Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pahami, Pentingnya Lakukan "Deep Cleaning" di Rumah

Tetapi nyatanya, banyak dari kita sering menunda pekerjaan ini.

Padahal, ketika menundanya, rumah tidak hanya akan terlihat kotor, tetapi juga menyebabkan kuman, jamur, dan debu menumpuk, hingga berpotensi membuat kita sakit. 

Sebuah survei pada November 2018 dari American Cleaning Institute (ACI) menemukan fakta yang terkait dengan kesimpulan itu.

Terungkap, sebanyak 38 persen orang khawatir apakah metode pembersihan akan mencegah penyakit dan gejala alergi.

Jadi, itulah sebabnya mengapa kita sangat perlu melakukan pembersihan rumah yang lengkap secara rutin.

Seberapa penting deep cleaning

Seorang ahli alergi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Erin Reigh mengungkapkan, deep cleaning dapat berguna menyingkirkan tungau, debu, bulu hewan peliharaan, dan spora jamur yang menyebabkan alergi.

"Kotoran ini akan menumpuk dari waktu ke waktu, jadi lebih penting untuk melakukan sedikit pembersihan secara teratur daripada melakukan satu pembersihan besar yang lebih sulit dilakukan," tutur dia.

"Terlebih lagi, ada bukti jika kita melakukan deep cleaning, tingkat alergen kembali ke titik awal hanya satu bulan kemudian," sambung dia.

Hal-hal yang perlu disiapkan

Henry Paterson, eksekutif operasi di Housekeep mengatakan, deep cleaning dirancang untuk menghilangkan kotoran yang berkerak.

Metode ini juga melibatkan pembersihan area yang tidak tercakup sebagai bagian dari rutinitas pembersihan seperti menyeka bagian dalam lemari, mengelap jendela, membersihkan barang-barang, hingga mengepel lantai.

"Sebagai bagian dari deep cleaning, kita juga harus membersihkan sekitar peralatan dan perabotan di rumah," ungkap dia.

Apabila kita sudah siap untuk melakukan deep cleaning, Paterson menyarankan agar kita memiliki beberapa peralatan sebagai berikut:

• Semprotan multi-permukaan

• Penghilang kerak

• Pembersih toilet

• Produk pembersih lantai

• Produk pembersih oven

• Kain mikrofiber yang bersih

Dengan peralatan tersebut kita dapat melakukan deep cleaning ke tempat-tempat yang biasanya tidak pernah kita bersihkan.

"Sediakan banyak waktu agar kita dapat bekerja secara metodis melalui setiap ruangan dan memastikan bahwa kita benar-benar membersihkan semua tempat," kata dia.

Pembersihan yang wajib dilakukan

Meskipun deep cleaning dari atas ke bawah tidak harus dilakukan, tapi sebisa mungkin kita tidak boleh malas mengerjakan enam berikut ini.

Hal ini penting agar kondisi rumah tetap bersih dan kesehatan juga terjaga dengan baik.

1. Menyedot debu

Reigh mengatakan, menyedot debu adalah salah satu cara terbaik mengurangi kotoran, terutama jika kita memiliki alergi.

"Menyedot debu seminggu sekali akan mengurangi pengumpulan alergen dari waktu ke waktu dan menurunkan paparan kita secara keseluruhan," ungkap dia.

"Ditambah, itu dapat menyedot spora jamur, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan yang mengganggu di rumah," lanjut dia.

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), paparan tungau debu dan spora jamur dapat memperburuk gejala alergi seperti bersin, hidung meler, serta mata gatal dan berair.

Ini juga dapat memicu serangan asma, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, mengi, dan nyeri dada.

"Tungau debu dan jamur menghasilkan senyawa tertentu yang mengiritasi dan menyebabkan peradangan, bahkan pada orang yang tidak alergi," kata Reigh.

"Dari sudut pandang kualitas udara, penting bagi semua orang untuk menyedot debu secara teratur," saran dia.

2. Mencuci seprai

Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita di antara seprai.

Sebuah penelitian menunjukkan, lebih banyak tungau debu hidup di kamar tidur daripada di tempat lain di dalam rumah. Makhluk ini juga suka berada di dalam kain.

Di sisi lain, seprai dan sarung bantal yang kotor merupakan sarang jamur, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.

Sehingga, kita harus menjaga kebersihan untuk mendapatkan istirahat malam yang nyenyak.

Sebuah studi pada Agustus 2017 di Allergy, Asthma, and Clinical Immunology menunjukkan, sesak sepanjang malam karena paparan alergen dapat berdampak serius pada kualitas tidur.

Jadi, bahkan jika tempat tidur kita terlihat baik-baik saja, kita tetap harus mencuci seprai setiap minggu.

3. Membersihkan dapur

"Jika tidak dibersihkan secara teratur, dapur bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti E.coli, yang bisa membuat kita sakit," kata Paterson.

E.coli adalah organisme yang berpotensi berbahaya, yang paling sering ditemukan pada daging giling mentah atau setengah matang dan dapat menyebabkan penyakit parah.

Jadi, setelah menyiapkan makanan, cuci semua peralatan yang kita gunakan. Berikan perhatian khusus pada pembuka kaleng, talenan, meja, dan peralatan seperti blender atau pengolah makanan.

Menurut University of Rochester Medical Center (URMC), peralatan tersebut berisiko tinggi terkontaminasi bakteri.

Maka kita perlu menggosoknya dengan air panas dan sabun setelah digunakan.

4. Membersihkan kulkas

URMC mengungkapkan, kulkas kita adalah sarang kuman teratas lainnya. Jadi, ada baiknya jika kita sesekali membersihkannya.

"Bersihkan kulkas setiap beberapa bulan untuk memastikan makanan yang kita simpan tetap terjaga secara higienis," ujar Paterson.

Untuk memulainya, kita bisa mengeluarkan semua isi kulkas, kemudian bersihkan rak dan laci. Bersihkan juga tumpahan dan singkirkan makanan basi secepatnya.

5. Membersihkan kamar mandi

Reigh juga merekomendasikan kita untuk membersihkan jamur yang terkumpul di kamar mandi dan di sekitar wastafel.

"Di sisi lain, jamur struktural yang disebabkan oleh kerusakan air — katakanlah jika kita tinggal di daerah yang rawan banjir — bisa menjadi masalah," terangnya.

Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA), menghirup jenis jamur tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, iritasi mata dan kulit, sakit kepala, serta kehilangan ingatan.

Yang paling beracun adalah jamur hitam, hijau tua, abu-abu yang bernoda dan memiliki bau apek.

6. Merapikan barang-barang

Menurut Reigh, kita dapat mengurangi biang alergen di rumah dengan tidak menumpuk banyak barang di rumah.

Secara khusus, pertimbangkan untuk merapikan dan membuang barang-barang yang sudah tak layak dipakai.

Apalagi, melihat rumah dengan barang-barang yang berantakan juga bisa mengganggu otak kita.

Dalam sebuah studi pada September 2017 di Current Psychology, kekacauan rumah dikaitkan dengan penundaan, stres, dan ketidakpuasan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/09/163238720/pahami-pentingnya-lakukan-deep-cleaning-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke