Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inilah yang Dilakukan Seorang yang Narsistik di Akhir Hubungan

KOMPAS.com - Menghadapi pasangan yang berkepribadian narsistik memang membutuhkan cara-cara khusus.

Apalagi, jika ia sering menyalahkanmu atas suatu hal padahal kamu sama sekali tidak melakukan kesalahan.

Selain itu, orang yang narsistik selalu merasa lebih unggul dari orang lain, empatinya kurang, dan sulit menerima kritik.

Sifat inilah yang membuat pasangan dan orang lain di sekitarnya merasa tidak nyaman, risih, bahkan jengkel.

Untuk kamu yang belum tahu, dalam diri setiap orang sebenarnya terdapat sifat narsis. Sifat ini membuat seseorang pede dan kagum pada dirinya sendiri.

Tapi, narsis berlebihan yang kemudian disebut narsistik justru tidak baik.

Apa itu gangguan kepribadian narsistik?

Selama ini mungkin kamu mengira orang yang narsis mengidap gangguan kepribadian narsistik.

Padahal, dua istilah ini menurut W. Keith Campbell, profesor psikologi di University of Georgia adalah hal yang berbeda.

“Mengatakan bahwa narsisme dan gangguan kepribadian narsistik adalah sama seperti mengatakan bahwa kesedihan dan depresi adalah sama,” ujar Campbell yang juga penulis "The New Science of Narcissism".

“Jika Anda mengatakan kekasih Anda adalah seorang narsis, Anda mungkin menggambarkan seseorang yang egois, tidak berperasaan, dan suka mencari perhatian. Kami berbicara bahasa sehari-hari seperti itu,” katanya.

“Di sisi lain, jika Anda mengatakan pasangan adalah seorang narsisis, maka ini merujuk pada perilaku ekstrem dan merugikan," tambahnya.

"Ini bisa menunjukkan pasangan yang memiliki tingkat narsisme klinis yang relevan dengan intervensi pengobatan dan proses hukum atau gangguan kepribadian narsistik," lanjut Campbell.

Yang terjadi dalam hubungan

Ada beberapa cara untuk menggambarkan seseorang mengidap gangguan kepribadian narsistik.

Tapi, hal yang patut diwaspadai adalah ketika seorang narsistik berada di akhir suatu hubungan, perilakunya terkadang bisa menjadi berbahaya.

“Jika Anda mencoba untuk mengakhiri hubungan dengan seorang yang narsistik, mereka akan menjadi sangat kaku dan maladaptif,” kata Elinor Greenberg, seorang psikolog berlisensi.

"Jika mereka bereaksi buruk terhadap perpisahan lainnya, mereka akan bereaksi sama seperti sebelumnya," tambahnya.

Tetapi jika pasanganmu yang narsistik bosan dengan suatu hubungan dan memutuskan untuk mengakhirinya, ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan.

Yang dilakukan narsisis di akhir suatu hubungan

Berikut adalah empat cara seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik mengakhiri suatu hubungan.

1. Seorang casanova

Seorang yang narsistik akan berganti-ganti pasangan jika tujuan utamanya dalam suatu hubungan sejak awal adalah mencari hal baru dan seks.

Karena sifat mata keranjang ini, seorang yang narsistik bisa dijuluki sebagai casanova.

“Casanova tidak terlalu peduli dengan pasangan mereka, mereka juga tidak berharap untuk memiliki hubungan jangka panjang," kata Greenberg.

"Padahal, kemungkinan besar mereka tidak pernah mengungkapkan hal ini kepada Anda,” imbuhnya.

“Jadi mereka semakin bosan dan kemudian menemukan cara yang kejam dan tidak berperasaan untuk memutuskan hubungan," ucapnya.

Seorang yang narsistik bisa saja mencari orang lain yang mereka sukai dan menjadikannya "teman istimewa."

Atau ia akan memulai perselingkuhan dan menunggumu mengetahuinya. Hal ini dilakukan supaya kamu cepat pergi.

"Orang narsis jenis ini akan sangat terbuka tentang fakta bahwa Anda tidak lagi diinginkan dan bahwa mereka secara aktif mencari pasangan lain," tambah Greenberg.

Oleh sebab itu, apabila kamu terus menerus menjadi korban perasaan, tidak ada salahnya bagimu untuk segera mengakhiri hubungan.

Bahkan, dalam kasus yang paling ekstrem, orang yang tidak memiliki gangguan kepribadian mungkin masih bisa berdamai dengan pasangannya walau hanya semalam.

Greenberg mengatakan, pertengkaran akibat putus cinta dengan seorang yang narsistik akan terlihat sedikit berbeda.

“Saya pernah mendengar tentang orang-orang yang putus dengan orang yang narsistik yang diusir dari rumah di tengah hujan lebat atau dipaksa turun dari mobil di sisi jalan raya,” jelasnya.

“Mereka akan melakukan hal yang ekstrem ini sampai akhir.”

Menurut Greenberg, perilaku ini bisa terjadi karena orang yang narsistik hanya menghargai dirinya sendiri ketimbang orang lain.

Hal senada juga diungkapkan oleh Campbell yang menyebut orang yang narsistik punya sifat antagonis dan merasa berhak melakukan apa pun.

"Orang narsisis percaya bahwa mereka lebih penting daripada orang lain dan pantas diperlakukan seperti itu," imbuh Campbell.

Pasanganmu justru percaya bahwa ia adalah korban. Bahkan, jika ada yang salah, ia menuduh orang lain yang melakukan kesalahan.

Karena alasan ini beberapa dari orang yang narsistik menolak untuk menjadi orang jahat yang mengakhiri hubungan dan mejadikanmu pihak yang salah.

"Orang ini akan bertindak bodoh, berpura-pura bodoh, dan umumnya menunjukkan perilaku buruk sampai Anda membuat keputusan untuk meninggalkan mereka," jelas Greenberg.

“Dan kemudian ketika Anda melakukannya, mereka akan terus berpura-pura bodoh dan mengatakan bahwa bukan mereka yang salah," sambungnya.

Strategi licik ini paling sering dilakukan pada kelompok orang dengan gangguan kepribadian narsistik yang disebut narsisis rentan.

"Orang itu yang rentan melindungi diri dan berjuang untuk pengakuan yang harus dibayar," kata Campbell.

“Sebagian besar perkelahian ini bersifat mental dan emosional karena narsisis yang rentan seringkali terlalu takut untuk menghadapi orang secara langsung.”

4. Manipulatif

Perilaku berbahaya lain dari orang yang berkepribadian narsistik adalah ia berusaha tetap berhubungan baik denganmu di masa depan.

Walau terlihat baik-baik saja, sadarlah bahwa perilaku ini sangatlah manipulatif dan tidak hanya dilakukan kepadamu, tapi juga ke orang lain.

“Orang narsisis ini bisa membalikkan fakta. Orang-orang cukup dapat dipertukarkan dengan mereka,” kata Greenberg.

“Mereka mencoba mempertahankan beberapa pasangan yang mungkin ada, biasanya tiga hingga lima orang, yang semuanya senang melihat mereka. Kemudian ketika mereka marah pada yang satu, mereka bisa pindah ke yang berikutnya.”

Kalau kamu tidak ingin menjadi korban perilaku manipulatifnya, kamu bisa mengakhiri hubungan dengan baik.

Tapi, jangan datang dalam undangan yang ia berikan di masa mendatang untuk kencan, acara, atau pertemuan lainnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/07/133844720/inilah-yang-dilakukan-seorang-yang-narsistik-di-akhir-hubungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke