Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengatasi Screen Time pada Anak Saat Belajar Daring

KOMPAS.com - Seperti kita tahu, waktu anak untuk memandang layar, entah itu ponsel, komputer, maupun televisi, harus dibatasi demi menjaga kesehatan mata mereka.

Dokter spesialis mata anak Kianti Raisa, Sp.M (K), mengungkapkan bahwa menurut American Academy of Pediatrics, screen time pada anak-anak sebaiknya diatur sesuai dengan umurnya.

Berikut adalah klasifikasi umur anak dan anjuran screen time:

1. Anak 0-1 tahun

Untuk anak-anak di bawah 1 tahun tidak direkomendasikan sama sekali untuk diberikan screen time, baik menonton TV, main komputer, atau ponsel.

Mereka harus mempunyai aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dengan kualitas tidur yang cukup antara 14-17 jam.

2. Anak 2-3 tahun

Screen time yang direkomendasikan adalah kurang dari 60 menit.

“Apabila bisa kurang dari 60 menit akan lebih baik lagi,” kata Kianti dalam Webinar Menjaga Kebugaran Anak Selama Masa Belajar di Rumah, Rabu (28/10/2020).

Screen time juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik selama 180 menit setiap hari, dan tidur selama 11-14 jam.

3. Anak usia 3-6 tahun

Untuk anak di usia ini, screen time yang dianjurkan kurang dari 60 menit dengan konten yang edukatif, diimbangi dengan aktivitas fisik yang baik dan kualitas tidur yang baik juga antara 10-13 jam

4. Anak 6-12 tahun

Untuk anak di usia ini, direkomendasikan untuk membatasi screen time selama 2 jam.

Namun saat pandemi, pembatasan waktu untuk memandang layar gawai ini tentu sulit dilakukan.

Terkait hal ini Kianti memberi tipsnya untuk orangtua. Yang pertama, untuk anak yang harus sekolah daring, usahakan memilih layar yang lebih besar untuk anak.

“Sehinggga bisa mengatur jarak yang lebih baik jadi mata mereka tidak tetap lelah,” ujar Kianti.

Selain itu, perhatikan juga postur tubuh anak saat memandang layar dan pencahayaan ruangan yang baik.

Kianti juga memberikan tips lain, yakni, menerapkan 20 20 20.

“Setiap 20 menit, usahakan istirahat 20 detik untuk melihat jauh dengan jarak 20 feet atau 6 meter,” kata Kianti.

Mata kering

Hindarkan juga paparan pendingin ruangan dan kipas angin secara langsung saat anak harus belajar daring.

“Karena akan menyebabkan dry eyes,” ujar Kianti.

Dry eyes atau mata kering tentu bisa memengaruhi kenyamanan anak saat belajar sambil menatap layar.

Gejalanya, anak akan mengedip-kedipkan secara yang tidak normal, mengucek mata, dan mengeluhkan sakit kepala.

“Tetapi anak-anak kebanyakan tidak bisa mengeluhkan karena mereka beradaptasi dengan apa yang mereka lakukan,” katanya.

Untuk itu, orangtua atau anggota keluarga lain diminta peka terhadap gejala ini, sehingga mata kering akan cepat teratasi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/29/050500220/mengatasi-screen-time-pada-anak-saat-belajar-daring

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com