Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Stres Membuatmu Sakit?

KOMPAS.com - Stres sudah menjadi bagian dari hidup yang tak bisa dihindari. Belum lagi pandemi virus corona yang membuat stres semakin meningkat.

Namun benarkah stres benar-benar bisa membuat kita sakit? Jawaban singkatnya adalah iya.

Stres dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, diantaranya:

  • Kegelisahan
  • Kualitas tidur yang buruk
  • Lekas marah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kesulitan menyelesaikan pekerjaan
  • Pilihan makanan yang buruk
  • Mudah terjerumus obat-obatan terlarang dan alkohol berlebih

Terkait hal ini, Psikolog klinis Adam Borland, PsyD menjelaskan lebih lanjut.

Dr Borland mengatakan sejumlah stres dapat membantu kita tetap waspada.

“Mengalami kecemasan dan kekhawatiran dalam jumlah yang dapat dikelola, membantu mempersiapkan kita untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari,” kata Dr. Borland.

Memikirkan situasi yang membuat stres juga dapat membantu kita menemukan solusi untuk masalah tersebut.

Karena, saat terus-menerus memikirkan masalah yang sedang kita hadapi, kita justru bisa melihat masalah dari perspektif lain.

“Tetapi kekhawatiran akan menjadi masalah ketika ia mulai memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan hal-hal yang kamu inginkan atau perlu lakukan,” kata Dr. Borland.

Karena, ketika kekhawatiran mulai membuatmu tak bisa tidur, perasaan ini juga akan mendorongmu menenangkan diri dengan makanan manis atau alkohol. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kesehatan.

Kekhawatiran jangka panjang juga dapat menimbulkan masalah di dalam tubuh yang bahkan mungkin tidak kamu ketahui.

Peran kortisol

"Ketika seseorang mengalami stres fisik atau emosional, sistem saraf simpatik tubuh aktif," kata Dr. Borland.

Ini menghasilkan apa yang disebut respons menghadapi atau menghindar. Dimana, tubuh akan bersiap untuk mempertahankan diri secara fisik dari ancaman, atau melarikan diri.

Kala kamu menghadapi hal ini, tubuh akan mengalami reaksi fisiologis seperti:

  • Denyut jantung meningkat
  • Nafas menjadi cepat
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Otot tegang

Salah satu alasan respons fisik ini adalah adanya pelepasan kortisol. Kortisol adalah hormon yang memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan glukosa, sejenis gula yang memberikan energi ke otot. Otot akan membutuhkan glukosa saat melawan atau lari dari ancaman.

Meskipun sebagian besar pemicu stres yang kerap dihadapi tidak selalu dibarengi dengan respon fisik seperti di atas, namun perasaan stres, seperti stres karena pekerjaan, akan membuatmu merasa ingin melarikan diri dari kantor.

Respon ini masih akan memicu pelepasan kortisol yang menghambat produksi insulin dan mempersempit arteri.

Begitu rasa stres berlalu, kadar kortisol biasanya kembali normal, dan tubuh akan pulih dari efeknya.

Tetapi ketika stres menjadi kronis, kadar kortisol tetap tinggi dan dalam jangka panjang, ini dapat berubah menjadi sejumlah masalah, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus besar.

Bagaimana cara mengendalikan stres

Kabar baiknya, kamu bisa menghindari masalah kesehatan yang terkait dengan kekhawatiran kronis dengan mempelajari cara mengelola stres.

Dr Borland menyarankan langkah-langkah berikut untuk membantumu mengatasi stres:

Khawatir adalah bagian dari hidup setiap orang, dan beberapa waktu belakangan bahkan telah membuat banyak orang stres.

Namun dengan mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres secara proaktif, kamu dapat membantu memastikan bahwa kekhawatiran yang kamu rasakan sehari-hari, dengan tingkat ringan, tidak akan mengganggu kesehatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/06/095726620/bisakah-stres-membuatmu-sakit

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com