Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Cara Berhenti Minum Kopi Menurut Ahli Gizi

KOMPAS.com - Bagi para pecinta kopi, tiada hari tanpa meneguk minuman hitam pekat ini. Tapi terkadang, ada kondisi medis yang memaksa seseorang harus menghentikan kebiasaan minum kopi.

Kopi sebenarnya adalah minuman yang aman untuk dikonsumsi. Menurut Mayo Clinic, batas aman konsumsi kafein kurang dari 400mg (rata-rata empat cangkir kopi).

Namun jumlah ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung kemampuan tubuh menerima kafein.

Beberapa orang ada yang lebih sensitif terhadap kafein. Hal itu membuat mereka mengalami kegelisahan, kecemasan, atau masalah lain sehabis minum kopi.

Selain itu, beberapa orang juga mengalami insomnia atau sulit tidur setelah minum kopi. Bahkan meskipun kopi diminum siang hari.

Pakar perilaku tidur University of Michigan Deidre Conroy mengatakan, kafein memiliki efek yang bertahan lama dan dapat memengaruhi kualitas tidur.

Masalah lain yang ditimbulkan oleh kopi adalah memperburuk gejala kecemasan. Menurut ahli gizi Lauren Manacker, saat seseorang cemas, sistem saraf bekerja secara berlebihan.

Mengonsumsi minuman yang dapat merangsang kecemasan seperti kopi dapat memperburuk kondisinya. Orang tersebut bisa merasa lebih cemas atau stres.

Kondisi medis

Beberapa kondisi medis seperti hamil dan gangguan pencernaan tak jarang memaksa seseorang untuk berhenti konsumsi kopi.

Ada pendapat beragam tentang seberapa aman kafein dikonsumsi selama kehamilan. Secara umum, rekomendasi konsumsi kafein untuk ibu hamil adalah 200mg per hari.

Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi, kelahiran prematur, lahir mati, atau hambatan perkembangan janin.

Cara berhenti

Berhenti minum kopi bukan hal mudah karena kafein dapat menyebabkan kecanduan. Terutama jika minum lebih dari secangkir kopi setiap hari.

Manacker mengungkapkan tiga langkah tepat untuk menghentikan kebiasaan minum kopi berdasarkan pengalamannya.

1. Mengurangi jumlah

Menurut Manacker, berhenti minum kopi harus dilakukan secara perlahan dan bertahap. Misalnya saja memilih kopi yang kandungan kafeinnya tidak begitu tinggi.

"Minum kopi yang kandungan kafeinnya rendah dapat membantu kebiasaan minum kopi berkurang," kata Manacker.

Selain itu, bagi yang terbiasa minum beberapa cangkir kopi sehari, mulailah dengan mengurangi satu cangkir dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Misalnya, terbiasa minum empat cangkir kopi sehari. Di minggu pertama, batasi asupan kopi hanya tiga cangkir sehari. Begitu seterusnya.

2. Ganti dengan minuman lain

Mengganti kopi dengan minuman lain juga bisa membantu. Terutama jika minum kopi merupakan bagian dari rutinitas pagi.

Gantilah kopi dengan minuman lain yang juga masih mengandung kafein seperti teh. Tapi bila ingin menghilangkan kafein sepenuhnya, beralihlah ke minuman lain seperti teh herbal.

3. Jangan langsung berhenti

Beberapa orang ketika ingin berhenti minum kopi langsung memutuskan tidak mengonsumsinya sama sekali.

Cara ini tidak sepenuhnya dibenarkan karena malah bisa menimbulkan gejala penarikan diri seperti kelelahan, lekas marah, sakit kepala, atau kesulitan fokus.

Menurut Mayo Clinic, gejala memang biasanya hilang dalam beberapa hari. Tapi ada orang-orang yang sulit mengatasinya. Jadi, lebih baik mulailah secara perlahan.

Di sisi lain, bagi yang ingin langsung berhenti, Manacker membagikan tips untuk mengatasi gejala penarikan diri dengan cara minum banyak air

"Memastikan tubuh terhidrasi adalah kunci untuk membantu memerangi kelelahan," katanya.

Dia juga menyarankan untuk makan banyak buah dan sayuran guna mendukung tingkat energi tubuh saat sedang mengurangi kafein.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/05/161320220/3-cara-berhenti-minum-kopi-menurut-ahli-gizi

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com