Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Tidur yang Kita Butuhkan?

Namun, jika tidak diimbangi dengan waktu tidur teratur, maka segala upaya untuk menjaga kesehatan yang kita lakukan akan sia-sia.

Pakar gangguan tidur Harneet Walia, MD, mengatakan tidur sangat penting bagi kesehatan, dan banyak orang yang mengalami kondisi kurang tidur.

"Pertama dan terpenting kita perlu memprioritaskan tidur," ujar Walia.

"Kami selalu merekomendasikan diet yang baik dan olahraga untuk semua orang, tapi di saat yang sama kami juga menyarankan tidur nyenyak."

Waktu tidur yang dibutuhkan

Laporan dari National Sleep Foundation menemukan, seseorang dapat membuat target untuk durasi tidur yang disesuaikan dengan usia.

Laporan itu diambil berdasarkan dua tahun studi yang dilakukan yayasan tersebut.

National Sleep Foundation lalu membagi sembilan kategori usia dengan waktu tidur berbeda-beda.

Antara lain,

- Bayi yang baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam waktu tidur

- Bayi berusia 4-11 bulan: 12-15 jam

- Balita (1-2 tahun): 11-14 jam

- Anak berusia 3-5 tahun: 10-13 jam

- Anak usia 6-13 tahun: 9-11 jam

- Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam

- Dewasa berusia 18-25 tahun: 7-9 jam

- Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam

- Orang tua di atas 65 tahun: 7-8 jam

Walia mengatakan, ada bukti faktor genetik, perilaku, dan lingkungan membantu menentukan berapa waktu tidur yang dibutuhkan seseorang untuk kesehatan dan performa harian mereka.

Namun, setiap orang disarankan tidur minimal tujuh jam untuk memperbaiki kesehatan.

Dampak kekurangan tidur

Mengurangi waktu tidur akan berdampak negatif pada kesehatan dalam banyak hal, seperti dijelaskan Walia di bawah ini:

- Kurang waspada

- Mengantuk berlebihan di siang hari

- Memori terganggu

- Stres dalam hubungan dengan seseorang

- Kualitas hidup yang buruk

- Meningkatkan risiko kecelakaan

Selanjutnya, jika tidak mendapat tidur yang cukup, kita akan mengalami masalah kesehatan jangka panjang dan serius.

Beberapa masalah serius terkait kurang tidur kronis adalah tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, gagal jantung, atau stroke.

Masalah lainnya termasuk obesitas, depresi, gangguan kekebalan dan kurang gairah dalam hubungan seks.

Kurang tidur kronis juga bisa memengaruhi penampilan, menimbulkan kerutan dini dan lingkaran hitam di bawah mata.

Ada pula kaitan kurang tidur dan peningkatan hormon stres (kortisol) di dalam tubuh.

Kortisol dapat menghancurkan kolagen. Padahal, kolagen adalah protein yang menjaga agar kulit tetap halus.

Memperbaiki kualitas tidur

Jika kita mengalami masalah tidur, pakar tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM memberi beberapa poin untuk membantu menyelesaikan masalah kita.

- Prioritaskan tidur layaknya minum obat

Karena tuntutan aktivitas, biasanya kita tidak menjadikan tidur malam sebagai prioritas. Namun, Drerup menyebut pentingnya menjadwalkan waktu yang cukup untuk tidur.

"Sangat mudah untuk begadang," tutur Drerup.

"Namun, saat Anda melakukannya, Anda segera mengalami masalah karena kurang tidur."

Waktu bangun tidur yang konsisten

Bangunlah dari tidur di waktu yang sama setiap hari, termasuk hari libur.

Dengan bangun di waktu yang sama setiap hari, hal itu membantu kita tidur lebih nyenyak di malam hari.

Waktu bangun yang konsisten akan membangun keinginan kuat untuk terlelap saat kita sulit tidur.

Jika kita terlalu banyak tidur di akhir pekan, maka kita lebih sulit bangun lebih awal di hari Senin atau hari kerja.

Drerup juga menyarankan beberapa aktivitas relaksasi seperti mandi air hangat atau membaca buku sebelum tidur.

Dari aktivitas ini, kita dapat berlatih mengaitkan mandi air hangat dan membaca dengan keharusan untuk tidur.

Tidak bermain gadget

Perangkat elektronik membuat pikiran kita terjaga, sehingga kita tidak bisa santai sebelum tidur.

Menurut Drerup, sebaiknya kita tidak memainkan ponsel pintar dan tablet satu jam sebelum waktu tidur.

Tidak melihat jam saat terbangun di malam hari

"Begitu Anda melihat jam, itu tidak sekadar melihat angka," kata Drerup.

"Anda memulai kalkulasi mental, memikirkan sudah berapa lama Anda tidur dan apa yang harus Anda lakukan esok harinya."

"Sebelum Anda sadar, waktu terus berlalu dan memotong jam tidur Anda."

Sementara itu, Walia beranggapan kurang tidur menjadi masalah umum di masyarakat saat ini.

"Orang menempatkan tidur di urutan terbawah dalam daftar prioritas mereka karena ada banyak hal lain yang harus dilakukan, yaitu keluarga, urusan pribadi dan kehidupan kerja," sebut Walia.

"Ini adalah tantangan, tetapi jika orang memahami betapa pentingnya tidur cukup dan tidur lebih nyenyak, itu membuat perbedaan besar."

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/08/224113020/berapa-lama-tidur-yang-kita-butuhkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke