Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sedang Depresi? Simak Panduan Makan yang Tepat

KOMPAS.com - Oganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi. Gejala depresi yang nyata bisa berupa rasa sedih berkepanjangan, lesu, dan kehilangan minat melakukan aktivitas sehari-hari.

Salah satu cara untuk melawan depresi adalah mengatur pola makan. Dengan menjaga diet atau pola makan, kita dapat memperbaiki kesehatan mental dan kesejahteraan.

Sebuah studi di tahun 2017 menemukan, gejala depresi sedang hingga berat pada peserta studi berangsur membaik ketika mereka mengikuti sesi konseling nutrisi dan mengonsumsi makanan sehat selama 12 minggu.

Menyesuaikan atau mengubah pola makan dapat membantu kita dalam mengatasi depresi. Ada beberapa makanan yang bisa kita konsumsi, dan sebagian lagi wajib dihindari untuk menangani depresi.

Apa saja daftar makanan yang boleh dikonsumsi dan harus dihindari seseorang yang mengalami depresi?

A. Makanan yang direkomendasikan


1. Ikan

Ikan yang mengandung lemak seperti salmon, sarden, herring, tuna ringan, dan makarel adalah sumber vitamin D. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin ini berperan penting dalam mengatur suasana hati dan menangkal depresi.

Manfaat kesehatan lain dari konsumsi ikan di atas mencakup perbaikan kesehatan jantung dan mengurangi rasa lelah.

Jika kita kehabisan energi, kita menjadi lebih mudah marah dan perilaku negatif lain. Pastinya kita tidak ingin memiliki emosi atau perilaku negatif, jika kita sedang berjuang melawan depresi.

Sebagian besar vitamin D bisa didapat dari paparan sinar matahari, kuning telur, hati sapi, dan produk susu yang diperkaya.

Sayuran dengan daun yang berwarna gelap mengandung folat, dan orang yang mengalami depresi ternyata memiliki asupan folat lebih rendah ketimbang orang yang tidak depresi.

Sayuran juga mengandung vitamin A, C, E, dan K yang memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti menjaga fungsi otak dan memperkuat sistem kekebalan.

Mulailah mengisi piringmu dengan sayuran berdaun gelap seperti bayam, daun singkong, brokoli, atau kangkung untuk membantu memperbaiki mood.

3. Kacang kenari

Asam lemak omega-3 adalah sumber protein yang baik untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah yang sehat.

Selain itu, asam lemak omega-3 tidak dapat diproduksi di dalam tubuh manusia, sehingga kita membutuhkan asam tersebut dari makanan.

Kacang kenari termasuk makanan yang kaya akan omega-3 dan umumnya dapat mendukung kesehatan otak serta menurunkan tekanan darah.

4. Daging unggas

Makanan berbahan dasar unggas seperti ayam atau bebek mengandung protein tanpa lemak serta triptofan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Triptofan adalah zat yang digunakan tubuh untuk membuat melatonin dan serotonin.

Melatonin bisa membantu mengatur siklus tidur dan bangun, dan serotonin berfungsi memperbaiki nafsu makan, tidur, suasana hati, serta rasa nyeri di tubuh.

Menambahkan ayam atau kalkun ke dalam menu makanan dapat memberikan kita keseimbangan yang sehat antara istirahat dan energi.

Sekitar 85 gram dada ayam panggang menawarkan 123 persen asupan triptofan yang dibutuhkan tubuh.

B. Makanan yang harus dihindari

Selain keempat makanan di atas, ada pula beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari supaya depresi tidak bertambah parah.

1. Alkohol

Sebagian orang mengonsumsi alkohol untuk pelarian setelah mengalami hari yang buruk. Padahal, yang terbaik bagi kita adalah membatasi atau sama sekali berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.

Jika kita meminum minuman beralkohol terlalu banyak, kemungkinan besar kita akan membuat keputusan yang keliru atau bertindak hanya berdasarkan dorongan hati. Alkohol bukanlah minuman yang mampu memperbaiki sesuatu, melainkan dapat menimbulkan kerusakan pada tubuh.

2. Gula

Memang kita sulit menghentikan asupan gula dalam kehidupan sehari-hari, namun setidaknya kita wajib memerhatikan berapa banyak gula yang dikonsumsi tubuh.

American Heart Association merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram gula untuk wanita, dan pria tidak lebih dari 36 gram gula setiap harinya.

Makanan seperti kue, biskuit, dan kudapan lain mengandung banyak gula dan dapat mengubah suasana hati. Dengan asupan gula, mood kita akan merasa baik, namun efeknya hanya sementara.

Mengurangi asupan gula akan membantu menjaga kadar gula darah lebih seimbang, serta menjaga suasana hati.

Gula memberikan dampak signifikan pada vitamin B. Agar tubuh dapat mengubah gula menjadi energi, tubuh menggunakan vitamin seperti B-12 dan B6.

Ketika tubuh kekurangan vitamin B-12 dan B6, terjadi kekurangan energi tubuh dan fungsi otak yang buruk, sehingga kita lebih mudah untuk merasa depresi.

3. Makanan cepat saji

Makanan olahan atau cepat saji seperti burger dan kentang goreng sarat akan bahan-bahan yang berbahaya bagi seseorang yang mengalami depresi, yaitu lemak trans dan natrium. Penelitian menunjukkan, tingginya angka depresi pada remaja kemungkinan terkait dengan pola makan yang lebih banyak mengasup makanan cepat saji.

4. Kafein

Kafein dapat mengganggu pola tidur dan membuat kita merasa cemas. Kurang tidur bisa menjadi efek samping dari kafein yang menimbulkan perasaan mudah tersinggung dan lelah.

Kafein juga merupakan zat psikoaktif, yang dapat mengubah suasana hati, fungsi otak, dan perilaku individu.

Mulailah mengganti minuman berkafein seperti kopi atau minuman berenergi dengan minuman lain yang menyehatkan seperti teh hijau.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/08/163722920/sedang-depresi-simak-panduan-makan-yang-tepat

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com