak

Anak cenderung akan mudah setuju jika mereka dilibatkan dan pendapatnya didengarkan. Jika hal itu memungkinkan, biarkan anak memilih preferensi mereka, misalnya soal rasa obat atau waktu minum obat.

Semakin mereka merasa mampu mengontrol situasi, biasanya akan semakin kecil resistensi mereka terhadap situasi.

4. Kreatif

Buatlah sesi minum obat menjadi pengalaman yang menyenangkan. Cobalah berbincang dengan dokter anak untuk mengetahui apakah memungkinkan jika obat "disembunyikan" di dalam minuman atau makanan tertentu.

Ini adalah solusi yang baik, terutama jika berurusan dengan anak yang masih kecil. Samarkan rasa obat tersebut dengan rasa es krim, saus cokelat atau yogurt.

Kamu juga bisa mencampurkan obat dengan buah segar atau sayuran. Selain anak minum obat, mereka juga mendapatkan bonus nutrisi dan serat dari makanan sehat yang mereka konsumsi.

5. Beri hadiah

Tak ada salahnya menjanjikan hadiah jika anak mau minum obat. Catatlah pencapaian mereka di tempat yang bisa dilihat anak, sehingga mereka bisa termotivasi untuk terus minum obat dan mendapatkan hadiahnya.

Misalnya, untuk mendapatkan hadiah tertentu anak perlu mengumpulkan sejumlah stiker yang mereka dapatkan dengan minum obat.

6. Tetap tenang

Anak-anak menerima bahasa tubuh dan menyerap energi dengan sangat cepat. Jadi, ketika orangtua gelisah saat meminumkan obat, mereka juga akan menangkapnya secara negatif. Pada akhirnya, mereka akan menolak minum obat.

Jadi, tetaplah tenang dan ceria, dan semoga saja anak akan mau dibujuk untuk minum obat alih-alih berusaha menghindar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/15/091007720/6-cara-mudah-membujuk-anak-mau-minum-obat

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com