Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidur Setelah Berolahraga, Baik atau Tidak?

Gerakan dalam olahraga dapat menyebabkan kita kelelahan. Nah, rasa lelah ini terkadang membuat kita mengantuk dan ingin tidur.

Pertanyaannya, bolehkah kita langsung "rebahan" sehabis berolahraga?

Sebaiknya kita memahami terlebih dahulu setiap jenis olahraga, dan bagaimana olahraga memengaruhi tubuh kita.

Jenis olahraga

1. Aerobik

Aerobik sama dengan kardio. Jenis latihan ini melibatkan pergerakan kelompok otot utama secara terus-menerus untuk meningkatkan detak jantung dan memicu keringat.

Latihan aerobik atau kardio bisa berupa latihan intensitas rendah seperti jalan cepat atau berenang.

Atau, kita bisa melakukan latihan intensitas tinggi, misalnya berlari, mendayung, bermain bulutangkis, dan banyak lagi.

Saat melakukan aktivitas aerobik, dianjurkan untuk memertahankan detak jantung pada 55-85 persen dari kapasitas maksimal. Hal ini membuat darah terpompa dan oksigen mengalir.

2. Anaerobik

Latihan kekuatan menggunakan resistensi atau beban adalah aktivitas anaerobik karena tidak memerlukan input oksigen yang sama seperti aktivitas aerobik.

Latihan anaerobik berfungsi memperkuat dan mengencangkan otot sekaligus meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.

Contoh kegiatan anaerobik termasuk angkat berat, push-up, pull-up, dan HIIT (latihan interval intensitas tinggi).

3. Latihan kelenturan

Peregangan adalah jenis latihan kelenturan yang membuat otot-otot tetap rileks dan bisa bergerak bebas.

Tanpa melakukan peregangan baik sebelum atau sesudah berolahraga, kita cenderung rentan mengalami cedera.

Yoga tergolong salah satu latihan kelenturan yang baik untuk dilakukan.

Manfaat olahraga bagi tubuh

Selain mengurangi berat badan dan meningkatkan massa otot, olahraga juga memperbaiki suasana hati dengan mengirimkan aliran hormon endorfin melalui sistem tubuh.

Hormon endorfin adalah hormon "bahagia" yang meningkatkan keadaan pikiran kita.

Aliran oksigen dan peningkatan aliran darah saat berolahraga juga merangsang otak, jantung, dan organ vital lain.

Dengan kata lain, olahraga membuat pikiran dan tubuh kita lebih sehat.

  • Efek positif tidur setelah berolahraga

Banyak orang yang memilih untuk berolahraga sebelum tidur karena beragam manfaat:

- Tidur sesaat setelah berolahraga memungkinkan waktu internal tubuh untuk memperbaiki dan menumbuhkan jaringan otot.

- Berolahraga dapat membuat kita merasa lelah, sehingga akan meningkatkan kualitas tidur.

- Tubuh membakar lebih sedikit kalori jika kita langsung tidur dibandingkan tetap terjaga dan bergerak.

Namun, ada bukti yang bertentangan menunjukkan, berolahraga tepat sebelum tidur atau tidur siang dapat menurunkan berat badan.

- Latihan yang intens menyebabkan kita terluka dan sulit untuk langsung tertidur.

- Berolahraga meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang mencegah kita untuk tertidur.

Tidur setelah berolahraga, bisakah berat badan berkurang?

Sejumlah ahli mengingatkan, ketika kita berhenti bergerak, tubuh membakar lebih sedikit kalori. Oleh karenanya, langsung tidur setelah berolahraga akan memperlambat metabolisme tubuh.

Sementara itu ahli lain berpendapat, kita cenderung membakar lebih banyak lemak ketika tidur.

Jika kita berolahraga sebelum tidur, kita bisa menurunkan berat badan secara lebih mudah.

Kesimpulannya? Olahraga di waktu apa pun akan membantu upaya kita dalam menurunkan berat badan.

Apabila malam hari adalah satu-satunya waktu yang kita miliki untuk berolahraga, maka itu lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali.

Istirahat dan relaksasi wajib dilakukan setelah berolahraga, bila perlu diiringi dengan makan untuk mengisi ulang bahan bakar tubuh.

Jika kita mengantuk setelah sesi latihan, itu bisa menandakan kita berolahraga secara berlebihan.

Bagi yang belum terbiasa berolahraga, cobalah awali dari latihan ringan dengan kecepatan yang wajar.

Bolehkah tidur siang sehabis berolahraga?

Mengenali kondisi tubuh itu penting. Apabila kita merasa mengantuk setelah berolahraga, sebaiknya kita "rebahan" sejenak.

Tidur siang setelah berolahraga membantu memperbaiki jaringan dan mempercepat pemulihan.

Atlet endurance seperti pelari maraton bisa jadi memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan orang biasa, karena mereka melepaskan hormon sitokin yang lebih banyak pula selama berolahraga.

Hormon sitokin berinteraksi dengan sistem kekebalan dan sistem pertumbuhan dalam tubuh kita.

Maka wajar, setelah kita menjalani sesi latihan yang intens, hormon tersebut akan mengirimkan sinyal agar tubuh kita beristirahat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/23/100000520/tidur-setelah-berolahraga-baik-atau-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke