Orang dengan Kecemasan Sosial Hadapi Kesulitan Akademis, Benarkah?

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychological Medicine ini mengamati orang dewasa muda yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan sosial (SAD).

Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial adalah ketakutan akan situasi sosial yang melibatkan interaksi dengan orang lain.

Dalam riset ini dipantau kemampuan mereka dalam hal-hal akademik.

Mulai dari kemampuan menyelesaikan semua tugas mata pelajaran sekolah menengah, atau pun kesanggupan masuk ke perguruan tinggi.

Ini merupakan penelitian pertama yang melibatkan peserta yang lahir antara tahun 1973 dan 1997, dengan total jumlah kelompok responden terakhir mencapai lebih dari dua juta orang.

Dari jumlah itu, diketahui lebih dari 15.000 orang didiagnosis menderita SAD.

Para peneliti menemukan, mereka yang memiliki SAD lebih kecil kemungkinannya untuk lulus pada semua 16 mata pelajaran wajib, dibandingkan dengan peserta lain yang normal.

Mereka juga cenderung tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke universitas atau perguruan tinggi.

Temuan ini ingin menyadarkan orangtua dan pendidik, tentang keberadaan anak dan remaja yang menderita SAD.

Dengan adanya SAD tersebut, maka kemungkinan besar anak tersebut memerlukan bantuan, dukungan, dan perhatian ekstra dalam mengerjakan tugas sekolah, supaya dapat mencapai semua tujuan pendidikan.

Para peneliti juga memastikan, faktor genetik tidak berperan, karena beberapa remaja dalam penelitian ini adalah saudara kandung.

Di mana, salah satunya memiliki SAD dan tidak ada kesamaan dalam perjuangan atau keberhasilan terkait prestasi akademik tadi.

Oleh sebab itu, masalah kesehatan mental perlu ditanggapi lebih serius saat kita belajar lebih banyak tentang dampaknya terhadap kaum muda, khususnya di bidang akademik.