Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bintang TikTok Khaby Lame, Populer "Hanya" karena Video Sederhana

Sementara di platform TikTok, akun Khaby Lame sudah diikuti lebih dari 90,1 juta orang.

Menurut BBC, Khaby adalah figur dengan pengikut terbanyak kedua di TikTok. Adapun posisi pertama masih ditempati content creator sekaligus penari asal Amerika Serikat, Charli D'Amelio, dengan 120,3 juta pengikut.

Khaby kerap mengunggah video-video lucu di mana ia menunjukkan banyak sekali orang tampak mempersulit keadaan tanpa alasan yang jelas. Mungkin juga, itu untuk alasan "demi konten".

Biasanya, di akhir video ia akan menampilkan respons dari video orang-orang tersebut sekaligus memperagakannya ulang dengan cara yang simpel dan wajar.

Misalnya, sebuah video hack memperlihatkan seorang pria bertubuh kekar susah payah mencoba menghancurkan sebuah apel untuk memakannya. Ia kemudian merespons dengan memanfaatkan pisau untuk mengupas apel.

Sederhana dan tak ribet.

Akhir video sering kali menunjukkan dirinya memberi ekspresi memutar mata sambil menggelengkan kepala, kemudian menunjuk objek menggunakan kedua tangannya.

Dalam video tersebut, Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil, bersama presenter Uya Kuya dan pebasket sekaligus aktor Denny Sumargo mengingatkan masyarakat agar tak menurunkan masker ke dagu.

Wajahnya ada di mana-mana, sebenarnya siapa Khaby Lame?

Main TikTok karena kehilangan pekerjaan

Pria dengan nama asli Khabane Lame itu lahir di Senegal, Afrika Barat, 21 tahun lalu.

Khaby baru memulai akun TikTok di masa pandemi, tepatnya Maret 2020, setelah ia kehilangan pekerjaan sebagai pegawai pabrik.

Meski lahir di Senegal, kini dia tinggal di Italia.

Khaby adalah seorang pendukung sepak bola dan sering kali mengenakan jersey di beberapa videonya. Klub favoritnya adalah Juventus.

Itu cukup menjelaskan mengapa pemain Juventus Arthur Melo, Paulo Dybala dan legenda Juventus Alessandro Del Piero turut tampil di video Khaby.

Di samping itu, ia juga mengatakan Eddie Murphy dan Will Smith adalah dua sumber inspirasi terbesarnya.

"Wajah dan ekspresi saya yang membuat orang lain tertawa," kata Khaby dalam sebuah wawancara, seperti dikutip The New York Times.

Melesatnya Khaby sebagai content creator penting untuk disoroti karena cara dirinya memproduksi video sangatlah sederhana.

Videonya tak memerlukan proses produksi yang rumit, kesuksesannya tak dicapai dengan bergabung bersama rumah produksi kreatif, popularitasnya juga tak didapatkan dengan membeli pengikut. Semuanya terjadi secara organik atau alami.

Itu baru dari konten pribadinya.

Di sisi lain, konten Khaby sangatlah "meme page bait". Maksudnya, ada banyak laman penyedia meme mengunduh video TikTok Khaby dan mengunggahnya kembali untuk alasan mendapatkan engagement atau sekadar menggunakan wajahnya untuk reaksi sebuah gambar.

Itulah mengapa, wajah Khaby juga sering terlihat dalam bentuk meme di media sosial lain, seperti Twitter. Ini membuat popularitasnya kian meluas.

Rahasia kesuksesan Khaby adalah kontennya yang universal.

Hal ini diungkapkan oleh Samir Chaudry, pendiri The Publish Press, buletin yang meliput Khaby.

“Kontennya seperti menyanggah atau mengolok-olok tren berlebihan yang terjadi di media sosial."

"Dia seolah menunjukkan keaslian di atas produksi. Saya pikir itu sangat menarik bagi orang-orang, perasaan seseorang yang tidak berusaha terlalu keras, itu adalah sesuatu yang terasa otentik," katanya.

Konsistensi juga menjadi kunci popularitas Khaby. Ia hampir setiap hari mengunggah konten TikTok dan Instagram Story.

"Rahasianya adalah ketahanan di atas semua," katanya.

Penggemar Khaby datang dari berbagai negara. Mereka kemudian mulai mengelola laman penggemar (fan page) khusus.

Bahkan, YouTuber seperti King Bach pun pernah mengontaknya untuk berkolaborasi. Khaby juga mendapatkan uang melalui Creator Fund TikTok dan bekerja bersama sejumlah brand, termasuk pembuat pasta Italia, Barilla.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pun pernah memberi emoji jempol untuk salah satu unggahan Khaby di Instagram.

Menariknya, Khaby memproduksi banyak videonya tanpa menggunakan gawai atau alat canggih, melainkan hanya menggunakan ponselnya yang sudah ketinggalan. Pencahayaannya pun terlihat kurang baik.

Seorang siswa dan content creator asal Michigan, AS, Adam Meskouri mengatakan, ketika banyak figur di media sosial seolah menentukan standar tentang penampilan, hingga apa yang keren dan tidak, Khaby tampil sebagai seseorang yang normal.

"Dia datang sebagai pria normal biasa. Ini sangat menyegarkan untuk diikuti. Akan lebih mudah merasa terhubung dengan konten-kontennya, daripada dengan para influencer besar," ujarnya.

Masalah kewarganegaraan

Meski dikenal dikenal secara internasional sebagai TikToker asal Italia, secara teknis Khaby tak diakui sebagai orang Italia di Italia.

Ini dikarenakan masalah kewarganegaraan.

Padahal, ia sudah tinggal di Italia sejak usia 1 tahun dan bersekolah di sana.

Paspor Senegalnya mempersulit Khaby untuk mendapatkan visa untuk mengunjungi Amerika Serikat. Dia juga masih berurusan dengan birokrasi dan dokumen Italia untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Adapun kewarganegaraan Italia didasarkan pada darah dan hanya dapat diperoleh oleh anak-anak imigran yang mencapai usia 18 tahun setelah tinggal di negara itu sejak lahir.

Prosesnya akan lebih lama bagi mereka yang tidak lahir di Italia. Efek popularitas Khaby pun membuat sisi rentan dari kebijakan ini jadi ikut tersorot.

Meski begitu, Khaby tak merasa dirinya pernah mendapatkan masalah karena tak punya paspor Italia.

"Dengan hormat, saya tak perlu selembar kertas untuk mendefinisikan diri saya sebagai orang Italia,” katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/19/080653020/bintang-tiktok-khaby-lame-populer-hanya-karena-video-sederhana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke