Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Perlukah Pakai Conditioner Setelah Keramas?

Untuk itu, berbagai cara pun dilakukan. Misalnya dengan rajin mencuci rambut dan menggunakan berbagai produk perawatan rambut, mulai dari hair tonic hingga conditioner.

Conditioner merupakan zat pengkondisi atau pelembab yang umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti silikon, minyak, dan emolien, serta deterjen.

Ketika digabungkan, bahan-bahan ini mengisi kembali kelembapan rambut setelah sebagian dihilangkan dari keramas.

Jenis conditioner pun beraneka ragam, namun yang paling umum adalah deep conditioner.

Deep conditioner adalah tipe yang biasa kita pakai dengan cara mendiamkannya beberapa lama, lalu dibilas setelah keramas, demi memberi waktu zat tersebut memasuki helai rambut lebih dalam.

Ada juga cleansing contioner yang menggabungkan sampo dan conditioner untuk membershkan dan menjaga rambut.

Lalu ada, leave-in conditioner tanpa bilas yang melindungi rambut sepanjang hari.

Kemudian, dry conditioner yang dapat membuat rambut lebih lembut dan berkilau setelah disemprotkan sedikit saja.

Jadi, memakai conditioner setelah keramas memang dapat melembutkan helai rambut.

Namun, rupanya ada pula yang merasa, sebenarnya conditioner tidak melakukan apa pun bagi rambut dan hanya menambah beban rambut.

Lalu, manakah yang benar?

Untuk menjawabnya, simak penjelasan dari ahli perawatan rambut, berikut ini.

Cara memakai conditioner yang benar

Jika conditioner tak efektif dan tak melakukan rambut seperti di atas, mungkin ada yang salah saat mengaplikasikannya.

Menurut penata rambut asal Los Angeles, AS, Nathaniel Hawkins, cara menaplikasikan dengan tepat adalah menggunakan gerakan memanjang dan cair.

Lalu, pastikan untuk meremas air dari helai rambut setelah menggunakan sampo agar tidak mengurangi efek conditioner.

"Kelebihan air akan mengencerkan conditioner dan mencegah rambut menyerap bahan pelembap," kata dia.

Mendiamkan conditioner juga tak perlu terlalu lama, cukup dua menit saja. Namun saat menggunakan deep conditioner, diamkan selama 3-5 menit.

Conditioner, apa manfaatnya?

Conditioner memiliki banyak manfaat. Jadi, pernyataan tentang conditioner tak memiliki manfaat itu salah.

Salah satu manfaat conditioner adalah memperkuat kutikula dengan lapisan pelindung serta memungkinkan rambut untuk terus tumbuh dan tidak mudah patah.

“Ketika rambut terpapar polusi dan udara di luar, kutikula atau lapisan luar rambut akan rusak."

"Hadirnya conditioner akan mengisi luka-luka itu dan melapisi rambut untuk membantu kutikula," ujar Adam Friedman, dokter kulit bersertifikat asal Washington DC.

Sementara itu, penulis dan ahli kimia kosmetik Perry Romanowski mengatakan, manfaat utama conditioner adalah membuat rambut lebih mudah disisir.

Dia juga mengatakan, conditioner akan menghilangkan kusut, meningkatkan kilau, mengurangi keriting, dan membuat rambut terasa lebih nyaman untuk disentuh.

Seberapa sering kita harus menggunakan conditioner?

Menurut Romanowski dan penata rambut asal New York Chuck Bass, agar dapat melembutkan dan menghilangkan kusut, gunakan conditioner setiap sehabis keramas.

Beda jenis rambut, beda conditioner?

Menurut Romanowski, sulit mengukur perbedaan antara produk conditioner yang dipasarkan untuk rambut normal, rusak, diwarnai, atau keriting.

Pasalnya, modifikasi formula hanya dilakukan dengan alasan teoritis, sehingga sulit dijelaskan perbedaannya.

Jadi, meskipun format conditioner berbeda, misalnya, mengandung lebih banyak emolien untuk melembutkan rambut, komposisi conditioner tidak banyak berubah.

Kendati demikian, jika memiliki produk tertentu yang membuat helaian rambut terasa sangat sehat dan mencapai hasil yang diinginkan, tak ada salahnya tetap dipertahankan.

Akan lebih baik lagi jika berkonsultasi dengan seorang penata rambut guna menentukan conditioner mana yang terbaik bagi kita dari segi efek dan preferensi pribadi.

Apakah conditioner memiliki dampak negatif?

Meski jarang ditemukan, conditioner dapat menjadi allergen bagi beberapa orang dan menyebabkan penyakit kulit.

Lalu, jika kulitmu acne-prone dan tidak membilas conditioner dengan bersih, breakout bisa terjadi di wajah, leher, atau tubuh.

Pasalnya, sama seperti produk mengandung minyak lainnya, conditioner dapat menyumbat pori-pori.

Lalu, conditioner dapat membebani rambut jika menggunakannya lebih dari seukuran telapak tangan, atau jika menggunakan jenis yang mengandung konsentrasi minyak dan emolien yang sangat tinggi.

Hal ini dapat menyebabkan rambut tampak berminyak atau rata. Biasanya, hal ini terjadi pada orang yang memiliki rambut halus.

Berhenti menggunakan conditioner, apa yang terjadi?

Menurut ahli kosmetik Kelly Dobos, jika berhenti menggunakan conditioner, rambut bisa menjadi lebih rapuh, rentan kusut, dan mudah patah.

Sementara itu, Romanowski mengatakan bahwa berhenti menggunakan conditioner akan membuat rambut lebih sulit disisir.

"Selain itu, berhenti menggunakannya berpotensi menimbulkan flyaways dan keriting, serta cenderung mudah patah saat melakukan styling, atau lebih kusam dan kurang berkilau,” ujar Romanowski.

Jadi, masih ingin berhenti menggunakan conditioner?

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/29/123556520/masih-perlukah-pakai-conditioner-setelah-keramas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke