Bakuchiol Dapat Menjadi Retinol Alami? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Saat ini, penggunaan bakuchiol dalam kandungan skincare sedang menjadi tren karena dianggap dapat menggantikan peran retinol.

Retinol dikenal sebagai salah satu zat aktif dari retinoid atau vitamin  A yang dapat memperlambat penuaan (anti aging), menyamarkan noda hitam, bekas jerawat, dan memiliki beragam manfaat lainnya untuk kesehatan kulit.

Sayangnya, retinol dirasa terlalu keras bagi beberapa orang, sehingga mengakibatkan kulit menjadi kering dan memungkinkan timbulnya iritasi.

Lalu, apakah bakuchiol bisa menggantikan retinol dengan kandungan yang lebih aman bagi kulit wajah kita?

Chief Marketing Officer di PT Bluepin Indonesia Perkasa, dr. Dessy Esa S, MMRS, dipl.CIBTAC mengatakan, bahwa bakuchiol adalah bahan alami yang diambil dari tanaman Babchi (Psoralea corylifolia).

"Bakuchiol ini berasal dari tanaman yang eksis di Cina karena memiliki banyak manfaat antara lain anti bakteri, anti penuaan, dan anti peradangan."

Demikian penuturannya dalam video #Beautalk: Ep.8 yang diunggah di akun Instagram miliknya @dr.dessyesasr.

Setelah 14 minggu pemakaian, keduanya memiliki hasil yang sama-sama efektif. Tetapi, hal tersebut masih belum bisa dikatakan sebanding karena intensitas pemakaiannya berbeda.

"Apalagi, bakuchiol itu kan berasal dari tumbuhan jadi bisa menimbulkan risiko alergi pada kulit yang sensitif dibandingkan dengan retinol yang sintetis," terangnya.

Meski demikian, dia melanjutkan, keduanya tetap bermanfaat untuk mengatasi penuaan kulit. Namun, bagi ibu yang sedang hamil atau menyusui disarankan untuk tidak menggunakan retinol.

"Bakuchiol dapat menjadi alternatif yang lebih alami untuk orang-orang yang ingin merawat kulit mereka dari proses penuaan, tanpa menggunakan retinol," tambahnya.