Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Tanda Anjing Percaya pada Kita

Buktinya, mereka tak segan menghabiskan waktu luang bersama hewan kesayangan mereka, baik ketika berolahraga, hingga sekadar cuddling.

Tidak hanya itu, kita juga sering “curhat” pada anjing, hingga memperlakukannya layaknya seorang sahabat.

Jika seperti ini, terlihat jelas bahwa rasa percaya dan cinta yang kita miliki terhadap anjing sudah setara dengan rasa cinta terhadap anggota keluarga.

Pertanyaannya, apakah anjing kita merasakan hal yang sama?

Untuk mengetahuinya, tengok delapan tanda anjing mempercayai kita, berikut ini.

Anjing mengamati rutinitas kita

Menurut Vicki Stevens, senior marketing communications manager untuk hewan peliharaan di Humane Society of the United States (HSUS), kepercayaan anjing ditunjukkan dengan cara berbeda.

Hewan peliharaan mengandalkan rutinitas untuk merasa normal dan memiliki kehidupan yang nyaman dan bahagia.

Jadi, cara terbaik untuk membangun hubungan dengan anjing adalah dengan membuat rutinitas ini menjadi interaksi yang positif.

Misalnya, jika kita memberinya makan setiap hari pada pukul 8.00 pagi atau mengajaknya jalan-jalan segera setelah pulang kerja, ia akan mengharapkan hal-hal itu pada waktu yang ditentukan.

Setelah rutinitas ditetapkan, anjing akan datang tepat waktu dengan sendirinya, dan akan percaya bahwa kita bakal menemaninya hingga akhir.

Terlihat dari mata 

Sebuah penelitian dari University of Japan menemukan, ketika anjing dan pemiliknya saling menatap mata selama 30 menit, tingkat oksitosin keduanya meningkat.

Oksitosin kerap disebut sebagai hormon cinta. Hormon inilah yang membantu ikatan ibu dengan bayi mereka.

Oksitosin juga akan meningkat ketika kita berada di sekitar seseorang yang kita cintai dan percayai.

Hal ini rupanya terjadi pula pada anjing.

Takefumi Kikusui dari University of Japan meyakini, anjing-anjing berusaha membentuk ikatan dengan pemiliknya, yang merupakan tanda kepercayaan.

Sementara itu, Kenny Lamberti, PLT Wakil Presiden dari Companion Animals di HSUS, mengungkapkan, karena anjing adalah mahluk hidup layaknya manusia, menatap bukan berarti hal yang sama akan terus terjadi.

Intinya, kita juga harus mempertimbangkan bahasa tubuh dan lingkungan sekitar anjing.

Tidur bersama di kamar

Lamberti mengungkapkan, anjing umumnya tidur di tempat yang membuat ia nyaman.

“Jadi, tidur di kamar pemiliknya adalah indikasi bahwa ia merasa nyaman,” ujar dia.

Ia juga mengungkapkan, lingkungan dapat mempengaruhi kenyamanan anjing untuk tidur di kamar atau kasur kita.

Tidak sering melihat kita marah

Kesal pada hewan peliharaan memang normal. Namun, sebuah studi dari Brigham Young University menunjukkan, anjing bisa membaca emosi kita dan kepercayaan anjing akan berkurang saat kita sedang bad mood.

Para peneliti juga melacak bagaimana anjing bereaksi ketika melihat manusia menunjuk pada hadiah tersembunyi secara diam-diam. Anjing menggunakan ekspresi wajah dan vokal yang positif atau negatif.

Hasilnya, saat anjing melihat perilaku negatif -mengernyitkan kening, alis berkerut, dan suara yang kasar-, anjing tidak terlalu tertarik pada camilan yang diberikan.

"Mencuri"sepatu

Mungkin menyebalkan rasanya saat anjing mencuri sepatu atau scarf favorit kita. Namun jangan salah, mungkin alasannya sangat manis.

Memang, perilaku ini tidak semata-mata didasarkan pada kepercayaan anjing dan mungkin hanya untuk mencari perhatian.

Tetapi, Jessica Lockhart, Direktur Perilaku Hewan untuk ASPCA Adoption Center, mengatakan, anjing merasa terhibur saat memiliki beberapa koneksi dengan kita.

Apalagi, jika kita sedang pergi.

Tidak ada koneksi yang lebih baik dibanding dengan benda yang memiliki bau seperti kita, kan?

Memahami bahasa tubuhnya

Beberapa anjing lebih santai di sekitar pemiliknya. Namun, ada juga yang antusias dan gelisah.

Tetapi, jika perilaku itu mendadak berubah, artinya ada sesuatu yang salah.

“Jika ingin anjing memercayai kita, penting untuk mempelajari bahasa tubuh anjing sehingga kita dapat memahami kapan anjing menginginkan interaksi fisik dan kapan anjing tidak menginginkannya,” kata Lockhart.

Ia merekomendasikan kita untuk berlatih "consent petting." Artinya, elus anjing hanya jika hewan ini tidak menjauh saat kita dekati.

Jika anjing mendekati kita, elus selama tiga detik, lalu lihat reaksinya.

Jika anjing mencondongkan tubuh atau menubruk tangan kita, teruslah mengelusnya.

Sebaliknya, jika anjing menjilat dengan cepat, memalingkan muka, atau menguap, menandakan anjing tidak ingin dielus lagi.

“Semakin kita mendengarkan apa yang dikatakan anjing lewat tubuhnya, semakin erat kepercayaan yang kita bangun dengannya,” ujar Lockhart.

Mengibaskan ekor

Banyak yang mengatakan, mengibaskan ekor berarti anjing bahagia.

Padahal, sekelompok peneliti asal Italia menyimpulkan dalam sebuah studi tahun 2007, arah kibasan ekor anjing dapat mengungkapkan emosi yang dirasakan.

Umumnya, kibasan ke kanan adalah tanda emosi positif, dan kibasan ke kiri menunjukkan emosi negatif.

Jadi, jika anjing mengibaskan ekornya ke kanan saat melihat kita, berarti kita ada dalam daftar hal favoritnya.

Mengikuti kita

Hasil dari sebuah studi pada tahun 2013 silam menunjukkan, anjing yang memiliki ikatan kuat dengan pemilliknya memiliki ikatan layaknya anak dan orangtua.

Anjing akan melihat pada pemiliknya saat merasa tidak yakin.

Lalu, anjing juga akan lebih senang untuk menjelajahi suatu tempat bersama pemiliknya dibandingkan dengan orang asing.

Bahkan, anjing meniru emosi pemiliknya. Misalnya, terlihat cemas saat pemiliknya juga cemas dan terlihat tenang saat pemiliknya juga tenang.

Namun, Lockhart juga mengingatkan, hal ini mungkin saja bukan tanda kepercayaan, namun tanda kenyamanan dan keakraban.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/18/220000320/8-tanda-anjing-percaya-pada-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke