Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harus Tahu, 5 Langkah Pertolongan Pertama Ketika Mimisan

Dilansir Healthline, hidung memiliki banyak pembuluh darah yang letaknya dekat dengan permukaan di bagian depan dan belakang hidung.

Pembuluh darah tersebut sangatlah rapuh dan mudah berdarah.

Mimisan sering terjadi pada anak-anak usia 3-10 tahun dan dewasa.

Ada dua macam mimisan. Mimisan anterior terjadi ketika pembuluh darah di depan hidung pecah dan berdarah.

Sementara mimisan posterior terjadi di belakang atau bagian terdalam hidung. Dalam kasus ini, darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan dan bisa berbahaya.

Ada banyak penyebab mimisan. mulai dari reaksi alergi, cedera pada hidung, bersin yang terus-menerus, hingga udara dingin.

Mimisan yang terjadi secara tiba-tiba dan jarang biasanya tidak serius. Namun, jika mimisan terjadi dalam frekuensi yang cukup sering, itu mungkin merupakan tanda adanya masalah kesehatan serius.

Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami mimisan, lakukan lima langkah berikut untuk meredakan dan menghentikan pendarahan:

1.Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan
Beberapa orang secara refleks justru bersandar ketika mimisan, dengan harapan darah tidak menetes ke wajah.

Namun, sedikit mencondongkan tubuh ke depan adalah pilihan yang lebih baik. Sebab, posisi ini dapat mencegah darah mengalir ke tenggorokan, yang bisa menyebabkan tersedak atau muntah.

Untuk sementara waktu fokuslah pada pernapasan melalui mulut dan cobalah untuk tetap tenang.

2. Tahan keinginan untuk menyumbat hidung
Beberapa orang akan menempelkan kapas, tisu atau bahkan tampon ke hidung untuk menghentikan pendarahan.

Cara sebenarnya dapat memperburuk pendarahan karena dapat semakin mengiritasi pembuluh darah dan tidak memberikan tekanan yang cukup untuk menghentikan pendarahan.

Sebaliknya, gunakan tisu atau waslap basah untuk menampung darah yang keluar dari hidung.

3. Semprotkan dekongestan
Semprotan dekongestan mengandung obat yang mampu mengencangkan pembuluh darah di hidung.

Tidak hanya dapat meredakan peradangan dan hidung tersumbat, tetapi dekongestan juga dapat memperlambat atau menghentikan pendarahan.

Semprotkan sebanyak tiga kali ke lubang hidung yang mimisan untuk meredakannya.

4. Menjepit hidung
Menjepit bagian hidung yang lembut dan berdaging yang berada di bawah tulang hidung selama sekitar 10 menit dapat membantu menekan pembuluh darah dan menghentikan pendarahan.

Jangan berikan tekanan berlebih selama 10 menit tersebut atau pendarahan akan kembali terjadi dan kamu harus memulai langkah itu kembali.

5. Ulangi langkah tersebut hingga 15 menit
Jika mimisan tidak berhenti setelah hidung ditekan selama 10 menit, coba tekan kembali selama 10 menit lagi.

Terkadang, kita juga bisa memasukkan bola kapas yang telah direndam dekongestan ke dalam lubang hidung yang mimisan dan menekan lubang hidung selama 10 menit untuk melihat apakah pendarahan dapat dihentikan.

Jika pendarahan tidak berhenti setelah 20 menit melakukan sejumlah usaha atau kamu mengeluarkan banyak darah, usahakan mencari bantuan medis untuk menanganinya.

Jika mimisan berhenti, setelahnya kamu bisa menyediakan kompres es dan meletakannya di hidung untuk membantu mengencangkan pembuluh darah.

Cara ini juga bisa meredakan peradangan jika kamu pernah mengalami cedera.

Jangan biarkan kompres es selama lebih dari 10 menit untuk menghindari cedera pada kulit.

Kebanyakan mimisan tidak memerlukan perhatian medis.

Namun, jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau setelah terjadi cedera, kamu harus segera mencari pertolongan medis.

Sebab, kondisi tersebut mungkin merupakan tanda mimisan posterior, yang artinya bisa lebih serius.

Beberapa jenis cedera yang mungkin menyebabkan mimisan antara lain jatuh, kecelakaan mobil, atau pukulan di wajah.

Mimisan yang terjadi setelah cedera dapat mengindikasikan patah tulang hidung, patah tulang tengkorak, atau pendarahan internal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/01/170657320/harus-tahu-5-langkah-pertolongan-pertama-ketika-mimisan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke