Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Kemampuan Mendengar bagi Seorang Pemimpin

Selain itu, komunikasi juga mampu membangun komitmen terhadap visi perusahaan. Namun manfaat komunikasi tak sekadar itu.

Saat berkomunikasi dengan karyawan, bukan berarti pemimpin harus terus berbicara. Ada kalanya dia juga perlu mendengarkan pendapat bawahannya.

Pemimpin yang memiliki keterampilan mendengarkan mampu membuat karyawan mencapai potensi maksimal dalam dirinya.

Manfaat lain dari mendengarkan adalah mengembangkan fondasi kuat dari kesadaran dan kecerdasan emosional.

Hal ini tentunya bisa berdampak baik bagi kemajuan perusahaan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar pemimpin memiliki kemampuan mendengarkan.

1. Mulailah dengan mendengarkan secara aktif

Setiap orang harus berusaha menjadi pendengar yang aktif yakni hadir sepenuhnya dalam percakapan dan fokus dengan ucapan orang lain.

Hindari gangguan saat sedang mendengarkan orang lain. Misalnya jangan bermain ponsel ketika sedang berbicara.

Lebih baik lakukan kontak mata langsung dan matikan notifikasi atau nada dering pada ponsel agar bisa lebih fokus dengan pembicaraan.

Perhatian yang terbagi bisa membuat orang lain merasa kesal dan akhirnya enggan melanjutkan percakapan.

Jangan pula menyela pembicaraan atau terburu-buru memberikan tanggapan. Biarkan lawan bicara menyelesaikan perkataannya.

2. Mendengarkan secara mendalam

Selain aktif, perlu juga mendengarkan secara mendalam. Sekali lagi, saat terlibat pembicaraan, cobalah untuk hadir dan fokus pada lawan bicara.

Semuanya didasarkan pada niat. Mendengarkan secara mendalam berarti ada keinginan untuk lebih memahami dan terhubung.

Saat memutuskan untuk mendengarkan secara mendalam, maka jangan langsung memberikan penilaian atau praduga.

3. Tanggapi dengan penuh perhatian

Meskipun tak selamanya harus memberikan tanggapan saat mendengarkan orang lain bercerita, tapi sesekali itu diperlukan.

Pikirkan lebih dulu sebelum memberi tanggapan. Sebab tanggapan menunjukkan banyak hal tentang kualitas diri saat mendengarkan.

Apakah tanggapan itu hanya sekadar untuk basa-basi atau memang karena benar-benar merasa terlibat dalam pembicaraan.

Ada baiknya memberikan tanggapan yang penuh perhatian. Tanggapan ini seperti ini dimulai dengan pertanyaan tindak lanjut.

Entah untuk memperoleh lebih banyak informasi dan pemahaman atau menggali lebih dalam.

Sebagai alternatif, berikan tanggapan yang meringkas pembicaraan sehingga menunjukkan pemahaman tentang hal yang baru dibicarakan.

4. Waspadai diri sendiri

Seperti banyak keterampilan kepemimpinan lain, kemampuan mendengarkan juga dimulai dengan kesadaran diri.

Pemimpin tidak mungkin mendengarkan secara mendalam dan terbuka jika tidak selaras dengan pikiran serta perasaannya.

Mendengarkan secara mendalam memberikan manfaat dan keuntungan dalam banyak cara untuk perusahaan.

Ingat, budaya mendengarkan adalah budaya belajar. Jadi pastikan untuk selalu fokus saat sedang mendengarkan orang lain.

Kesadaran diri juga diperlukan agar pendengar dapat belajar dan terhubung. Penerimaan bisa memperluas akses ke informasi dan perspektif baru.

Dampaknya sering kali mengarah pada ide-ide yang lebih kreatif. Pemimpin hebat adalah pemimpin yang memiliki kemampuan menjadi pendengar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/15/183000120/pentingnya-kemampuan-mendengar-bagi-seorang-pemimpin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke