Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Perempuan Internasional, Ketahui 6 Hal Berikut

Dijelaskan dalam laman International Women's Day, momen ini didedikasikan secara global untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.

Perayaan ini sudah berlangsung lebih dari satu abad, dengan perayaan pertama diadakan pada 1911.

Hari Perempuan Internasional adalah salah satu hari terpenting sepanjang tahun karena tentunya juga merupakan momen untuk mendorong kembali kesetaraan gender.

Nah, berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang Hari Perempuan Internasional:

Bagaimana sejarahnya sampai 8 Maret jadi Hari Perempuan Internasional?

Jadi, gerakan ini awalnya tumbuh dari gerakan buruh yang kemudian jadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut BBC, pada 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, hari Perempuan Nasional dideklarasikan oleh Partai Sosialis Amerika.

Lalu, ide untuk membuat perayaan internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin.

Clara menyarankan ide tersebut lewat Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen pada 1910.

Di konferensi tersebut ada 100 wanita dari 17 negara. Mereka menyetujui saran itu dan dengan suara yang bulat pula.

Seperti yang sudah disebutkan, perayaan Hari Perempuan Internasional pertama adalah pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss

Tapi, perayaan ini baru diresmikan pada 1975 ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai ikut merayakannya.

Oh ya, tema pertama yang diadopsi oleh PBB pada tahun 1996 untuk perayaan ini adalah "Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan".

Kenapa tanggalnya 8 Maret?

Ide Hari Perempuan Internasional, yang awalnya dicetuskan Clara, sebetulnya tidak punya tanggal pasti.

Menurut situs UNESCO, PBB mulai merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada 8 Maret, yang didasarkan pada pergolakan demonstran perempuan Rusia yang terjadi 8 Maret 1917.

Diberitakan Kompas.com, Rusia berada dalam kondisi hampir hancur ketika Perang Dunia I dan menyebabkan tekanan yang tak tertahankan pada ekonomi yang sudah lemah di negara itu.

Perempuan Rusia memulai aksi turun ke jalan pada 8 Maret 1917. Mereka bergabung dengan orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik.

Sekitar 100.000 perempuan turun ke jalan-jalan di Saint Petersburg (dulu Petrograd).

Mereka menuntut Pemerintah Rusia di bawah kepimpinanan Tsar Nicholas II agar memberi makan anak-anak dan mengakhiri Perang Dunia I.

Mereka juga melakukan pemogokan dan membawa slogan-slogan yang menuntut untuk diakhirinya dinasti Romanov yang memerintah Rusia sejak 1613.

Tak hanya perempuan saja yang ikut, para lelaki juga tampil dalam demonstrasi ini. Protes damai pada beberapa tempat akhirnya berubah menjadi kerusuhan.

Bentrokan antara demonstran dengan pasukan Tsar mulai terjadi dan meyebabkan korban berjatuhan. Kelak, kerusuhan ini memicu Revolusi Februari semakin besar yang berdampak pada Tsar Nicholas II turun tahta pada 15 Maret 1917.

Tanggal gerakan tersebut pada kalender Julius adalah Minggu 23 Februari.

Tapi, tanggal tersebut dalam kalender Gregorian adalah 8 Maret dan itulah mengapa Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal tersebut.

Siapa saja sih yang boleh mendukung gerakan ini?

Hari Perempuan Internasional tidak bicara tentang negara, kelompok atau organisasi secara spesifik.

Selain itu, juga tidak ada pemerintah, LSM, badan amal, perusahaan, institusi akademis, jaringan perempuan, atau bahkan pusat media, yang bertanggung jawab atas perayaan ini.

Hari yang spesial ini adalah milik semua kelompok kolektif di mana pun.

Jadi, buatlah Hari Perempuan Internasional ini sebagai harimu juga dan lakukan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk memberikan perubahan positif bagi perempuan.

Apakah Hari Perempuan Internasional identik dengan warna tertentu?

Ungu, hijau dan putih adalah warna-warna Hari Perempuan Internasional.

Ungu melambangkan keadilan dan martabat, hijau melambangkan harapan dan putih mewakili kemurnian.

Warna-warna ini berasal dari Serikat Sosial dan Politik Wanita (WSPU) di Inggris pada tahun 1908.

Seperti apa perayaannya?

Setiap negara punya cara berbeda-beda untuk merayakan momen ini.

Di Rusia, misalnya, penjualan bunga biasanya berlipat ganda sekitar tiga hingga empat hari jelang 8 Maret.

Lalu, di China, banyak perempuan diberi "hadiah" kerja setengah hari pada 8 Maret, meskipun ini pada akhirnya tidak diterapkan oleh semua.

Sementara di Amerika Serikat, Maret dianggap sebagai bulan bersejarah bagi perempuan. Presiden setiap tahunnya mengeluarkan pemberitahuan resmi untuk menghormati pencapaian para perempuan Amerika.

Tapi, perayaan tahun ini mungkin agak berbeda akibat pandemi Covid-19. Jadi, kemungkinan akan lebih banyak acara virtual yang diselenggarakan di beberapa negara, termasuk oleh PBB.

Mungkin juga di sekitarmu sudah ada yang menyebarkan agenda virtual untuk merayakan momen ini. Sudah mengeceknya?

Jadi, kita harus ngapain untuk ikut merayakannya?

Sebetulnya kita tidak melulu harus melakukan hal-hal yang besar dan ribet, kok.

Organisasi amal dari Inggris, Girlguiding, misalnya, mengatakan bahwa memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret bisa dilakukan oleh setiap perempuan bahkan dengan cara sederhana seperti merasa nyaman atas dirinya sendiri, sekaligus saling merayakan.

Misalnya, kamu bisa mengingat kembali siapa sih figur perempuan yang paling kamu idolakan.

Jika itu ibumu, kamu bisa memberinya hadiah di hari yang spesial ini atau memberikan ucapan lewat video dan mengunggahnya ke media sosial.

Jika itu adalah figur terkenal, tak ada salahnya mengunggah foto orang tersebut di media sosialmu dan menjelaskan lewat kolom deskripsi mengapa dia jadi sosok perempuan yang inspiratif bagimu.

Menyertakan warna ungu ke dalam busana yang kamu pakai di 8 Maret juga bisa jadi cara lain untuk ikut merayakan Hari Perempuan Internasional karena warna tersebut sangat identik dengan perayaan ini.

Lebih jauh, kamu bisa mencari gerakan atau kampanye Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan di lingkungan sekitarmu dan ikut berpartisipasi.

Tapi, momen ini bahkan bisa dirayakan dengan cara sederhana seperti jadi diri sendiri.

Sebab, menurut Girlguiding, 30 persen anak perempuan dan perempuan muda ternyata tidak bahagia dengan tampilan dirinya di platform online, seperti yang mereka harapkan.

Itu didapatkan dari survei perilaku yang mereka lakukan pada 2.000 perempuan.

Cara lainnya, kamu bisa menjadikan hari ini sebagai momen refleksi dan mengingatkan kembali diri sendiri akan kekuatan yang kamu miliki dan hal-hal baik yang dilihat orang lain dari dirimu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/08/053600620/hari-perempuan-internasional-ketahui-6-hal-berikut

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com